GAZA (Arrahmah.com) – Muhammad Mustafa, Menteri Ekonomi Nasional Palestina mengatakan, otoritas zionis “Israel” penjajah secara resmi telah menolak usulan kapal pembangkit listrik Turki melabuh dekat pantai Gaza untuk memasok listrik ke Jalur Gaza, sebagaimana dilansir Pusat Informasi Palestina pada Senin (1/12/2014).
Mustafa menyatakan, dengan penolakan “Israel” ini maka upaya untuk menyelesaikan masalah listrik di Gaza harus lebih ditingkatkan. Ia menjelaskan bahwa beberapa hari ini telah terjadi penambahan jam operasi listrik dari 5 jam menjadi 8 jam, sambil menunggu “Israel” menambah pasokan listrik ke Jalur Gaza.
Blokade “Israel” terhadap Jalur Gaza dan serangan zionis penjajah berulang kali terhadap pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza, menyebabkan Jalur Gaza mengalami krisis serius dalam masalah penyediaan listrik. Hal tersebut semakin parah dengan lambatnya pasokan solar khusus untuk mengoperasi pembangkit listrik sepanjang waktu karena ditutupnya gerbang Raffah.
Listrik Jalur Gaza bergantung sebesar 120 megawatt dari “Israel” atau 25% dari cadangan energi normal yang totalnya antara 420-460 megawatt, sementara itu 32 megawatt bergantung dari Mesir.
Dalam agresi terakhir ke Jalur Gaza, “Israel” menggempur stasiun pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza, sehingga mengakibatkan terjadinya krisis serius lisrik di Jalur Gaza.
(adibahasan/arrahmah.com)