JAKARTA (Arrahmah.com) – Kabar mengenai banjir Aceh barangkali tidak ramai diberitakan di media massa. Namun di media sosial, bencana banjir yang melanda Aceh akhirnya dapat diketahui publik sejak Senin (3/11/2014) melalui akun Twitter ACT (Aksi Cepat Tanggap), kemudian terus viral pada Facebook dan Whatsapp.
Menurut warga Aceh yang menyebarkan statusnya pada Facebook, hujan yang terus turun secara konsisten di beberapa wilayah di Nangroe Aceh Darussalaam menyebabkan banjir dan tanah longsor. Namun hingga kini bantuan masih belum memadai, sementara akses menuju beberapa titik seperti Wilayah Ujung Aceh Besar, Kecamatan Lhoong. Jika dibiarkan hingga beberapa hari ke depan, dikhawatirkan desa tersebut akan terisolir dan tenggelam, akibat longsornya Gunung Paroi dan Gunung Kulu.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, pemerintah provinsi Aceh menyatakan kepada The Jakarta Post, Selasa (4/11) bahwa jajarannya telah berhasil mengembalikan akses jalan ke beberapa 28 desa terputus akibat tanah longsor dan banjir, seperti jalan yang menghubungkan ibukota Banda Aceh dan Meulaboh, yang mengalami total penguncian.
“Kami telah membuka kembali jalan utama Banda Aceh-Meulaboh, tetapi sekarang ini hanya dapat diakses oleh kendaraan kecil dan masih tidak stabil,” kata Zaini, Selasa seperti dikutip tribunnews.com. Dia kemudian menyuarakan keprihatinannya atas prediksi hujan deras yang mengguyur Aceh.
Hujan lebat telah mempengaruhi beberapa daerah di wilayah Aceh sejak Jum’at (31/10), menyebabkan tanah longsor dan banjir, memotong jalan utama dan pasokan listrik, serta menghancurkan sekitar 19.000 rumah.
Pada Senin (3/11), juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa upaya penyelamatan dan bantuan masih berlangsung. Sementara ini, dapur umum darurat dan pusat-pusat evakuasi telah didirikan dengan bantuan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), polisi, dan tim pencarian dan penyelamatan (SAR).
Berikut data dari BNPB akibat banjir di NAD dalam program Pray For Aceh yang diselenggarakan ACT.
1. Kab. Aceh Besar, 3 kecamatan
2. Kab. Aceh Singkil, 4 Kecamatan
3. Kab. Aceh Jaya, 5 kecamatan
4. Kab. Aceh Barat, 8 Kecamatan
5. Kab. Aceh Selatan, 7 Kecamatan
6. Kab. Nagan Raya, 10 Kecamatan
Korban Jiwa :
1. Kab. Aceh Besar, 12 kk/48 jiwa
2. Kab. Aceh Jaya, 1.194 kk/4.390 jiwa
Kerugian Materil :
1. Kab. Aceh Besar, ± 1.000 rumah
2. Kab. Aceh Singkil, ± 203 rumah
3. Kab. Aceh Jaya, ± 1.863 rumah
4. Kab. Aceh Barat, ± 100 rumah
5. Kab. Aceh Selatan, ± 3.697 rumah
6. Kab. Nagan Raya, ± 6.642 rumah
Kronologis :
Hujan deras selama beberapa hari
Upaya: BPBD, TNI, Polri, SAR dan Muspika melakukan evakuasi, mendirikan tenda dan dapur umum.
Sumber :
1. Kab. Aceh Besar, Bp. Iqbal (085371964442)
2. Kab. Aceh Singkil, Bp. Dahrusit (082161158508)
3. Kab. Aceh Jaya, Bp. Rimbawan (081360932221)
4. Kab. Aceh Barat, Bp. Dedek (081360721400)
5. Kab. Aceh Selatan, Bp. Cut (081260666170)
6. Kab. Nagan Raya, Bp. Juned (085206104373)
Alhamdulilah tim evakuasi korban bencana banjir dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) sudah di lokasi untuk mengevakuasi korban dan distribusi bantuan.
Untuk membantu saudara-saudara kita di Aceh, donasi Anda dapat disalurkan melalui Rek donasi untuk Banjir Aceh sebagai berikut:
BCA 6760303028
Mandiri 1640000965543
@ACTforHumanity
@ACT_JogjaJateng
Semoga warga Nangroe Aceh Darussalaam mendapatkan perlindungan Allah subhanahu wata’ala dan diberi kesabaran dalam menghadapi musibah ini. Allahu musta’an. (adibahasan/arrahmah.com)