NEW YORK (Arrahmah.com) – Ustadz Nouman Ali Khan, seorang cendekiawan Muslim Amerika, CEO sekaligus profesor pengajar The Bayyinah Institute for Arabic and Qur’anic Studies menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan dalam The Deen Show terkait isu kekerasan dalam Islam. Hal ini tentu sangat sesuai dengan fenomena ISIS yang gencar dijadikan ikon pelaku kekerasan di Suriah oleh media.
Apakah Islam mempromosikan kekerasan?
T. Apakah Islam mempromosikan kekerasan, pertumpahan darah dan kebrutalan karena Al-Qur’an mengatakan bahwa Muslim harus membunuh orang-orang kafir dimanapun mereka menemukan mereka?
J: Beberapa ayat yang dipilih dari Al-Qur’an sering dikutip untuk mengabadikan mitos bahwa Islam mendukung kekerasan, dan mendesak para pengikutnya untuk membunuh orang-orang di luar agama Islam.
1. Selalu mengutip ayat dari Surat At-Taubah
Berikut ayat dari Surat At-Taubah yang sangat sering dikutip oleh para kritikus Islam, untuk menunjukkan bahwa Islam mendukung kekerasan, pertumpahan darah dan kebrutalan:
“Bunuhlah musyrikin (orang-orang kafir, musyrik, kafir) di mana pun kamu menemukan mereka.” [Al-Qur’an 9: 5]
2. Konteks ayat itu adalah selama medan peperangan
Kritikus Islam sebenarnya mengutip ayat ini di luar konteks. Untuk memahami konteks, kita perlu membaca dari ayat 1 dari surat ini. Ia mengatakan bahwa ada perjanjian damai antara Muslim dan musyrik (kafir) dari Makkah. Perjanjian ini dilanggar oleh musyrik Makkah. Sebuah periode empat bulan diberikan kepada musyrik Mekah untuk menebus kesalahannya. Maka perang akan dinyatakan dengan fungsi untuk melawan mereka, sebagaimana difirmankan pada ayat 5 Surat At-Taubah.
“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.” [Al-Qur’an 9: 5]
Ayat ini hanya dapat dikutip oleh kita selama pertempuran.
3. Permisalan perang antara Amerika dan Vietnam
Kita tahu bahwa Amerika pernah berperang dengan Vietnam. Misalkan Presiden Amerika atau Jenderal Angkatan Darat Amerika mengatakan tentara Amerika selama perang: “Di mana pun Anda menemukan orang Vietnam, bunuhlah mereka”.
Hari ini jika saya mengatakan bahwa Presiden Amerika berkata, “Di mana pun Anda menemukan orang Vietnam, membunuh mereka” tanpa memberikan konteks, saya akan membuat ini terdengar seperti tukang jagal. Tapi kalau saya mengutipnya dalam konteks tepat, bahwa ia mengatakan itu selama perang, akan terdengar sangat logis, karena ia mencoba untuk meningkatkan semangat para tentara Amerika selama perang.
4. Ayat 9: 5 dikutip untuk meningkatkan semangat umat Islam selama pertempuran
Demikian pula dalam Surat At-Taubah ayat 5 dikatakan, “Bunuhlah musyrikin dimana saja kamu jumpai mereka”, selama pertempuran untuk meningkatkan semangat para prajurit Muslim. Maka Al-Qur’an memberitahu tentara Muslim, jangan takut selama pertempuran; di mana pun Anda menemukan musuh membunuh mereka.
5. Kritikus Shourie melompat dari ayat 5 ayat 7
Arun Shourie adalah salah satu kritikus paling setia membenci Islam di India. Ia mengutip ayat yang sama, Surat At-Taubah ayat 5 dalam bukunya ‘The World of Fatawas‘, di halaman 572. Setelah mengutip ayat 5 ia melompat ke ayat 7 dari Surat At-Taubah. Setiap orang yang masuk akal akan menyadari bahwa ia telah melewatkan ayat 6.
6. Surah At-Taubah ayat 6 memberikan jawabannya
Surat At-Taubah ayat 6 memberi jawaban atas tuduhan bahwa Islam mendukung kekerasan, kebrutalan dan pertumpahan darah. Ia mengatakan:
“Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” [Al-Qur’an 9: 6]
Al-Qur’an tidak hanya mengatakan bahwa musyrik (Pagan) mencari suaka selama pertempuran harus diberikan perlindungan, tetapi juga bahwa ia harus diantar ke tempat yang aman. Dalam skenario internasional saat ini, bahkan jenis, tentara pada umumnya yang cinta damai, selama pertempuran, mungkin membiarkan tentara musuh pergi bebas, jika mereka ingin damai.
Tapi pastilah seorang Jenderal militer akan memberitahu prajuritnya, bahwa jika tentara musuh ingin damai selama pertempuran, jangan hanya membiarkan mereka pergi bebas, tetapi juga mengantar mereka ke tempat yang aman.
Demikianlah keindahan damainya Islam. Ini sama persis dengan apa yang Allah subhanahu wata’ala firmankan dalam Al-Qur’an untuk mempromosikan perdamaian di dunia. Maasyaa Allah. (adibahasan/arrahmah.com)