BANDUNG (Arrahmah.com) – Sedikitnya 120 rumah warga di Kelurahan Cipadung Wetan dan Kelurahan Mekarmulya Kecamatan Panyileukan Kota Bandung, rusak akibat diterjang angin puting beliung, Kamis (18/12/2014) sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat bencana tersebut, 1 warga Kelurahan Cipadung Wetan meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Diungkapkan Camat Panyileukan Uum Sumiati, berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun di lapangan beberapa saat setelah kejadian, Kelurahan Cipadung Wetan dan Mekarmulya merupakan lokasi terparah akibat tiupan angin puting beliung di wilayahnya.
Uum menjelaskan, untuk di Kelurahan Mekarmulya lokasi terparah terjadi di RW 1, 2, dan 3. Sedangkan di wilayah Cipadung Wetan, angin memporak-porandakan rumah warga di RW 4, 5, dan 6.
“Dari dua kelurahan itu, data sementara rumah rusak akibat angin puting beliung ini sedikitnya mencapai 120 rumah,” ucap Uum, dikutip dari Pikiranrakyat.com.
Tidak menutup kemungkinan, jumlah rumah rusak pun akan bertambah karena hingga berita ini diturunkan, pihaknya masih menginventarisir rumah rusak dalam kejadian bencana itu.
Selain menghancurkan ratusan rumah warga, 1 warga RT 2 RW 4 Kelurahan Cipadung Wetan atas nama mak Suti (90) meninggal dan 2 warga lainnya mengalami luka serius akibat tertimpa reruntuhan atap rumah yang rusak. Korban luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Al-Islam untuk segera diberikan penanganan medis. Sedangkan untuk korban jiwa, keluarga korban langsung melakukan proses pemulasaran setelah kejadian bencana itu dan rencananya akan dimakamkan pada Jumat (19/12/2014).
“Korban jiwa diduga akibat tertimpa reruntuhan bangunan sebelah rumahnya yang rusak tersapu angin puting beliung,” ungkap dia.
Masih dikatakan Uum, meski atap rumah warga rusak akibat hembusan angin puting beliung, namun kondisi rumah warga sebagian besar masih bisa dihuni. Warga pun memilih untuk tetap tinggal di rumahnya masing-masing. Namun, untuk menjaga hal-hal yang di luar dugaan, pihaknya pun mendirikan posko bencana di sekitar Masjid Al-Hikmah di Kelurahan Cipadung Wetan sebagai pusat evakuasi warga.
Masih dikatakan Uum, lokasi Cipadung Wetan yang berdekatan dengan pabrik diduga menjadi pemicu wilayah tersebut menjadi wilayah terparah akibat tiupan angin puting beliung. Sehingga, atap-atap seng pabrik pun berterbangan ke wilayah pemukiman warga.
Setelah kejadian angin puting beliung itu berlalu, warga pun langsung membereskan dan menyelamatkan barang-barang miliknya. Kerugian material akibat bencana tersebut ditaksir mencapai miliaran rupiah. (azm/arrahmah.com)