(Arrahmah.com) – Syaikh Abu Hassan Al Kuwaiti Hafizhahullah, anggota Dewan Syari’at Pusat Jabhah Nushrah, menyampaikan sebuah analisa berjudul “Apa di Balik Deklarasi Daulah di Syam?”
Dalam analisa ini, Syaikh Al Kuwaiti menyampaikan sejumlah poin penting terkait tujuan-tujuan di balik deklarasi Islamic State (IS) atau yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS.
Beliau menjelaskan bahwa kekuatan Al-Qaeda yang telah mampu menghancurkan hegemoni kekuatan internasional serta negara-negara boneka membuat Amerika beserta para agennya berupaya menemukan sebuah kelompok untuk mewakili mereka dalam berperang dan menghadapi Al-Qaeda, hingga akhirnya Amerika dan sekutunya itu menemukan kelompok yang menurut mereka cocok untuk melakukan peran itu, yaitu cabang Al-Qaeda sendiri.
Berikut terjemahan lengkap analisa tersebut, yang dipubilkasikan oleh Muqawamah Media pada Sabtu (27/12/2014).
APA DI BALIK DEKLARASI DAULAH DI SYAM?
Sebuah Analisa dari Syaikh Abu Hassan Al-Kuwaiti Hafizhahullah
Sudah menjadi hak yang lumrah bagi orang-orang yang berfikir dan orang-orang yang mengikuti perkembangan realita di Syam secara khusus dan pergerakan jihad secara umum, bahwa tujuan dari deklarasi Daulah adalah untuk memerangi Jabhah Nushrah yang merupakan cabang Al-Qaeda dan dikenal sebagai pengibar panji jihad melawan agresor zionis-salibis beserta kebudayaannya, serta mengumumkan keberlapasan diri dari kekuatan internasional beserta negara-negara boneka yang berkubang di dalamnya.
Sebagian media massa barat telah menyatakan bahwa Daulah berhasil melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh Amerika terhadap Al-Qaeda!
Kekuatan Al-Qaeda sudah mumpuni, manhaj-nya jelas, ideologi dan manhaj para pengikutnya sudah terjalin, kekuatannya mampu menghancurkan hegemoni kekuatan internasional serta negara-negara boneka, kampanye keamanan dan media negara-negara tersebut gagal menghadapi kekuatannya, namun suatu ketika mereka menemukan kelompok yang cocok untuk mewakilinya dalam berperang dan menghadapi Al-Qaeda, yaitu melalui cabangnya sendiri. Cabang tersebut memecah-belah barisan organisasi, mengubah haluan jihadnya, merusak keyakinan sebagian anggotanya, cabang ini mengasah pedangnya untuk melawan organisasi, menikam para komandannya dan mencaci-maki para ulamanya.
Setelah Jabhah Nushrah meraih kesuksesan dan mendapatkan bendera yang diperebutkan serta simpati dan dukungan dari masyarakat, Amerika beserta para agennya di tingkat lokal mulai panik dan merasa khawatir.
Jadi bagaimana cara dan apa jalan keluar yang harus diambil? Karena Al-Qaeda mulai bermetamorfosis dari sebuah organisasi menjadi sebuah tatanan masyarakat yang mendapatkan kepercayaan dari rakyat dan suasana keislaman meliputinya, fenomena ini akan mengakibatkan keruntuhan hegemoni barat dan cengkeraman Amerika.
Musuh memikirkan bagaimana caranya untuk menaklukkan Al-Qaeda, kemudian mereka ingat dengan para agen yang mereka tanam di dalam tubuh Jamaah Daulah yang sudah ditinggal pergi oleh para anggotanya yang ikhlas setelah mereka berhasil dibunuh. Sebagian dari mereka dihabisi, dan sebagian lagi dipenjara. Yang mana setelah struktur jamaah itu dipegang oleh orang-orang yang tidak mempunyai reputasi dalam berjihad dan urusan ilmu, jamaah itu pun berubah. Dahulu mereka adalah para pejabat militer di Partai Ba’ts yang kemudian mengambil tempat di dalam jajaran kepemimpinan jamaah.
Inilah jalan keluarnya wahai orang-orang kafir.
Sebelumnya sekelompok orang dengan identitas Syu’uun Istiratijiyyah wa Asad Al Jihad pernah membicarakan tentang adanya infilitrasi ke dalam tubuh Daulah, kala tidak ada orang yang memahami pembicaraan tersebut dan tidak ada peristiwa yang membuktikan analisa itu, lagipula bukti yang mereka berikan untuk menguatkan pernyataan mereka hanya sedikit. Namun kini analisa itu sangat jelas terlihat di dalam kancah jihad dan dunia Islam!
Hal ini tidaklah mengherankan, karena Allah Ta’ala telah menyebutkan bahwa orang-orang kafir akan senantiasa membuat makar untuk menghalang-halangi kita dari kebenaran. Orang yang meneliti perang-perang bersejarah baik itu dahulu maupun sekarang, ia akan tahu seberapa besar ketergantungan Amerika serta musuh-musuh lainnya akan infiltrasi ke dalam tubuh lawan, kemudian merubah haluan perjuangannya, dan terakhir menghabisinya.
Dan Al-Qaeda menaruh perhatiannya terhadap bentuk perang semacam ini, coba lihat para anggotanya seperti Az Zubaidi dan Adam (Gadahn).
Ada banyak buku, kisah dan catatan yang membahas seputar perang intelejen dan infiltrasi yang dapat dipelajari dan dikaji oleh siapa saja yang ingin mendalami karakter peperangan, bahkan peristiwa semisal pelantikan jabatan atau aksi semacam penyusupan orang munafik pun ada pembahasannya.
Perang terbalik, perang internal dan ‘perang satu atap’ menjadi medan perang baru yang diterjuni oleh orang-orang intelejen untuk melawan Al-Qaeda yang mulai mendapatkan penerimaan dari masyarakat, kekuatan di dunia nyata dan tempat di hati umat Islam, sehingga ia harus segera ditindak, organisasi ini harus segera dikoyak dan operasi harus segera dimainkan.
Akan tetapi siapa yang akan bertindak? Jawabannya adalah Daulah Iraq, salah satu cabang Al-Qaeda!
Tujuan dari deklarasi Daulah di Syam yang merusak itu adalah memecah belah barisan Al-Qaeda sehingga akan ia akan disibukkan dengan dirinya sendiri, demikian pula dengan kancah jihad di Syam secara khusus dan kancah jihad global secara umum. Dampak yang dihasilkan harus mengenai semua kalangan, operasi militer mujahidin yang setiap hari berhasil meraih kesuksesan dan penguasaan terhadap wilayah-wilayah yang ada, harus dihambat.
Sebenarnya tujuan dari dideklarasikannya Daulah Iraq dan Syam dari satu sisi adalah untuk menggempur dan memerangi Jabhah Nushrah serta menghapusnya dari perederan, dan di sisi lain untuk menggagalkan revolusi Suriah dengan cara mengompori pihak-pihak yang menolak deklarasi tersebut dengan berpedoman kepada kata-kata dan fatwa ngawur Al Baghdadi, menyerang markas-markas pihak lain, mencuri senjata mereka dan menghinakan anggota mereka dengan mengatasnamakan Daulah.
Kemudian mereka mengambil pandangan bahwa Jabhah Nushrah adalah kelompok pemaksiat dan bughat yang harus diperangi sampai kapanpun, maka mulai disebarlah pos-pos pemeriksaan Daulah di wilayah-wilayah yang telah dibebaskan agar mempersempit ruang gerak Jabhah Nushrah secara khusus dan para mujahidin secara umum.
Ketika itu semua kalangan menunggu putusan dari kepemimpinan Al-Qaeda, namun di saat-saat seperti itu Daulah mengambil bai’at sambil menipu dengan cara mengaku bahwa ia adalah Al-Qaeda dan ia adalah representasi dari Al-Qaeda. Mereka beralasan bahwa selagi putusan dari Doktor Ayman belum turun, maka mereka sah-sah saja membai’at dengan mengatasnamakan Al-Qaeda. Saat itu, para penanggung jawab syariat Daulah sedang gencar-gencarnya mencaci-maki Jabhah Nushrah beserta para pemimpin dan komandan militernya untuk menjatuhkan namanya, sehingga para muhajirin memilih bergabung dengan Daulah, bahkan Daulah menempatkan beberapa anggotanya di perbatasan, tugasnya adalah merebut setiap muhajir yang datang.
Setelah itu turunlah putusan dari Syaikh Ayman Azh Zhawahiri, putusan tersebut memberikan keuntungan kepada Jabhah Nushrah, dan ini tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh orang-orang intelejen yang menyusup ke dalam Daulah, yaitu menjatuhkan Jabhah Nushrah.
Lalu apa selanjutnya? Selanjutnya adalah mencela Doktor Ayman dan mencoba merubah kenyataan serta mengklaim bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan Al-Qaeda, dan Al-Qaeda harus mengikuti Daulah. Siang malam mereka menciptakan syubhat dan makar.
Di sini mulai timbul syubhat bahwa semua pihak haru berbai’at dan berafiliasi kepada Al Baghdadi, karena ia merupakan pemimpin negara! Idenya adalah menambah perpecahan di dalam tubuh Al-Qaeda, menyusutkan jumlah anggotanya dan menciptakan konflik internal. Para mujahidin dari kalangan awam menjadi korban dari bid’ah ini, sedangkan para ghulat memiliki andil dalam menyebarkan faham bid’ah tersebut! Para ghulat bid’ah yang didukung oleh para mujahidin yang tidak faham itu melancarkan upaya besar-besaran untuk menjatuhkan manhaj dan kepemimpinan Al-Qaeda.
Aksi intelejen internasional yang dijalankan oleh Daulah untuk merusak kancah jihad Syam dan menjatuhkan Al-Qaeda serta menggagalkan jihad adalah sebagai berikut:
- Meletakkan pos-pos pemeriksaan di wilayah-wilayah aman yang telah dibebaskan serta mempersempit ruang gerak para mujahidin.
- Pembunuhan dan penangkapan terhadap person-person mujahidin.
- Membebaskan wilayah-wilayah yan telah dibebaskan!
- Menguasai beberapa sumber milik Jabhah Nushrah, dengan alasan bahwa sebenarnya Jabhah Nushrah berafiliasi kepada Daulah.
- Mengalihkan pertempuran dari lahan-lahan ribath dan pertempuran melawan Nushairiyyah ke wilayah-wilayah yang telah dibebaskan.
- Mengkafirkan para mujahidin dan membunuh para komandan serta para senior mereka.
- Fokus dalam memusuhi Jabhah Nushrah kemudian jamaah-jamaah jihad lain.
- Mengirimkan bom-bom mobil ke markas-markas para mujahidin.
- Mengirimkan para pelaku bom bunuh diri ke tempat-tempat konsentrasi para mujahidin.
- Menyita sumber-sumber finansial dan persenjataan Jabhah Nushrah dan jamaah-jamaah lain.
- Tidak memerangi pasukan Nushairiyyah meskipun mereka ada di wilayah-wilayah kekuasaan Daulah.
- Mengalihkan persenjataan dari Iraq ke Syam!
- Mencela dan menjatuhkan nama para ulama jihad.
- Menyebarkan faham ekstrimisme dan perilaku kriminal dengan mengatasnamakan agama dan jihad.
- Merubah peradilan syar’i dari hakekat sejatinya dan menghapus nilai-nilai kasih sayang yang ada pada syariat, kemudian menunjukkannya dengan penampilan yang zhalim dan kejam.
- Merubah arti kekhilafahan.
Karena itulah Daulah Iraq dan Syam dideklarasikan, dan itu semua benar-benar terjadi dan tercatat dalam realita, dialami oleh orang yang tinggal di sana, disaksikan oleh orang yang menyaksikannya, dan dibicarakan oleh para ulama.
Intelejen internasional menemukan bahwa tujuan mereka bisa ditutupi dengan nama Jamaah Daulah, mereka dapat bergerak dan beraksi melalui jamaah tersebut. Karena pemimpinnya adalah orang yang mencari keuntungan duniawi, seperti cinta jabatan dan harta, ia memimpin sekelompok ekstrimis yang perilaku dan akalnya menyimpang, mereka adalah orang-orang rendahan yang mengikuti setiap perkataan bodoh.
Intelejen memberikan fasilitas berupa finansial, kemudahan untuk bergerak di lapangan dan leluasa dalam berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain.
Orang yang mengamati realita akan mendapati bahwa sejak awal pendirian dan perkembangannya di Syam, iring-iringan mereka dapat bergerak secara bebas dan markas-markas mereka tidak dibombardir. Bahkan yang kami saksikan adalah pesawat-pesawat Nushairiyyah membombardir habis-habisan markas-markas kami di saat kami tengah berperang melawan Daulah. Kala itu kedua kubu tersebut saling bahu-membahu dalam mengepung Kota Deir Ezzour.
Saat itu, pesawat-pesawat tempur Nushairiyyah terus menargetkan konvoi para mujahidin serta lokasi-lokasi keberadaan mereka, padahal kami sedang berusaha untuk keluar dari Deir Ezzour dan mundur ke Provinsi Dar’a. Dalam satu hari, jumlah serangan bombardir yang dilancarkan oleh pesawat-pesawat tempur Nushairiyyah terhadap kami bisa lebih dari 20 kali serangan! Bahkan setelah kami masuk Provinsi Dar’a, helikopter dan pesawat tempur Nushairiyyah masih saja terus membombardir kami setiap hari.
Bahkan ada seorang ikhwah yang menceritakan kepada kami bahwa ketika mereka membuka kantor mahkamah syariat di salah satu markas di sebuah wilayah Provinsi Dar’a, helikopter Nushairiyyah langsung menjatuhkan bom-bom barel hingga beberapa penjaga di pintu masuk kantor itu terbunuh. Lain halnya dengan markas-markas Daulah, ketika engkau menyaksikan markas-markas Daulah yang mencolok dengan catnya yang berwarna hitam, engkau akan heran mengapa bangunan-bangunan yang sangat mencolok di medan perang itu tidak dibombardir, sedangkan pangkalan udara musuh ada di dekat mereka?!
Mungkin beberapa orang akan mengatakan bahwa akhir-akhir ini markas mereka dibombardir, maka kami katakan hanya sedikit yang dibombardir, dan jumlahnya tak seberapa dibandingkan markas-markas mereka yang banyak, dan pengeboman terhadap sejumlah kecil markas mereka itu terjadi di tengah-tengah pertempuran yang terus berlanjut sepanjang siang dan malam, tujuannya adalah untuk membangkitkan gairah tentara Daulah dan upaya untuk menjadikan mereka mengira bahwa mereka benar-benar tengah diserang, dan menghilangkan tuduhan yang disematkan kepada mereka. Bisa saja sebelumnya sudah ada pengkondisian dan kesepakatan antara Nushairiyyah dan Daulah, jadi sebelum ada serangan dari Nushairiyyah, Daulah akan dikabarkan sehingga prajuritnya dapat segera mengosongkan markas!
Bahkan jikalau kita memperhatikan para komandan mujahidin yang tulus yang selalu menjadi target serangan bom Nushairiyyah dan mayoritas mereka telah terbunuh, kemudian kita memperhatikan para petinggi Daulah yang hidup dengan aman, tentu itu sudah cukup untuk memberikan indikasi dan bukti.
Salah satu konspirasi yang dijalankan untuk menjegal Jabhah Nushrah adalah Daulah sengaja membuka pertempuran melawan PKK di Kota Ras Ayn, Provinsi Hasakah, agar Jabhah Nushrah terlibat dalam pertempuran tersebut sehingga finansial dan tenaganya terkuras, beberapa orang yang membelot dari Daulah sendiri telah mengaku kepada kami bahwa mereka memang sengaja merencanakannya. Adapun dalam penerapannya, para anggota Daulah menyerang kelompok PKK dan memprovokasi mereka dengan cara memenggal kepala sejumlah anggota mereka dan memamerkannya di hadapan masyarakat, setelah PKK terpancing, maka terjadilah pertempuran.
Kemudian Jabhah Nushrah datang untuk membantu Daulah memerangi PKK, dan setelah Jabhah Nushrah masuk dengan susah payah, Daulah menarik pasukannya dari pertempuran setelah memantik apinya, sehingga tinggallah Jabhah Nushrah berperang sendirian. Mengetahui keadaan ini, maka Jabhah Nushrah pun mengerahkan prajurit dan kadernya, pertempuran itu berlangsung selama kurang lebih 4 bulan dan 300 anggota Jabhah Nushrah gugur syahid. Pada saat Jabhah Nushrah tengah sibuk bertempur di Ras Ayn melawan PKK, tentara Daulah memanfaatkan kesempatan itu dengan mendatangi ke Kota Syadadi untuk mengambil alih markas dan posisi Jabhah Nushrah, serta menyerbu area penggilingan gandum milik Jabhah Nushrah!
Semua peristiwa itu terjadi sebelum pecahnya peperangan antara Daulah dengan Jabhah Nushrah.
SYUBHAT DAN JAWABANNYA
Pertanyaan:
Apakah suatu hari nanti musuh akan meninggalkan Daulah?
Jawaban:
Dari satu sisi, bisa saja, yaitu jika intelejen dan negara kafir yang selama ini memanfaatkannya menganggap bahwa perannya sudah selesai, maka mereka akan melepaskan diri darinya.
Namun dari sisi lain, apabila mayoritas anggota Daulah belum berubah menjadi sekelompok begal yang hobinya membunuh dan memeras harta orang dengan menggunakan senjata, terlepas apa niat yang mendorong mereka, maka tidak akan ada rencana ataupun strategi terhadap mereka, karena setengah dari mereka tidak terproyeksi dengan stabil sebagaimana yang diinginkan oleh penguasa internasional, kecuali dengan menyingkirkan pengikutnya dengan cara menjerumuskan mereka kepada kebinasaan dan menyusutkan anggota mereka serta menggantikan mereka dengan bibit-bibit baru yang ada di wilayah-wilayah yang telah dibebaskan, kemudian ia akan memberikannya waktu untuk berkembang agar dapat menyempurnakan aksi intelejen dan mengarahkan misinya agar sesuai dan tunduk kepada penguasa internasional dan penguasa tiran baru di kawasan tersebut.
Peristiwa kelompok Ikhwan Man Tha’allah dengan pemerintah Saudi masih segar di dalam ingatan kita, bagaimana Saudi melepaskan diri dari kelompok bersenjata tersebut setelah ia mulai mencoba menghapus batas negara Saudi yang ditentukan oleh barat.
Pertanyaan:
Apakah misi yang dijalankan oleh Daulah dapat memberikan ancaman kepada kekuatan internasional? Mengapa Al-Qaeda memberikan ancaman?
Jawaban:
Misi Daulah adalah berusaha untuk mewujudkan pemerintahan dan kekuasaan bersama para pengikutnya, mereka ingin menjalani hidup di wilayah mereka sendiri secara bebas dan independen sesuai dengan manhaj dan nafsu mereka, misi semacam ini tidak memberikan ancaman yang riil terhadap kekuatan internasional, apalagi Daulah memusuhi kaum muslimin dan mencampakkan agama islam.
Adapun Al-Qaeda, misinya adalah menjalankan jihad global yang tidak terhambat oleh batas negara tertentu, atau keuntungan jabatan atau harta, tujuannya adalah memusnahkan kekuatan internasional dan memerangi para tiran ideologi, militer dan ekonominya serta menguasai negara-negara arab.
Abu Hassan Al Kuwaiti Hafizhahullah
(aliakram/arrahmah.com)