WASHINGTON (Arrahmah.com) – Tak selalu harus seorang Muslim yang berani membela Palestina dari penjajahan “Israel”. Hal tersebut terbukti dengan aksi Noam Chomsky, “pembangkang politik” Amerika Serikat, beberapa waktu lalu yang menggempur AS di podium PBB, sebagaimana dilaporkan DN pada Kamis (27/11/2014).
Pada acara Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People, Chompsky menyatakan bahwa, “Pola penjajahan [“Israel” dan sekutunya, AS] telah dicanangkan sejak Januari 1976 hingga kini.”
Berbeda dengan pemerintah Indonesia, yang mayoritas Muslim, tidak berani mendukung upaya pembebasan Palestina dengan membuka kantor perwakilan Hamas di Indonesia, Professor Emeritus di Massachusetts Institute of Technology ini terang-terangan mengritik AS yang mendukung penjajahan “Israel” terhadap Palestina seorang diri. Ia tidak gentar mengutarakan pembelaan dan kririknya, sekalipun usianya sudah tidak muda lagi.
“‘Israel’ menolak penyelesaian penjajahan ini dan selama bertahun-tahun telah mengerahkan sumber daya yang luas untuk memastikan hal itu tidak akan dilaksanakan dengan dukungan tak henti-hentinya dan mutlak dari Amerika Serikat. [Baik dari segi] militer, ekonomi, diplomatik dan ideologis,” pungkasnya. (adibahasan/arrahmah.com)