DAMASKUS (Arrahmah.com) – Samira al-Sahli, seorang Muslimah Palestina pertama yang meninggal dunia di bawah penyiksaan hebat di penjara rezim Nushairiyah pimpinan Assad, menurut laporan Komite Palestina untuk Hak Asasi Manusia.
Al-Sahli bekerja di sebuah badan bantuan sebelum ditangkap saat ia dalam perjalanan menuju pusat untuk mengumpulkan bantuan pada bulan Juni tahun ini.
Wanita berusia 53 tahun ini adalah seorang ibu dari empat anak dan adik seorang pemuda Palestina yang dibunuh oleh penembak jitu rezim empat bulan yang lalu.
“Al Sahli adalah wanita Palestina pertama yang sekarat di bawah penyiksaan di penjara Suriah, ia bekerja untuk membantu para pengungsi di kamp Yarmouk yang digunakan oleh para pengungsi Palestina dan datang dua tahun lalu,” ujar Ala’a Aboud, seorang aktivis Suriah seperti dilaporkan Zaman Alwasl pada Ahad (9/11/2014).
Dia menambahkan bahwa al-Sahli bertugas untuk merawat pasien dan mengobati luka mereka karena dia adalah seorang perawat, selain membantu kegiatan lainnya seperti memasak.
Aktivis Suriah mengungkapkan bahwa agen intelijen angkatan udara menangkapnya saat ia berada dalam perjalanan untuk mengumpulkan paket bantuan dari kantor PBB, meskipun rezim sebelumnya telah “menjamin” bahwa tidak ada yang ditangkap selama pengiriman bantuan.
Kematian Samira al-Sahli menambah jumlah warga Palestina yang dibunuh dengan cara disiksa di dalam penjara rezim menjadi 272 orang, menurut statistik yang dikumpulkan oleh kelompok yang bekerja untuk Palestina di Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)