ISTANBUL (Arrahmah.com) – Sebidang tanah telah dialokasikan untuk membangun sebuah masjid di Havana Kuba di mana Christopher Columbus pernah menyebut tentang keberadaan tempat ibadah Muslim beberapa abad yang lalu, menurut laporan media, sebagaimana dilansir oleh Onislam, Jum’at (21/11/2014).
“Ide ini pertama kali muncul saat kunjungan proyek dan bilateral yayasan kami,” Mustafa Tutkun, wakil jenderal manager Direktorat Urusan Agama (Diyanet) Turki, mengatakan kepada harian Vatan pada Kamis (20/11/2014).
“Tanah untuk pembangunan masjid sudah siap.” kata Mustafa Tutkun.
Sebidang tanah seluas lima hektar di distrik Old Havana telah siap sebagai tempat pembangunan masjid yang diusulkan oleh Presiden Turki Recep Tayyip pekan lalu.
Menurut Tutkun, Diyanet telah melakukan negosiasi tentang berbagai kemungkinan terkait pembangunan masjid tersebut antara pejabat Kuba dan pemerintah Turki.
Terkait rencana pembangunan masjid di Havana, Tutkun mengusulkan desain yang terinspirasi oleh Masjid Ortaköy yang indah di Istanbul.
“Kami berpikir untuk membangun sebuah masjid yang mirip dengan Masjid Ortaköy,” kata Tutkun.
Meskipun Diyanet siap untuk mendanai pembangunan masjid tersebut, pejabat Kuba lebih menginginkan keikutsertaan negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk membangun masjid itu, bukan hanya dari satu negara,” menurut Tutkun.
“Yayasan kami siap untuk mendanai pembangunan masjid ini,” kataTutkun.
Rencana untuk membangun masjid pertama di Kuba telah diumumkan pekan lalu oleh Erdogan sebagai bagian dari pidatonya tentang penemuan benua Amerika oleh Muslim di abad ke-12, lebih dari tiga abad sebelum Christopher Columbus.
Presiden Turki menunjuk sebuah catatan harian di mana Columbus menyebutkan keberadaan sebuah masjid di sebuah bukit di Kuba.
Klaimnya telah diejek oleh barat dan beberapa media Turki.
Menanggapi kritikan tersebut, Erdogan yakin bahwa Muslimlah yang telah menemukan Amerika sebelum Columbus, dan menyalahkan kritik-kritik tersebut yang dianggapnya sebagai bentuk kurang percaya diri.
Presiden Turki juga mendesak sekolah-sekolah untuk mengajarkan tentang sejarah ilmuwan Muslim.
Gagasan yang diajukan oleh Erdogan pertama kali diusulkan oleh sejarawan Yusuf Mroueh dalam artikelnya pada tahun 1996.
Dalam artikel ini, Yusuf merujuk kepada catatan harian dari Columbus yang menyebutkan keberadaan sebuah masjid di Kuba.
(ameera/arrahmah.com)