DAMASKUS (Arrahmah.com) – Hampir 2.000 orang meninggal dunia di dalam penjara penyiksaan rezim Nushairiyah pimpinan Assad, mereka mengalami kelaparan dan kurangnya perawatan medis, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pada Ahad (2/11/2014).
Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris ini mengatakan telah mendokumentasikan 1.917 kematian di penjara Suriah sejak awal 2014 di antaranya terdapat 27 anak dan 11 perempuan, seperti dilansir Al Arabiya.
Awal tahun ini, 55.000 foto diselundupkan keluar dari Suriah oleh seorang mantan fotografer polisi militer Suriah, memberikan penjelasan sekilas dari beberapa pelanggaran yang dilakukan di penjara-penjara rezim.
Gambar memperlihatkan 11.000 tahanan yang tewas dengan tubuh kurus kering dan pria pembelot yang diidentifikasi sebagai Caesar menjelaskan bahwa ia melihat mayat dengan luka dalam dan luka terbakar.
SOHR mengatakan jenazah beberapa korban tewas di dalam penjara diserahkan kepada keluarga mereka, sementara keluarga lainnya hanya diberitahu bahwa orang yang mereka cintai telah meninggal dan memerintahkan untuk mengumpulkan sertifikat
kematian.
Dalam beberapa kasus, keluarga dipaksa menandatangani dokumen yang mengatakan bahwa anggota keluarga mereka telah dibunuh oleh pasukan oposisi.
Laporan SOHR menambahkan, sekitar 200.000 orang masih berada di dalam penjara rezim Syi’ah Nushairiyah dan fasilitas pemerintah lainnya.
Direktur SOHR, Rami Abdel Rahman mengatakan kurangnya hukuman terhadap pelaku pembunuhan membuat kematian di dalam penjara rezim terus meningkat.
“Ketika si pembunuh tahu bahwa tidak ada hukuman, ia terus melakukan kejahatan dan melakukannya lebih banyak lagi,” ujarnya kepada AFP. (haninmazaya/arrahmah.com)