ANBAR (Arrahmah.com) – Angkatan udara rezim Syi’ah Irak telah melakukan kesalahan fatal, di mana mereka menjatuhkan makanan, air dan senjata ke wilayah yang dikuasai kelompok ISIS pada bulan lalu, menurut pernyataan seorang pejabat
keamanan pada Rabu (1/10/2014).
“Beberapa pilot mengangkut bantuan-senjata dan makanan-dan tidak menjatuhkannya ke posisi tentara di daerah yang terkepung terutama Brigade 1 dan 30,” ujar Hakim Al-Zamili, anggota parlemen komite pertahanan dan keamanan kepada Al Arabiya.
Al Hadath, yang masih memiliki hubungan dengan saluran Al Arabiya melaporkan bahwa rezim Syi’ah Irak telah meluncurkan penyelidikan atas insiden memalukan tersebut yang disebut-sebut terjadai pada 19 September lalu di Saglawyah di provinsi
Anbar.
Media Irak melaporkan bahwa angkatan udara telah berusaha menjatuhkan makanan dan amunisi untuk tentara Irak yang terkepung oleh ISIS di Saglawyah ketika bantuan tersebut keliru dikirim.
“Para pilot tidak memiliki cukup pengalaman, intelijen atau itu adalah kesalahan teknis,” ujar Ghassan Attiyah, Presiden Badan Amal Irak untuk Pembangunan dan Demokrasi.
“Dalam upaya untuk melakukan serangan dengan tepat, perlu ada penambahan peralatan yang disandingkan dengan informasi intelijen di darat untuk membantu mereka menemukan lokasi target,” lanjut Attiyah.
Sementara pesawat dilaporkan tidak memiliki informasi intelijen yang tepat di lapangan, mereka juga membutuhkan fitur tambahan. “Apakah mereka memiliki cukup fitur untuk mencari target dengan presisi?” tanyanya.
Seorang pengamat, Ali Abdulamir menyalahkan pilot yang memiliki pengalaman lemah atas insiden tersebut.
“Sebagian besar pilot tersebut telah ditarik kembali setelah meninggalkan pekerjaan lama mereka,” ujarnya kepada Al Hadath.
Perdana Menteri baru Irak, Haidar al-Abadi baru-baru ini memberhentikan dua jenderal dalam upaya untuk mereformasi tubuh militer.
Abdulamir mengatakan pemerintah juga perlu memberhentikan dan menyelidiki jenderal lain yang dianggap bertanggung jawab atas buruknya kinerja tentara.
“Laporan AS mengatakan bahwa seperempat tentara Irak memiliki kemampuan, dan ini adalah untuk mempercantik wajah memalukan yang disebut militer Irak,” ujar Abdulamir.
“Ini tidak benar, tidak ada pasukan Irak, tentara Irak telah runtuh dan apa yang kami miliki adalah milisi yang mengajukan diri,” tambahnya. (haninmazaya/arrahmah.com)