YAMAN (Arrahmah.com) – Dalam beberapa hari terakhir, Mujahidin Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) telah melancarkan dan menyatakan bertanggung jawab atas empat serangan terpisah di bagian timur provinsi Hadramaut Yaman.
Operasi-operasi ini berlangsung antara Kamis (9/10/2014) dan Senin (13/10), termasuk pemboman istisyadiyah dan serangan yang menewaskan seorang pejabat militer berpangkat tinggi serta sekitar 40 tentara boneka Yaman lainnya, lansir LWJ.
Perlawanan Mujahidin AQAP di Yaman terhadap pemberontak Syiah Houtsi terus meningkat di negara itu. AQAP telah menyatakan perang terbuka melawan pemberontak Syiah Houtsi dan telah meningkatkan serangannya terhadap pemberontak Syiah Houtsi dan militer boneka Yaman.
AQAP menyatakan bertanggung jawab atas serangan syahid 9 Oktober di Hadramaut
Pada Sabtu (11/10), sebuah akun Twitter yang berafiliasi dengan AQAP mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa AQAP bertanggung jawab atas serangan 9 Oktober terhadap sebuah pos pemeriksaan militer di provinsi Hadramaut timur yang berlangsung bersamaan dengan bom syahid di Sana’a . Serangan di Hadramaut terjadi di sebuah pos pemeriksaan militer di pinggiran Mukallah, ibukota provinsi.
Pada saat itu, seorang sumber militer di daerah itu menyatakan bahwa pelaku bom serangan syahid AQAP meledakkan sebuah bom mobil di pos pemeriksaan dekat kota Buroom di pintu masuk barat ke Mukallah dan segera menewaskan 10 tentara boneka.
Sumber-sumber medis melaporkan bahwa setelah serangan itu, empat tentara Yaman tambahan ditemukan tewas di lokasi ledakan dan enam lainnya meninggal akibat luka-luka mereka, sehingga menambah jumlah tewas 20 tentara.
Pejuang AQAP juga dilaporkan membakar beberapa kendaraan dan sebuah bangunan kecil di pos pemeriksaan itu. Sumber lain melaporkan bahwa para pejuang AQAP berhasil merebut dua kendaraan militer dan tank selama serangan tersebut.
Pernyataan AQAP yang dirilis pada Sabtu (11/10) menyatakan bahwa serangan mereka telah merenggut nyawa 37 tentara boneka Yaman. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa serangan itu dimulai dengan bom syahid yang dilakukan oleh Muwwahed Al-Qayfi –semoga Allah menerimanya sebagai syuhada-, yang meledakkan kendaraan bermuatan bahan peledak rakitan atau vehicle borne improvised explosive device (VBIED) di sebuah pos pemeriksaan militer di wilayah Ghabr pantai Hadramaut.
AQAP menyatakan bahwa ledakan awal ini menewaskan 20 tentara boneka Yaman dan melukai 17 lainnya serta mencatat bahwa sekelompok tentara boneka melarikan diri dengan naik perahu di Laut Arab.
Serangan AQAP lainnya di Hadramaut pada 11 Oktober
AQAP juga menyatakan bertanggung jawab atas dua serangan tambahan di provinsi Hadramaut yang berlangsung pada 11 Oktober, menewaskan tiga tentara boneka Yaman, termasuk seorang kolonel di Organisasi Keamanan Politik atau Politicial Security Organization (PSO) Yaman.
Menurut media-media Arab, serangan pertama pada Sabtu (11/10) menargetkan konvoi militer milik Brigade 135 yang melakukan perjalanan melalui kota bersejarah Shibam Hadramaut.
Sebuah pernyataan AQAP yang dirilis pada hari yang sama menyatakan bahwa pejuang AQAP menyerang sebuah konvoi pasukan khusus di Shibam dengan perangkat peledak rakitan atau improvised explosive device (IED) pada pukul 11:30 waktu setempat.
Sebuah pernyataan AQAP terpisah yang dirilis pada Senin (13/10) menyatakan bahwa operasi ini menewaskan 6 tentara boneka Yaman.
Laporan awal mengenai serangan kedua, yang berlangsung di kota Al-Shihr di provinsi Hadramaut pada 11 Oktober malam, menyatakan bahwa itu dilakukan oleh pejuang yang diyakini merupakan bagian dari Al-Qaeda. Mujahidin bersenjata mengendarai sepeda motor menembak dan menewaskan seorang pensiunan kolonel di PSO Yaman bernama Abdo Khamees Abd Al-Mawla dekat rumahnya di kota itu.
Sebuah pernyataan AQAP yang dirilis tak lama setelah serangan menyatakan bahwa mujahidin menembak Al-Mawla di lingkungan Al-Majoura di pusat kota Al-Shihr, mengakibatkan kematian langsung sebelum dia bisa dibawa ke rumah sakit. Pernyataan itu juga membantah laporan media yang mengklaim bahwa Al-Mawla adalah pensiunan kolonel dan menekankan bahwa dia masih dipekerjakan oleh PSO “sampai tanggal kematiannya.”
Kedua pernyataan AQAP mengenai dua serangan 11 Oktober Hadramaut menyatakan bahwa “selama empat bulan, Hadramaut telah menyaksikan peningkatan aktivitas operasional Anshar Al-Syariah terhadap unit Syiah Houtsi dan militer boneka Yaman yang menimbulkan kerugian besar di pihak musuh.
Pernyataan terkait tewasnya Al-Mawla juga menyatakan bahwa banyak tentara boneka Yaman yang secara aktif menyebarkan rumor mereka meninggalkan militer untuk menghindari serangan AQAP yang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
AQAP menyerang militer Yaman di Hadramaut pada 13 Oktober
Pada 13 Oktober, AQAP menyatakan bertanggung jawab atas serangan lain yang menargetkan tentara boneka Yaman di sebuah patroli militer di wilayah Al-Ghurfa provinsi Hadramout.
Pernyataan AQAP yang dirilis pada hari itu menyatakan bahwa mujahidin menanam IED di jalan yang menghubungkan kota-kota Seyoun dan Al-Houta di lembah Hadramaut. Ledakan itu diduga dilakukan pada pukul 8:30 waktu setempat dan menargetkan kendaraan lapis baja militer boneka Yaman yang melintas di sepanjang jalan itu.
Pernyataan itu tidak memberikan rincian tentang jumlah korban atau terluka, tapi menyatakan bahwa “sejumlah tentara di militer Yaman” tewas dan bahwa sejumlah lainnya luka-luka.
(banan/arrahmah.com)