KAIRO (Arrahmah.com) – Pemerintah Indonesia memberi bantuan sebesar satu juta dolar AS untuk pembangunan kembali jalur Gaza, Palestina.
“Terkait pembangunan kembali Jalur Gaza, Indonesia memberi bantuan darurat sebesar satu juta dolar AS,” kata Wiwiek Ketua Delegasi Indonesia Konferensi Internasional untuk Pembangunan Kembali Jalur Gaza, Palestina, pascaserangan militer Zionis “Israel”.
Konferensi Internasional untuk Pembangunan Kembali Jalur Gaza, Palestina, pascaserangan militer Israel, digelar di Kairo, Mesir, pada Ahad (12/10/2014), yang dihadiri sejumlah negara termasuk Indonesia.
Dikutip dari Antara, Wiwiek yang juga Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), di sela konferensi itu menegaskan bahwa Indonesia bersama dengan negara lainnya berkomitmen untuk terus membantu Palestina untuk bangkit kembali usai serangan brutal Zionis.
Dia menjelaskan, bantuan dana tersebut merupakan keputusan dan arahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera disalurkan kepada rakyat Palestina.
Kendati demikian, Wiwiek mencemaskan lambannnya proses pencairan dana tersebut oleh Kementerian Keuangan.
Proposal pencairan bantuan tersebut telah diajukan kepada Kementerian Keuangan sejak pertengahan Juli 2014, namun hingga kini belum kelar, ujar diplomat perempuan itu.
Padahal, katanya, ada puluhan ribuan warga Palestina, yang cedera atau kehilangan tempat tinggal akibat gempuran membabi-buta Israel pada Juli dan Agustus silam, sangat membutuhkan bantuan darurat.
Ditanya, apakah bantuan pemerintah itu harus melalui persetujuan DPR, Wiwiek menegaskan bahwa bantuan darurat tidak membutuhkan persetujuan parlemen.
Sementara itu, Indonesia sebelumnya juga telah memberi bantuan dana tambahan sebesar 10 juta dolar AS kepada UNESCO ketika Palestina secara resmi diterima sebagai anggota Badan PBB Bidang Pendidikan, Sains dan Kebudayaan tersebut.
Penerimaan keanggotaan Palestina di UNESCO itu juga tidak terlepas dari peran Indonesia dalam memperjuangkannya kendati ditentang keras oleh “Israel” dan sekutunya. (azm/arrahmah.com)