(Arrahmah.com) – Uni Eropa meminta perusahaan-perusahaan teknologi besar AS termasuk Facebook, Google, Twitter dan perwakilan Microsoft untuk membantu mengatasi “ekstremisme” online dalam sebuah pertemuan pada Rabu (8/10/2014), kata para pejabat, lansir The Daily Star.
Rapat yang diadakan dalam acara makan malam di Luxembourg itu dilakukan karena kekhawatiran mereka tentang penggunaan Internet oleh para jihadis online untuk apa yang mereka sebut sebagai “radikalisasi” , merekrut para pemuda Muslim Eropa untuk turut berperang di Suriah dan Irak.
Menteri dalam negeri dari 28 negara Uni Eropa dan para pejabat dari Komisi Eropa (European Commission) akan bertemu dengan perwakilan dari perusahaan-perusahaan Internet raksasa seperti Google, Facebook, Twitter dan perintis software Microsoft, kata juru bicara Komisi Eropa kepada AFP.
“Khususnya para peserta akan menyinggung soal tantantangan yang ditimbulkan oleh penggunaan Internet para teroris dan respon yang memungkinkan, dan mereka akan mendiskusikan alat-alat dan teknik-teknik untuk merespon aktivitas online para teroris,” kata juru bicara Komisi Michele Cercone.
Para pejabat Uni Eropa utamanya khawatir tentang perekrutan para warga Eropa untuk ikut berperang dengan Mujahidin di Timur Tengah serta seruan untuk melakukan jihad media yang juga memiliki peran yang signifikan.
“Internet dan media sosial memainkan peran yang sangat positif dalam kehidupan dan masyarakat kita. Namun, mereka juga digunakan oleh para ekstremis keras untuk mencapai tujuan-tujuan mereka, apakah melalui keterlibatan, propaganda, radikalisasi atau perekrutan,” tambah Cercone.
Menurut Cercone, pertemuan itu tidak untuk membicarakan terkait langkah-langkah spesifik, tetapi yang pertama-tama adalah untuk membangun relasi kuat antara perusahaan-perusahaan teknologi swasta dengan pemerintah dalam kerjasama untuk mengatasi “ekstremisme”. (siraaj/arrahmah.com)