TIMNA (Arrahmah.com) – Tak ada yang selamat dari penjajahan “Israel”, bahkan alam pun rusak sedemikian rupa dengan kebocoran pipa minyak mentahnya di dekat perbatasan Yordania, sebagaimana dilansir media zionis Haaretz pada Kamis (4/11/2014).
Common Dream juga melaporkan bahwa sungai hitam minyak mentah terlihat mengalir melintasi gurun pasir di bagian timur “Israel” Kamis pagi (4/11). Akibatnya warga zionis dan warga Yordania di kedua sisi perbatasan dilarikan ke rumah sakit setelah menghirup asap beracun dari tumpahan besar-besaran yang terjadi setelah pipa utama pecah. Sumber menyatakan kemungkinan kerusakan itu terjadi akibat kelalaian kru maintenace “Israel”.
Beberapa sumber melaporkan ini sebagai potensi bencana lingkungan “yang terburuk” dalam sejarah “Israel” penjajah. Bangsa yahudi itu Allah takdirkan kehilangan jutaan galon sumber daya energinya dan sumber daya alam akibat semburan minyak dari pipa yang rusak langsung ke salah satu cagar alam yang selama ini diangapnya berharga, Evrona Nature Reserve.
“Minyak mentah mengalir ke seluruh daerah cagar alam, menyebabkan kerusakan yang serius … flora dan fauna,” ujar Guy Samet, juru bicara Kementerian Perlindungan Lingkungan “Israel”, mengatakan kepada sumber berita lokal, Kamis (4/11). Samet memperkirakan jumlah minyak yang tumpah itu “jutaan liter,” meskipun perkiraan lengkap dan akurat belum diverifikasi oleh sumber-sumber independen.
“Rehabilitasi akan memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun,” lanjut Samet. “Ini adalah salah satu peristiwa pencemaran negara paling berat bagi “Israel”. Kami masih mengalami kesulitan mengukur tingkat penuh kontaminasi. “
Sementara Haaretz melaporkan bahwa jutaan liter minyak mentah menyembur keluar dari pipa sepanjang “Israel” selatan, Kamis pagi, menyebabkan kerusakan berat ke salah satu cagar alam pentig di daerah itu.
Pemadam kebakaran, polisi, pejabat Kementerian Perlindungan Lingkungan dan tim pemeliharaan pipa minyak dikirim ke lokasi tumpahan, dan berhasil mengurangi aliran setelah sekitar dua jam.
Insiden terjadi selama pengerjaan pada pipa yang merupakan bagian dari persiapan untuk bandara internasional yang direncanakan dibangun di Timna, di Israel selatan. Setelah kebocoran itu terjadi, pejabat perusahaan pipa menutup katup – tetapi tidak pada waktunya untuk mencegah tumpahan jutaan liter minyak.
Pipa, yang menghubungkan Eilat ke kota pelabuhan Ashkelon, dibuka pada tahun 1960 untuk memfasilitasi pergerakan minyak Iran dari Teluk Persia ke pasar Eropa tapi karena “putus-sambungnya” hubungan “Israel”-Iran pada tahun 1979 sebagian besar telah digunakan untuk memindahkan minyak dan produk minyak dari Eilat ke berbagai bagian “Israel”.
The Times of Israel menambahkan, kebocoran, dekat desa Be’er Ora, disebabkan karena kerusakan pada pipa Trans-“Israel”, saluran minyak utama antara Laut Tengah dan laut merah yang membentang dari Eilat ke Ashkelon.
Warga Yordania turut merasakan imbasnya
Di Yordania lebih dari 80 orang dirawat di rumah sakit, termasuk 30 pekerja di Bandara Internasional Aqaba Raja Hussein. Warga kota diperintahkan untuk tetap di dalam ruangan, media Yordania melaporkan.
Di sisi “Israel”, setidaknya tiga orang dirawat oleh paramedis setelah mereka menghirup gas beracun.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa tumpahan itu disebabkan setelah pipa terkena hantaman keras selama pekerjaan pemeliharaan. (adibahasan/arrahmah.com)