PYONGYANG (Arrahmah.com) – Pyongyang Times, media Korea Utara, memuat sebuah editorial yang melaporkan Amerika telah membuat virus ebola, pada Senin (8/12/2014). Hal tersebut kini memicu teori konspirasi bahwa Washington mengembangkan virus Ebola.
Bertajuk “virus Ebola sangat ditakuti seperti senjata biologis”, tulisan itu menuding Amerika Serikat (AS) menggunakan penyakit mematikan itu untuk mengekalkan kekuasaannya atas Afrika Barat, wilayah penyebaran utama virus itu. The Independent juga melaporkan, negara-negara berkembang turut terpapar penyebaran virus ebola.
“Kekhawatiran meningkat setelah timbulnya kecurigaan bahwa virus itu dibuat dan disebarkan oleh AS,” demikian editorial, NK News menyatakan.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengklaim dalam sebuah laporan bahwa, “seorang asisten mantan Presiden AS Ronald Reagan, yang disebut-sebut bernama Roberts, memberitahu mereka bahwa Amerika telah menemukan pelopor virus Ebola untuk tujuan meluncurkan sebuah senjata biologis.”
Washington Post menyatakan, nama asisten itu bisa merujuk kepada Paul Craig Roberts. Dia merupakan seorang ekonom yang baru-baru ini memposting sebuah tulisan berjudul “Apakah Pemerintah AS Master Kejahatan di Masa Kita?”
Editorial yang dilansir Al-Arabiya itu juga menyebutkan bahwa, “AS telah memberikan 140 juta dolar kepada sebuah perusahaan farmasi, untuk meneliti virus mematikan itu dan memilih Afrika sebagai lokasi ujicoba penggunaan virus itu sebagai senjata biologi. Seorang profesor asal Liberia yang tidak disebutkan namanya diklaim terlibat di dalamnya.” (adibahasan/arrahmah.com)