BAGHDAD (Arrahmah.com) – Dalam video yang baru-baru ini diposting online, seorang militan Syi’ah meneriakkan nama imam yang mereka hormati saat ia berpose di samping mayat yang dipenggal. Milisi lain duduk di dekatnya, menyeringai saat ia
memotong bagian tubuh mayat.
Salah satu militan menjelaskan bahwa mereka adalah pejuang yang “membunuh kawan-kawan kami.” Seorang pria lain berteriak, “pejuang kami adalah orang-orang yang baik. Ini adalah anjing.”
Militan Syi’ah yang telah menjawab seruan rezim Syi’ah Irak untuk memerangi pejuang Daulah Islam (IS) kian tumbuh brutal. Main hakim sendiri untuk menjawab tantangan rezim di Baghdad di mana terdapat kecaman internasional terhadap milisi dan khawatir milisi akan keluar dari kontrol.
Pada saat yang sama, negara tidak dapat melakukannya tanpa mereka. Tentara Irak melemah di bulan Juni ketika IS menyerbu kota Mosul dan hingga saat ini mereka berjuang untuk merebutnya kembali. Militan Syi’ah telah mengisi kekosongan. Mereka
mengklaim banyak kemenangan baru-baru ini di barat dan selatan Baghdad, sementara di utara, pejuang Kurdi Peshmerga Irak yang didukung serangan udara pengecut pimpinan AS telah mengambil kembali sebagian wilayah yang jatuh ke tangan pejuang
Sunni musim panas ini.
“Intervensi relawan Syi’ah itu penting untuk menyelamatkan Irak,” klaim anggota parlemen Syi’ah Faleh Hassan, yang bergabung dengan “Kataeb Hizbullah”, salah satu milisi yang paling menonjol, seperti dilansir Zaman Alwasl pada Rabu (12/11/2014). Dia mengatakan menjawab panggilan ulama Syi’ah Irak terkemuka, Ayatollah Ali al-sistani untuk membantu memerangi “ekstrimis”.
Dia mengakui “beberapa” kejahatan yang dilakukan oleh militan Syi’ah, namun melakukan pembelaan dengan mengatakan bahwa “praktek-praktek tersebut terjadi selama masa perang.”
Bulan lalu, Amnesti Internasional mengatakan militan Syi’ah telah melakukan pembunuhan dan penculikan warga Sunni. Contoh, mereka melakukan penangkapan terhadap warga Sunni, lalu membunuhnya dan menyatakannya sebagai pejuang IS.
Beberapa video yang diposting online tampaknya sengaja dibuat oleh militan Syi’ah untuk memperlihatkan kekejaman dan mengintimidasi lawan.
Tak satu pun dari video menjelaskan dimana atau kapan peristiwa berlangsung dan keaslian video tidak dapat diverivikasi secara independen, lanjut laporan Zaman Alwasl.
Dalam salah satu video, seorang militan dalam seragam berlogo “Kataib Hizbullah” terlihat menopang kepala seorang pria dengan tongkat di sebelah tubuhnya yang telah dipenggal.
“Kenapa kau tidak membakarnya?” Tanya milisi lain.
“Kau tidak perlu melakukan itu,” ujar pria ketiga. “Kau sudah memenggalnya.”
Di video lain, seorang militan bertopeng berdiri di samping seorang pria yang matanya ditutup dan tangannya diborgol.
“Anjing ini adalah anggota Daesh,” klaim militan yang menggunakan singkatan bahasa Arab untuk IS.
Perdana Menteri Haider al-Abadi yang merupakan seorang Syi’ah dan menjabat sejak September, mengklaim akan “mengendalikan” milisi untuk menghindari lebih banyak ketegangan dengan Sunni.
Anggota parlemen Sunni Raad al-Dahlki dari provinsi Diyala mengatakan beberapa anggota milisi Syi’ah telah melakukan pembersihan sektarian kaum Sunni di wilayah Diyala dan Baghdad. (haninmazaya/arrahmah.com)