JAKARTA (Arrahmah.com) – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menerima sumbangan sejumlah kursi roda dari organisasi sayap Zionis, Rotary International untuk para disabilitas dan me-retweet info tersebut melalui akun Twitter miliknya @ridwankamil. Sejumlah netizen mengecam tindakan ini.
Salah satu netizen yang menunjukkan ketidaksukaannya terhadap penerimaan sumbangan dari Rotary International ialah Pramono. Melalui akun Twitter miliknya @pramono_ar, Pramono menuding bahwa Ridwan telah melacurkan aqidahnya demi urusan duniawi karena menerima sumbangan Rotary International.
Dia juga menyatakan bahwa kini rasa kagum dan simpatinya terhadap Walikota Bandung ini hilang. Ridwan kemudian menanggapi langsung kicauan Pramono. “silakan kang. hanya Allah yg maha tahu,” tulis Ridwan melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (6/12/2014).
Netizen lain, Ramli Admadja, pun ikut menunjukkan ketidaksukaannya terhadap organisasi internasional yang ditengarai berafiliasi dengan Yahudi ini. Melalui akun Twitter miliknya, @lidi_ramli, Ramli menyatakan bahwa Rotary Internasional merupakan organisasi bentukan Yahudi dan ia tidak hanya asal bicara.
Kicauan Ramli ini kemudian ditanggapi langsung oleh Ridwan. “mrk sumbang puluhan kursi roda ut disabilitas. kamu nyumbang apa?” balas Ridwan melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (6/12).
Meski sejumlah netizen kontra terhadap penerimaan bantuan dari Rotary International ini, tak sedikit pula netizen yang membela Ridwan. Salah satu dukungan datang dari Satia Chandra Wiguna melalui akun pribadinya @elchanatmadja.
Dia menyatakan dukungan pada Ridwan dan menjelaskan bahwa untuk urusan kemanusiaan, tidak perlu berbenturan dengan SARA. Ada pula yang menyayangkan ada netizen yang menuding Ridwan secara negatif hanya karena menerima sumbangan.
“Terima bantuan kursi roda dtuduh melacurkan aqidah? berat nian jadi orang rasional di Jawa Barat… :(” tulis pemilik akun @kamentrader.
Membongkar gerakan Rotary Club
Mungkin sulit dipercaya ketika kita dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa gerakan dan aksi Zionis telah begitu mengakar di Indonesia. Bila ditelisik lebih jauh bahkan gerakan Zionis telah mengakar berbarengan dengan masuknya kolonialisme Belanda di Indonesia. Bisa kita bayangkan begitu kokohnya gerakan tersebut merasuk dalam kehidupan rakyat Indonesia sejak abad 16 M. Salah satu sayap gerakan zionis yang mempunyai cabang pada lebih 170 negara di dunia adalah Rotary club yang merupakan derivasi dari kegiatan Freemasonry international.Club ini tersebar di seluruh dunia. Anggota Rotary Club dipanggil Rotarian dan mereka adalah para pemimpin bisnis dan profesional bahkan mewakili semua profesi (seorang dokter, seorang notaris, seorang guru sekolah, seorang pedagang, dan seterusnya). Menurut sebagian penganjur teori tentang konspirasi Yahudi, perkumpulan tersebut mempunyai tujuan rahasia dan merupakan bagian dari persekongkolan Yahudi.Di Indonesia sebagian besar anggota perkumpulan tersebut, agaknya, terdiri dari orang Cina namun banyak diantara kaum muslimin masuk dalam keanggotaan gerakan ini karena ketidakpahaman mereka.Operasi operasi utama mereka berkedok jasa kemanusiaan.
Rotary club pertama didirikan pada 1905 oleh Paul Harris di Chicago seorang tokohadvokat.Tiga tahun berikutnya Shierly Barry bergabung dalam club ini dan memperluas penyebarannya dengan cepat.Paul Harris meninggal pada tahun 1947 setelah club yang didirikannya berkembang ke 80 negara dan mempunyai 6.800 club serta 327.000 anggota namun hingga tahun 2005 tercatat sudah mempunyai 1,2juta anggota lebih yang berada pada 32.000 club.Adapun Rotary club Indonesia resmi didirikan pada tahun 1927 di Yogjakarta.Hubungan club club Rotary local dengan Rotary International berbeda dengan hubungan Palang Merah Nasional dengan Palang Merah International.Palang Merah Nasional tiadak wajib memberitahukan nama nama anggotanya serta biodata mereka juga tidak tunduk kepada Palang Merah International dalam setiap agenda dan kebijakan.Tetapi club club Rotary local harus mengikuti Rotary International dalam setiap sepak terjangnya dan harus mematuhi setiap keputusan dan peraturannya secara total tanpa boleh mengadakan revisi.Dengan cara semacam inilah pemilihan para residen distrik dilakukan,pengiriman peserta pada konggres dan pembayaran sumbangan club club Rotary local kepada Rotary International.Semua ini menegaskan afiliasi dan ketundukan club club local tersebut kepada Rotary International pada semua doktrinnya.Tentunya kata “international” bukan seperti yang biasa kita pahami namun dia bermakna gerakan Freemasonry Zionis yang mempunyai cabang diseluruh penjuru dunia dalam bentuk club club rotary di setiap Negara.
Agama tidak dijadikan standar dalam pemilihan anggota atau dalam hubungan sesama anggota; juga tidak dipermasalahkan tentang kewarganegaraan seseorang.Rotary Club mencekoki anggotanya agar mengikuti agama yang diakui atas dasar persamaan sesuai urutan abjad, seperti Budha, Islam, Yahudi, Masehi, dan seterusnya. Menurut mereka, amal kebaikan harus dilaksanakan karena menunggu balasan materi atau nonmateri. Ini jelas bertentangan dengan konsep agama yang mengaitkan pekerjaan suka rela dengan pahala berlipat ganda di sisi Allah.Mereka mengadakan pertemuan mingguan. Setiap anggota harus hadir 60% dalam setahun. Keanggotaan tidak terbuka untuk semua orang. Orang yang berminat menjadi anggota harus menunggu undangan club untuk bergabung dengannya sesuai dengan prinsip selektivitas. Klasifikasi keanggotaan didasarkan pada pekerjaan pokok yang mencakup 77 macam jenis pekerjaan. Para pekerja (buruh) tidak dibenarkan menjadi anggota. Club hanya memilih orang yang memiliki status sosial tinggi. Tingkat usia anggota sangat diperhatikan. Mereka bekerja menghidupkan organisasi dengan cara merekrut kaum laki-laki berusia produktif.Dalamsetiap club, harus ada seorang wakil dari setiap profesi. Aturan ini sering dijadikan kesempatan untuk mengangkat anggota yang disukai dan menyingkirkan yang tidak disukai. Dalam Dewan Administrasi Club, harus ada satu atau dua orang ketua club lama sebagai pewaris langsung rahasia Rotary sejak Paul Harris.Charles Marden yang pernah menjadi anggota Rotary selama tiga tahun, telah melakukan studi terhadap organisasi ini. Kemudian, ia mengemukakan beberapa data berikut. Setiap 421 orang anggota Rotary Club, 159 orang di antaranya mempunyai keterikatan kuat dengan Freemasonry. Loyalitas mereka terhadap Freemasonry melebihi clubnya. Dalam beberapa hal keanggotaan Rotary hanya terbatas untuk orang-orang Freemasonry, seperti di Edinburgh Inggris pada tahun 1921.
Dalam sebuah perkumpulan yang disebut Nan’s di Perancis disebutkan, “Jika orang-orang Freemasonry membentuk organisasi yang bekerja sama dengan golongan lain, urusan organisasi tidak boleh berada di tangan orang lain. Personil organisasinya harus dipegang orang-orang Freemasonry dan harus berjalan sesuai dengan prinsip Freemasonry. Ketika Freemasonry mengalami penyusutan, justru Rotary mendapat dukungan sangat besar dan aktivitasnya semakin kuat. Hal ini karena orang-orang Freemasonry mengalihkan segala aktifitasnya kepada club Rotary sampai tekanan-tekanan terhadap mereka hilang dan kondisinya kembali seperti semula.Dalam soal agama dan tanah air serta keteguhannya memegang prinsip selektivitas, Rotary Club mempunyai persamaan besar dengan Freemasonry. Keduanya memiliki pemahaman yang sama tentang nilai dan semangat yang membentuk jiwa seseorang, seperti ide egaliti, fraterniti, semangat humanisme, dan kerjasama internasional. Ini adalah semangat yang sangat berbahaya yang diarahkan untuk mengikis karakteristik bangsa-bangsa dan menguburkan segala bentuk loyalitas, sehingga pribadi-pribadi akan kehilangan identitas dan harga diri serta hidup dalam kebimbangan. Akibatnya, tak ada lagi kekuatan yang dominan, kecuali orang-orang Yahudi yang terus-meneris berambisi mendominasi dunia.
Organisasi ini sepenuhnya untuk kepentinganYahudi.Dalam rangka kemudahan hubungan dengan berbagai sekte dan golongan, Rotary berpura-pura membatasi aktivitasnya dalam masalah-masalah sosial dan kultural demi kemanusiaan. Cara pencapaian sasarannya melalui pertemuan-pertemuan berkala, seminar, ceramah yang mengarah pada upaya mendekatkan antaragama dan menghapus segala perbedaan keagamaan. Ini mirip dengan ceramahnya para pendudung teologi inklusive, seperti yang digemar-gemborkan kelompok jaringan Islam Liberal.Motivasi Rotary yang sebenarnya ialah membaurkan orang-orang Yahudi dengan bangsa lain dengan mengatasnamakan kasih dan persaudaraan. Melalui jalan ini mereka mampu mengumpulkan berbagai maklumat yang dapat membantu mereka dalam membantu tujuan mereka yang bersifat ekonomis dan politis, juga membantu mereka dalam menyebarkan tradisi tertentu yang akan memastikan timbulnya kemerosotan (degenerate) sosial. Ini dapat kita lihat melalui persyaratan keanggotaan yang hanya diberikan kepada orang-orang penting dan menonjol di masyarakat. Wallohu a’lam bishowab. (azm/rol/hasmijakarta/arrahmah.com)