(Arrahmah.com) – Mujahidin Al-Qaeda di Anak Benua India atau Al Qaeda in the Indian Subcontinent (AQIS), cabang terbaru dari organisasi jihad global Al-Qaeda, telah merilis pernyataan terkait operasi penargetan mereka terhadap Angkatan Laut Amerika di Samudra Hindia pada Sabtu (6/9/2014) lalu.
Dalam pernyatannya, AQIS menyatakan bahwa pemerintah Pakistan telah menutup-nutupi operasi tersebut dan liputan media yang sejauh ini tidak menjelaskan secara akurat apa yang terjadi sebenarnya. Pakistan mengklaim operasi itu sebagai serangan terhadap galangan kapal angkatan laut oleh “orang luar” yang berhasil menyusup ke area kapal, padahal AQIS telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.
Pakistan menutupi keberhasilan Mujahidin dan kerugian moral dan material serta kerusakan yang mereka derita serta tidak ingin publik tahu bahwa seruan untuk berjihad kini mulai menarik bahkan tentara dari Angkatan Bersenjata. Mereka bahkan menyembunyikan identitas para penyerang lainnya dari masyarakat, karena ingin menghindari rasa malu lebih lanjut atas fakta bahwa sisa dari para syuhada adalah anggota dari AL Pakistan.
Berikut ini merupakan pernyataan resmi AQIS terkait operasi yang mereka lancarkan terhadap pasukan Angkatan Laut Amerika di Samudra Hindia yang diterjemahkan oleh tim Lasdipo pada Kamis (2/10/2014) tersebut.
***
Ini bukanlah serangan terhadap galangan kapal milik Angkatan Laut Pakistan sebagaimana yang diekspos oleh media, namun ini adalah operasi pengambilalihan 2 kapal perang milik Angkatan Laut Pakistan yang telah direncanakan untuk menghancurkan Kapal Tanki Minyak Amerika serta Kapal Angkatan Laut India (AQIS –Al Qaeda di Anak Benua Hindia-)
Bimillahirrahmaanirrahim
Dengan petunjuk dan karunia Allah subhanahu wata’ala, pada tanggal 6 September, beberapa putra terbaik umat Islam dari mujahidin Al Qaeda Asia Selatan (AQIS) telah berusaha untuk menghancurkan target angkatan laut Amerika dan India, setelah mereka (mujahidin) berhasil mengontrol dua kapal perang milik Angkatan Laut Pakistan.
Informasi awal mengenai serangan ini langsung diangkat oleh beberapa media -sekuler-, tapi seperti biasa, media terpaksa menipu dan menutup-nutupi fakta yang sesungguhnya karena tekanan pihak bersenjata Pakistan serta badan intelijennya. Operasi itu digambarkan sebagai serangan terhadap galangan kapal angkatan laut oleh ‘orang luar’ yang berhasil menyusup ke area kapal.
Padahal kami telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun media terus menolak dan sengaja menutupi fakta yang ada karena gengsi besar pemerintah Pakistan –yang kecolongan- dan berbagai alasan lainnya.
Oleh karena itu, dalam dokumen ini, kami akan memberikan rincian lengkap rencana dan target yang sebenarnya dari operasi berbarokah ini.
Target Sebenarnya dari Mujahidin
-
Mengontrol beberapa system terpenting dari dua kapal perang milik Angkatan Laut Pakistan, yaitu Frigat PNS Zulfiqar dan Frigat PNS Aslat
-
Menghancurkan kapal tanker minyak milik Angkatan Laut Amerika, USS Supply, dan beberpa kapal yang yang menyertainya.
Dengan petunjuk dan pertolongan Allah subhaanah, Operasi ini berlangsung di bawah kepemimpinan dua saudara kita dari Mujahidin Al Qaeda Benua India (AQIS), yaitu Oweis Jakhrani (mantan Letnan Dua Angkatan Laut Pakistan) dan Zeeshan Rafik (Letnan Dua Angkatan Laut Pakistan).
Pendahuluan
Setelah adanya operasi yang diberkahi 9/11, Amerika tidak hanya memulai peperangan melawan Imarah Islam Afghanistan, tetapi mereka juga mengambil langkah-langkah untuk mengkonsolidasikan kontrol atas Samudera Hindia.
Tidak tanggung-tanggung, untuk tujuan tersebut Amerika menggalang koalisi angkatan laut yang besar. Operasi tersebut dikenal sebagai Rencana Kampanye Koalisi Maritim (CMCP) yang mencakup koalisi 45 negara.
Angkatan Laut Pakistan adalah mitra aktif dalam koalisi ini, seperti halnya angkatan laut dari Inggris, Australia, Perancis, Jepang dan beberapa negara-negara Eropa dan Asia lainnya. Markas koalisi ini terletak di Bahrain. Adapun tujuan dasar dari CMCP ini adalah:
-
Mengamankan rute perdagangan maritim untuk pengiriman komersial Amerika dan lainnya dari orang-orang kafir
-
Berpartisipasi dalam apa yang disebut perang melawan teror (yaitu Perang Salib yang dipimpin oleh Amerika untuk melawan kaum muslimin). Dalam hal ini termasuk pencegahan gerakan Mujahidin di laut, serangan oleh Mujahidin di laut, dan berbagai aspek penyerangan yang menggunakan laut sebagai mediasinya.
-
Memberikan dukungan logistik untuk pasukan pendudukan Amerika dan sekutu di Afghanistan
-
Konsolidasi cengkraman mereka di perairan Negara muslim dan mengepung dunia Muslim dari laut
Para angkatan laut dari negara-negara yang merupakan bagian dari koalisi ini memiliki peran aktif dalam memantau perairan negara-negara Muslim. Dengan demikian mereka telah membantu untuk mengkonsolidasikan cengkeraman Amerika di dunia Muslim.
Kapal perang dari berbagai negara secara bergilir melakukan tugas ini. Setiap kapal menghabiskan waktu sekitar tiga bulan di laut. Selama periode ini, kapal harus mengisi bahan bakar secara teratur.
Untuk tujuan ini, kapal tanker minyak selalu hadir di Samudera Hindia. Biasanya, kapal perang yang merupakan bagian dari CMCP ini mengisikan bahan bakarnya ke kapal tanker minyak milik Amerika, meskipun kadang-kadang tugas ini juga dilakukan oleh tanker minyak milik Inggris atau Jepang.
Dalam hal ukuran, utilitas dan harga, USS Supply memiliki peran paling vital dalam angkatan laut Amerika setelah kapal induk. Karena kehadirannya dalam membawa jumlah minyak sebagai bahan bakar untuk penyediaan semua kapal perang dari CMCP selama rentang waktu enam bulan.
Pasokan minyak dari USS sendiri digawangi oleh dua ratus pelaut Amerika. Tanker ini tidak memiliki sistem pertahanan sendiri; Namun, karena pentingnya bahan bakar, sebuah kapal Amerika biasanya hadir dalam radius sepuluh kilometer untuk perlindungan.
Kapal perang dari seluruh mitra koalisi, termasuk Pakistan, yang mengisi bahan bakar dari tanker minyak pada setiap 12-15 hari. Selama pengisian bahan bakar, kapal tanker ini datang dalam jarak hanya tiga puluh meter dari kapal perang yang sedang mengisi bahan bakar.
Sebuah kapal pelindung umumnya harus memiliki pertahanan yang canggih dan ekstra daripada kapal perang biasa. Dan hal yang paling urgent dari itu adalah adanya sistem senjata canggih yang mahal, termasuk torpedo anti-kapal selam, rudal dengan jarak jangkau hingga 120 kilometer dan senjata anti-pesawat.
Harga dari kapal perang ini biasanya mencapai tujuh kali lipat dari harga pesawat militer dengan harga tinggi (seperti PC Orient, yang hancur oleh Mujahidin di Mehran Base dengan izin Allah). Hanya kapal selam dari Angkatan Laut Pakistan yang bernilai lebih dari Frigat nya.
Ada total 9 Frigat (jenis kapal perang) di Angkatan laut Pakistan.
Frigat yang melindungi pasokan bahan bakar USS ini juga telah dilengkapi dengan sistem senjata yang canggih. Hal ini diawaki oleh 250-300 personel dari Angkatan Laut Amerika. Selain frigat dari angkatan laut Pakistan dan Amerika, frigat mitra koalisi lain di CMCP juga berpatroli di perairan Samudera Hindia.
Dengan izin dan karunia Allah subhaanah, di antara petugas PNS Zulfiqar dan PNS Aslat –nama dari Frigat milik Pakistan-, ada beberapa Mujahidin yang telah disusupkan. Mereka telah mempersiapkan diri dengan senjata yang diperlukan serta beberapa bahan peledak untuk operasi ini. Rincian dari operasi ini adalah sebagai berikut:
Kelompok Pertama (PNS Zulfiqar)
Kapal Fregat ini berangkat dari Karachi Pakistan pada tanggal 3 September sebagai bagian dari misi patrol maritim oleh Kampanye Koalisi Maritim (CMCP).
Beberapa hari setelah keberangkatan, PNS Zulfiqar mendekat kearah USS Suply untuk keperluan pengisian bahan bakar.
Menurut rencana, selama pengisian bahan bakar PNS Zulfiqar, ketika USS Pasokan akan berada dalam jarak hanya 30 meter dari kapal perang Pakistan, beberapa ikhwah dari Mujahidin –yang berhasil disusupkan untuk menjadi petugas frigate– berada di dalam PNS Zulfiqar untuk menargetkan dan menghancurkan kapal tanker minyak Amerika dengan senjata anti-pesawat 72 mm yang berada dalam frigate.
Sementara itu, mujahid lain yang berada di PNS Zulfiqar siap menargetkan kapal frigate lain — yang bertugas melindungi pengisian bahan bakar USS kepada frigate Pakistan — dengan menggunakan empat rudal anti-kapal. Dan keberhasilan dalam rencana ini adalah berkat bantuan dari Allah subhaanah.
Mujahidin telah berencana menggunakan senjata yang tersisa di dalam kapal mereka untuk menghancurkan Amerika atau koalisi kapal perang yang ada di sekitarnya, dan berjuang hingga mencapai syahid -dengan izin Allah-.
Kelompok Kedua (PNS Aslat)
Fregat ini berada di dekat pantai Karachi. Beberapa mujahidin Al-Qaeda telah bersiap –setelah lama bertugas sekaligus menyusup menjadi petugas kapal- dengan senjata dan bahan peledak.Menurut rencana, mujahidin mengambil alih kapal dan mengarahkan ke arah perairan India guna menargetkan kapal perang India dengan rudal anti-kapal.
Untuk menuju rencana dan target tersebut, beberapa halangan dan kapal perang Amerika dekat Selat Hormuz (seperti kapal induk Amerika dekat Gwadar) harus menjadi target operasi.
Detail Operasi Penyerangan
Dengan karunia Allah subhaanah, beberapa mujahidin berhasil memegang kendali kedua fregat (PNS Aslat dan PNS Zulfiqar). Sebuah baku tembak sempat terjadi dengan para pejabat angkatan laut Pakistan sebagai akibat dari rencana ini.
Perlawanan dari para pejabat angkatan aut ini terjadi dalam beberpa jam di kedua kapal tersebut. Dan akibat dari baku tembak tersebut, beberapa ikhwah mujahidin tidak dapat sepenuhnya melaksanakan bagian selanjutnya dari rencana mereka, yaitu serangan terhadap kapal perang Amerika dan India.
Beberapa prajurit dan perwira dari Angkatan Laut Pakistan tewas dan terluka dalam membela Amerika saat baku tembak ini, Sementara itu beberapa dari mujahidin syahid -insyaAllah-, semoga Allah menerima perbuatan mulia ini dan membuatnya menjadi sumber keselamatan mereka di akhirat.
Semoga Allah subhaanah ridho dengan Mujahidin yang jatuh dalam pertempuran ini dan menempatkan mereka dengan kedudukan yang mulia di surga-Nya, bersama dengan para nabi,siddiqin, syuhada’ dan orang-orang yang sholih.
Kami memohon kepada Allah subhaanah untuk menjadikan serangan ini menjadi sumber kemenangan bagi agama-Nya dan awal dari kemajuan kaum muslimin… Amiin!
============================
Pesan Untuk Saudara Kami di Palestina pada Umumnya dan Gaza Khususnya
Pesan kami kepada saudara-saudara kita di Palestina adalah sebagaimana yang terus diulang-ulang oleh asy-syahid Syaikh Usamah bin Laden -semoga Allah menerima amalannya-
“Sesungguhnya darah anak-anak kalian adalah darah anak-anak kami; dan juga darah-darah kami. Oleh sebab itu, darah harus dibalas dengan darah, perang harus dibalas dengan perang. Allahsubhaanah menjadi saksi dalam janji kami: bahwa kita tidak akan pernah mengecewakan kalian, sampai dating kemenangan atau kita merasakan seperti apa yang telah dirasakan oleh Sahbat Hamzah bin Abdul Muthalib radhiyallahu ‘anhu“.
Pesan Kami Kepada Umat Islam
Pesan kami kepada umat Islam melalui operasi ini adalah bahwa anak-anak Mujahidin dari rahim kaum muslimin siap untuk mengorbankan segalanya demi membela hak kaum muslimin. Oleh karena itu, dukunglah mereka dan jangan menunda-nunda dalam membantu mereka, karena mereka (mujahidin) adalah pelindung dan pembela darah kaum muslimin.
Pesan Kami Kepada Mujahidin
Operasi ini merupakan pengingat bagi mujahidin di seluruh dunia untuk menjadikan jihad di lautan adalah salah satu prioritas bagi perjuangan. Mereka harus berusaha mengibarkan bendera Islam di laut dan mengambil langkah nyata demi membebaskan umat Islam dari cengkeraman Angkatan Laut pasukan Salib di wilayah kaum muslimin.
Pesan Kami Kepada Amerika dan Yahudi
Mengutip pesan dan peringatan asysyahid Syaikh Usamah bin Laden –semoga Allah menerima amalannya- terhadap Amerika dan Yahudi : Kami akan terus menyerang kalian sampai kalian meninggalkan sejengkal tanah kami (termasuk lautan)!
Pesan Kami Kepada Pemerintah India
Operasi ini memberikan pesan yang jelas kepada pemerintah India bahwa Ghozwatul Hindi (Perang di benua Hindia) baru saja dimulai. Kami tidak akan pernah lupa penindasan Anda terhadap saudara kami di Kashmir, Gujarat, dan Assam; dan bersiaplah menuai atas apa yang telah Anda tabur.
Pesan Kami untuk Petugas dan Tentara di Angkatan Bersenjata Negara Muslim
Operasi ini telah memberikan pesan dan pelajaran penting untuk orang-orang yang bekerja di Angkatan Darat Pakistan, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut, serta orang-orang yang bekerja di angkatan bersenjata seluruh negara Muslim lainnya. Bahwa para jenderal Angkatan Darat Pakistan, –dalam sebuah demonstrasi loyalitas mereka untuk tuannya (AS)–, telah mengabdikan dan menyumbangkan seluruh Angkatan Bersenjatanya demi membela kepentingan Amerika.
Akan tetapi karena ketetapan Allah sudah pasti dan dan tidak akan berubah –kecuali dengan izinNya-, sejarah akan terus berulang. Kisah dibesarkannya Musa alaihissalam di istana Firaun telah terulang kembali dalam peristiwa ini. Dengan bimbingan Allah subhaanah melalui kitabullah dan niat yang tulus,beberapa ikhwah petugas dari Angkatan Laut di Pakistan ini tersadar dan memahami pesan perjuangan Islam secara penuh dan segera merepresentasikan panggilan jihad dari ulama’ robbani –dengan pertimbangan yang cermat-.
Semua Ikhwah –yang terlibat dalam operasi- tidaklah menghendaki dirinya untuk mencintai dunia dari pekerjaan yang mereka tunaikan. Gelar sarjana yang mereka miliki dan pekerjaan mapan yang telah mereka punyai berhasil mereka gadaikan demi kepentingan Islam dan kaum muslimin.
Demikian pula, penipuan dan kebohongan media tentang ‘terorisme’ telah gagal merela isukan di mata mereka.
Saudara-saudara kita ini -sebelumnya- telah rela untuk mencari jalan ke pusat-pusat pelatihan mujahidin, di mana mereka bertemu dengan para pemimpin al-Qaeda di benua tersebut dan menyatakan kesiapan mereka untuk berjuang demi Islam, termasuk meninggalkan diri dari pasukan bersenjata, berhijrah di jalan Allah, dan melakukan Jihad bahkan operasi mati syahid.
Saudara-saudara kita ini telah dilatih di kamp-kamp militer Mujahidin. Dan setelah menyelesaikan pelatihan mereka serta bertawakkal kepada Allah, rencana untuk menyerang kekuatan militer Amerika di laut telah dipersiapkan, sebagaimana perintah dan arahan amir tertinggi Al-Qaeda, Syeikh Ayman al Zawahiri -hafidzohullah-. Walhamdulillah, beberapa bagian utama dari operasi ini telah rampung dieksekusi seperti yang direncanakan.
Operasi berbarokah ini berisi pesan berharga dan nasihat bagi para anggota angkatan bersenjata di negara-negara Muslim, yakni: Jika Anda yakin bahwa Anda adalah orang-orang beriman; jika Anda mengaku sebagai Muslim, dan di dalam hati Anda tersimpan keinginan untuk masuk jannah dan ingin menyelamatkan diri dari neraka, maka Anda harus membaca dan memahami Al-Quran dengan ketulusan dan bersegeralah untuk segera bertindak sesuai dengan petunjuknya.
Anda harus menjawab panggilan Allah, berhenti membantu orang-orang kafir, dan mendukung siapa saja yang mendukung dien ini.
Anda harus bertobat dengan sebenar-benarnya, terus-menerus mencari ampunan dari Robbmu dan menggunakan sumber daya dari umat ini untuk melawan kekuatan salibis Amerika dan sekutu-sekutunya.
Semoga Allah memberikan kemuliaan kepada Anda di dunia dan akhirat serta memberikan daya pukul yang mematikan terhadap kantong-kantong kekufuran melalui tangan Anda, Insya Allah!
Semoga Allah subhaanah, memberikan kemenangan kepada mereka yang menegakkan Agama Muhammad sallahu’alaihiwasallam dan menempatkan kita semua bersama mereka. Dan menjauhkan kita dari orang-orang yang memusuhi dan meninggalkan agama Muhammadsallahu’alaihiwasallam. Dan semoga shalawat serta salam terlimpah kepada Nabi Muhammad, Keluarganya serta para sahabat radhiyallahu ‘anhum.
02 Zulhijjah, 1435
27 September 2014
(banan/arrahmah.com)