ALEPPO (Arrahmah.com) – Situs resmi Ahrar Asy-Syam dan Jabhah Islamiyah melaporkan mujahidin Jabhah Islamiyah sejak hari Rabu (8/10/2014) pagi melancarkan operasi peperangan Zairul Ahrar atau “raungan orang-orang merdeka”. Operasi tersebut bertujuan menguasai pabrik-pabrik pertahanan militer rezim Nushairiyah di kota Safirah, pinggiran Aleppo dan beberapa markas militer rezim di sekitarnya.
Dalam pertempuran sengit selama beberapa jam pada hari Rabu pagi, mujahidin Jabhah Islamiyah mengumumkan telah berhasil membebaskan lima buah desa yaitu desa Baskhoy, Kashota, Zira’ah Fauqaniyah, Zira’ah Tahtaniyah dan Al-Barazani. Mujahidin juga berhasil menduduki depot air minum dan posko militer Syajarah.
Pertempuran sengit pada hari Rabu pagi melibatkan ratusan mujahidin Jabhah Islamiyah dengan beragam persenjataan. Mujahidin menembak jatuh sebuah helikopter tempur sehingga menewaskan semua awaknya di dalam kompleks pabrik-pabrik pertahanan militer. Sedikitnya 60 tentara Nushairiyah tewas dalam pertempuran di kelima desa yang berhasil dibebaskan oleh mujahidin. Sementara itu dalam pertempuran di desa Adnaniyah yang berdekatan dengan pabrik-pabrik pertahanan, mujahidin menewaskan 12 tentara Nushariyah.
Pasukan Nushairiyah juga mengalami kerugian besar dalam peralatan tempur dan kendaraan tempur mereka. Mujahidin menghancurkan sebuah tank T 72, merebut sebuah panser dan dua buah senjata mesin menengah.
Pertempuran di desa Adnaniyah berlanjut pada hari Kamis (9/10/2014). Jabhah Islamiyah melaporkan mujahidin menewaskan sedikitnya enam tentara Nushairiyah dan merebut beberapa bangunan di dalam desa Adnaniyah. Amir umum Jabhah Islamiyah, Hasyim Syaikh Abu Jabir, dan komandan militer Jabhah Islamiyah, Abu Shalih, meninjau langsung kondisi mujahidin Jabhah Islamiyah yang tengah bertempur di front desa Adnaniyah.
Rezim Nushairiyah Suriah menghadang serangan terpadu mujahidi Jabhah Islamiyah dengan menembakkan 20 rudal Grad, beberapa rudal Katyusa, meriam-meriam berat, meriam-meriam Hawan dan senjata mesin berat.
Desa Adnaniyah menjadi target serangan mujahidin Jabhah Islamiyah karena menjadi jalur menuju tembok-tembok pertahanan yang membentengi kompleks pabrik-pabrik pertahanan di kota Safirah.
Jika sukses merebut pabrik-pabrik pertahanan di kota Safirah, mujahidin akan mampu mengeliminasi helikopter tempur rezim yang menjatuhkan bom-bom barel di wilayah Suriah utara. Pabrik-pabrik pertahanan di kota Safirah selama ini menjadi bandara dan pangkalan bagi helikopter-helikopter tempur rezim Nushairiyah Suriah.
Selain itu menguasai pabrik-pabrik pertahanan di kota Safirah berarti memutus jalur pengiriman bantuan militer untuk pasukan Nushairiyah dalam kota Aleppo.
(muhib al majdi/arrahmah.com)