(Arrahmah.com) – Milisi pemberontak Syiah Houtsi tanpa perlawanan berarti berhasil menguasai kantor-kantor pemerintahan, markas-markas militer, stasiun TV dan stasiun radio nasional di Yaman pada Ahad (21/9/2014).
Dua tokoh pemimpin milisi Siah Houtsi, Abdul Malik Al-Houtsi dan Ali Al-Qahhum, dalam keterangannya kepada Al-Jazeera menegaskan kemenangan mereka menduduki ibukota Yaman adalah atas bantuan sepenuhnya dari pihak militer dan dinas intelijen Yaman. Menteri Dalam Negeri Yaman dan Menteri Pertahanan Yaman telah memerintahkan tentara dan intelijen untuk bekerja sama dengan milisi Syiah Houtsi.
Salah seorang ulama mujahidin yang saat ini melakukan jihad dan ribath di bumi Syam, Syaikh Dr. Abdullah bin Muhammad Al-Muhaisini, pada hari Senin (22/9/2014) menulis sebuah artikel seruan jihad melawan milisi Syiah Houtsi kepada penduduk Ahlus Sunnah Yaman, yang berjudul “Ihtilalu Al-Furs li-Shan’a” . Artikel tersebut dimuat oleh situs dan akun resmi beliau, serta sejumlah situs revolusi Suriah. Berikut ini adalah terjemahan artikel beliau tersebut.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Persia Menjajah Shan’a
Pada hari Ahad tanggal 26 Dzulqa’dah 1435 H sejarah akan mencatat bahwa ekor-ekor [para pengikut] Persia Majusi telah menyerbu masuk ke kota Shan’a dengan dilihat dan didengar oleh dunia Sunni.
Bahkan sejarah akan mencatat bahwa elemen-elemen pengkhianatan, tentara bayaran dan kemunafikan yang secara dusta dan palsu mengatakan diri mereka sebagai bagian dari Ahlus Sunnah, telah menjadi kuda tunggangan bagi orang-orang Persia tersebut.
Pasukan Rafidhah menodai kota Shan’a bukan karena sedikitnya jumlah Ahlus Sunnah di Shan’a, sebab Ahlus Sunnah adalah kelompok mayoritas di Shan’a, namun [kota shan’a direbut milisi Rafidhah] dikarenakan Ahlus Sunnah cenderung [memihak kepada] thaghut-thaghut dan orang-orang zalim, maka akibatnya adalah jatuhnya ibukota Shan’a kepada milisi Rafidhah.
Milisi Rafidhah memasuki kota Shan’a namun mereka tidak ditembak dengan satu butir peluru pun [oleh tentara Yaman], kecuali tembakan yang dilepaskan oleh para pemuda dan sebagian komandan militer yang menolak tunduk kepada perintah-perintah negara boneka Yaman.
Menteri Pertahanan Yaman dan Presiden Yaman adalah orang yang pertama kali melakukan konspirasi guna memerangi Ahlus Sunnah, karena merekalah yang melakukan revolusi rakyat menentang kediktatoran dan kezaliman pada tahun 2011 M.
Para pengikut Majusi Iran telah menodai ibukota Shan’a dengan telapak kaki mereka, padahal kota itulah yang telah memunculkan para ulama besar seperti imam Asy-Syaukani, Ibnu Amir Ash-Shan’ani, Ibnu Wazir Al-Yamani dan lain-lain.
Shan’a adalah kota yang penaklukannya telah dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam pada saat menggali parit. Beliau bersabda:
(اللَّهُ أَكْبَرُ أُعْطِيتُ مَفَاتِيحَ الْيَمَنِ وَاللَّهِ) إِنِّي لَأُبْصِرُ أَبْوَابَ صَنْعَاءَ مِنْ مَكَانِي هَذَا (السَّاعَةَ)
“[Allahu Akbar, aku telah dikaruniai kunci-kunci negeri Yaman. Demi Allah] Sungguh aku melihat pintu-pintu kota Shan’a dari tempatku ini [pada saat ini juga].” (HR. Ahmad, An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra, Ibnu Abi Syaibah, Ar-ruyani, Abu Ya’la dan Ibnu ‘Asakir)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam memberitakan bahwa Islam akan menyebar merata dan memerintah di Shan’a. Beliau bersabda:
(وَاللَّهِ لَيُتَمَّنَّ هَذَا الأَمْرُ حَتَّى) يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لا يَخَافُ إِلا اللَّهَ أَوِ الذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ
“[Demi Allah, Allah benar-benar akan menyempurnakan kekuasaan agama Islam] sehingga seorang pengembara berjalan dari kota Shan’a ke Hadramaut, tidak ada yang ia takuti selain Allah dan serigala jika menyerang dombanya.” (HR. Bukhari, Abu Daud, An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra, Ahmad, Ath-Thabarani, dan Abu Ya’la)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam memberitahukan bahwa penduduk Yaman adalah orang-orang yang paling lunak hatinya dan paling lembut perasaannya. Beliau bersabda:
الْإِيمَانُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ
“Iman itu milik penduduk Yaman dan hikmah itu milik penduduk Yaman.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sekarang dan pada malam ini, saudara-saudaraku dari ibukota Shan’a mengabarkan kepadaku bahwa orang-orang Rafidhah melepaskan tembakan dan menyalakan petasan serta kembang api, sebagai perayaan atas kemenangan mereka di ibukota Shan’a.
Negara boneka Yaman telah bersembunyi dari jalan-jalan raya dan posisinya digantikan oleh orang-orang Rafidhah Majusi pada posko-posko pemeriksaan.
Orang-orang Rafidhah Majusi itu telah menggerebek rumah-rumah Ahlus Sunnah dan meledakkan rumah-rumah mereka, sementara itu Ahlus Sunnah yang telah ditelantarkan oleh negara boneka hanya bisa menunggu-nunggu [tindakan negara boneka] sementara mereka sendiri hanya diam berpangku tangan saja.
Sesungguhnya penduduk Ahlus Sunnah di ibukota Shan’a merasakan adanya konspirasi besar terhadap mereka, dimana mereka telah ditelantarkan oleh pihak yang dekat maupun pihak yang jauh, sebagaimana sebelumnya telah terjadi di wilayah Damaj, Hashid dan propinsi Amran, sebagai tindakan balas dendam kepada penduduk Ahlus Sunnah.
Rafidhah Majusi telah memasuki ibukota Shan’a dengan segala kemudahan yang diberikan kepada mereka oleh negara boneka Yaman dan negara-negara lain, mereka telah mendapatkan pasokan bantuan senjatar, dana dan informasi untuk menghinakan penduduk Ahlus Sunnah di sana.
Diantara hal yang membantu Rafidhah Majusi untuk menindas Ahlus Sunnah dan menguasai sepenuhnya mereka adalah perpecahan dan perselisihan di kalangan Ahlus Sunnah sendiri, sehingga musuh-musuh mereka rakus untuk menyantap mereka.
Di sini saya menyerukan kepada seluruh penduduk Ahlus Sunnah untuk menyamakan kalimat mereka dan menyatukan barisan mereka, mencampakkan perpecahan, perselisihan partai dan sistem demokrasi yang telah melemahkan mereka.
Saya menyerukan kepada mereka untuk menyatukan barisan, mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi musuh mereka, berdiri bersama barisan saudara-saudara mereka mujahidin di Yaman, mengokang senjata mereka dan mengendarai gerakan kebangkitan mereka.
Tidak ada yang akan membendung pasukan Rafidhah Majusi selain saudara-saudara kalian, mujahidin, ksatria-ksatria laga dan singa-singa peperangan, maka letakkanlah telapak tangan kalian pada telapak tangan mereka [bersatu dan bergabunglah dengan mereka].
Saya menyerukan kepada suku-suku ksatria di Yaman, yang telah menimpakan pil pahit kepada orang-orang Rafidhah Majusi Houtsi di propinsi Jawf dan mencampakkan mereka kepada lumpur kehinaan, untuk bersatu dan bekerja sama dengan mujahidin.
Dari negeri Syam, negeri ribath dan jihad yang namanya berkaitan erat dengan negeri iman Yaman, saya serukan kepada para pemuda Islam untuk menghapus debu-debu kehinaan yang menimpa umat Islam dan mengembalikan umat Islam kepada kemuliaan dan kejayaan mereka.
Wahai para pemuda Yaman, wahai para singa dan harimau Yaman, demi Allah, kami mengetahui kalian tidak kalah pemberani dan tidak kalah bermental baja daripada anak cucu Abdullah bin Saba’ [pendeta Yahudi yang menciptakan ajaran Syiah ekstrim], dan kalian akan memasuki peperangan yang akan datang.
Maka bangkitlah segera wahai para ksatria Yaman, sebab pasar jihad tengah ramai-ramainya, timpakanlah kepada orang-orang Rafidhah Majusi pil pahit yang telah dirasakan oleh saudara-saudara mereka [pasukan Nushairiyah dan milisi-milisi Syiah] di negeri Syam.
Camkanlah bahwa kejayaan adalah milik Allah, Rasul-Nya dan kaum beriman semata.
Wahai saudara-saudaraku, orang-orang Rafidhah Majusi Houtsi menjajah Shan’a dengan maksud ikut membagi-bagi kue kekuasaan dengan rezim boneka Yaman, sehingga mereka bisa bersatu dalam memerangi Ahlus Sunnah.
Sesungguhnya peluru pada hari ini telah berbicara, maka perlihatkanlah kepada Allah adanya kebaikan dalam diri kalian, keluarkanlah orang-orang Rafidhah Majusi Houtsi dari ibukota Shan’a dalam keadaan kalah dan hina.
Wahai para civitas akademika Universitas Al-Iman Shan’a, inilah sumber ilmu dan pangkal hikmah kalian telah dinodai oleh orang-orang Rafidhah Majusi Houtsi, maka lakukanlah pembalasan demi membela kesucian-kesucian Islam dan janganlah kalian menelantarkan umat Islam.
Camkanlah janji yang benar dan tidak pernah meleset dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam, yang telah bersabda:
مَا تَرَكَ قَوْمٌ الْجِهَادَ فِى سَبِيلِ اللهِ إِلاَّ ضَرَبَهُمُ اللهُ بِذُلٍّ
“Tidaklah sebuah kaum meninggalkan jihad di jalan Allah kecuali Allah akan menimpakan kehinaaan kepada mereka.” (HR. Ibnu Marduwaih)
Hari ini umat Islam tengah menunggu-nunggu aksi kalian.
Wahai Ahlus Sunnah di Yaman, ingatlah baik-baik bahwa jika musibah yang mengejutkan ini diselesaikan dengan perundingan politis, maka demi Allah, ia adalah bencana dan tragedi mengerikan bagi Ahlus Sunnah. Apa yang bisa kalian pikirkan dari perundingan politik antara Rafidhah yang meraih kemenangan dan pemerintah boneka yang membebek [kepada perintah Amerika Serikat dan Barat]?
Ingatlah, sesungguhnya jihad kalian pada hari ini untuk menyelamatkan keadaan adalah fardhu ‘ain hukumnya, jika kalian mampu mengusir orang-orang Rafidhah Majusi Houtsi maka berarti kalian telah memotong masa depan yang sangat berbahaya bagi negeri hikmah Yaman. Maka janganlah kalian tergolong dalam barisan orang-orang yang berpangku tangan dan enggan berjihad.
Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami pada diri Houtsi da kelompoknya keajaiban-keajaiban takdir-Mu [kehancuran dan kekalahan mereka dengan kekuasan-Mu]
Ya Allah, satukanlah barisan mujahidin dan tepatkanlah tembakan mereka, wahai Yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus seluruh hamba-Nya
Ya Allah, tegakklanlah panji jihad dan bungkamlah orang-orang musyrik dan para perusak.
Terakhir, saya akan menyampaikan kepada kalian kabar gembira “perundingan” antara singa-singa mujahidin Anshar Syari’ah Yaman [mujahidin AQAP] dengan orang-orang Rafidhah Majusi Houtsi…namun bukan di atas meja-meja pengkhianatan, melainkan di atas kendaraan-kendaraan penuh bom.
Ada hari ini, Senin, salah seorang pelaku serangan syahid mujahidin Anshar Syari’ah Yaman telah menghantam tempat perkumpulan orang-orang Rafidhah Majusi Houtsi di propinsi Sha’dah, sehingga menewaskan dan mencederai puluhan orang diantara mereka.
Hasil “perundingan” mujahidin Anshar Syari’ah dan orang-orang Rafidhah Majusi Houtsi pada hari ini adalah lebih dari 150 mayat anggota milisi Houtsi, oleh dua serangan syahid dan penangkapan seorang Houtsi yang bekerja sebagai perwira tinggi pada Dinas Intelijen Yaman.
Ditulis oleh
Abdullah bin Muhammad Al-Muhaisini
Senin, 27 Dzulqa’dah 1435 H /22 September 2014 M
(muhib al majdi/arrahmah.com)