JAKARTA (Arrahmah.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, belasan ribu warga Jakarta terkena dampak banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akibat hujan deras hulu Sungai Ciliwung, Bogor, Kamis (20/11/2014).
Laman BNPB 20 November 2014 mewartakan, hujan deras di bagian hulu Sungai Ciliwung Rabu (19/11/2014) telah menyebabkan 19 RW di 5 kelurahan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan terendam banjir. Data sementara yang dihimpun BPBD DKI Jakarta tercatat 16.423 jiwa (4.498 KK) terdampak banjir. Sebanyak 1.086 jiwa mengungsi. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un
Dampak banjir di Kelurahan Rawa Jati dan Kelurahan Bidara Cina tinggi banjir sekitar 30 – 100 cm, sedangkan di Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Kampung Melayu, dan Kelurahan Cawang tinggi banjir mencapai 30 – 400 cm. Semua daerah yang terdampak banjir tersebut berada di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung. Kondisi tinggi muka air di Bendung Katulampa dan Depok saat ini Siaga 4 (normal) sedangkan di Manggarai Siaga 3.
Menurut BNPB, setiap tahun daerah ini selalu terlanda banjir karena permukiman berada di bantaran sungai, bahkan ada yang berada di tengah sungai sehingga rentan sekali terendam banjir. Penduduk yang tinggal di sepanjang bantaran sungai dari Kelurahan Srengseng Sawah hingga Manggarai lebih dari 34.000 KK.
Sementara itu, banjir banjir akibat luapan Sungai Cikeas, Sungai Cileungsi dan Sungai Bekasi yang berhulu di Bogor telah menggenangi 1.355 KK di beberapa perumahan di Kec Jati Asih, Kota Bekasi pada Kamis (20-11-2014). Tercatat di Villa Jati Rasa 10 RT (500 KK) terendam banjir, sedangkan di Perum Angkatan Laut 3 RT (180 KK), Perum Kemang Ifi Graha 2 RT (150 KK), Pondok Mitra Lestari 3 RT (150 KK), Pekayon Indah 2 RT (110 KK), dan Perum Jaka Kencana 1 RT (65 KK). Saat ini banjir telah surut. Warga membersihkan lumpur akibat banjir.
BNPB mengingatkan masyarakat untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan. Banjir akan terus mengancam karena puncak hujan akan tejadi pada Januari 2015 mendatang.(azm/arrahmah.com)