BAGHDAD (Arrahmah.com) – Rezim Syi’ah Irak telah menemukan adanya 50.000 “tentara hantu”, seperti yang diucapkan oleh Perdana Menteri Haider al-abadi yang bersumpah akan melakukan tindakan keras terhadap korupsi.
“Perdana Menteri mengungkapkan adanya 50.000 nama fiktif di militer,” ujar sebuah pernyataan dari kantor Abadi pada Ahad (30/11/2014), sebagaimana dilansir oleh Al Jazeera.
Juru bicara Abadi, Rafid Jaboori mengatakan bahwa penyelidikan dimulai selama proses pembayaran gaji terbaru.
“Ada dua jenis ‘fadhaiyin’,” ujar seorang petugas berpengalaman dalam pasukan keamanan, menggunakan kata yang secara harfiah diterjemahkan dengan “ruang pria” dan mengacu pada tentara fiktif yang menerima gaji.
“Jenis pertama : setiap petugas diperbolehkan, misalnya, memiliki lima penjaga. Dia akan menyimpan dua dan mengirim tiga ke rumah dan menerima gaji mereka atau persentase yang disepakati,” ujarnya kepada AFP.
“Kemudian yang kedua dan kelompok yang lebih besar di tingkat brigade. Seorang komandan biasanya memiliki 30, 40 atau lebih banyak tentara yang tinggal di rumah atau tidak ada sama sekali,” tambahnya.
“Masalahnya adalah bahwa ia juga, untuk mempertahankan pekerjaannya sebagai komandan brigade, harus menyuap atasannya sendiri dengan sejumlah uang yang besar,” ungkapnya.
Petugas tersebut menjelaskan bahwa untuk alasan tersebut, ribuan tentara yang membelot atau tewas tahun ini di Irak jarang diumumkan.
AS yang menduduki negara tersebut selama delapan tahun, telah menghabiskan miliaran dollar untuk pelatihan dan perlengkapan militer Irak.
Sejak menjabat pada bulan September, Abadi telah memecat beberapa komandan militer dan pengumuman hari Ahad (30/12), menunjukkan ia ingin mengatasi masalah korupsi yang telah mengakar di bawah pemerintahan Nouri al-Maliki, pendahulunya. (haninmazaya/arrahmah.com)