DAMASKUS (Arrahmah.com) – Amir Mujahidin Jabhah Nushrah mengatakan serangan udara yang dipimpin oleh AS tidak akan mengalahkan pejuang Islam di Suriah dan memperingatkan bahwa Mujahidin mungkin akan melancarkan serangan balasan terhadap negara-negara Barat dan sekutunya.
Syaikh al-Fatih Abu Muhammad al-Jaulani hafizahullah dalam pesan audio yang diposting di forum Jihad mendesak warga Eropa dan Amerika Serikat untuk mengecam tindakan AS jika mereka ingin menjaga diri mereka dari perang.
“Kaum Muslim tidak akan menonton sementara anak-anak mereka dibombardir. Pemimpin kalian bukanlah satu-satunya orang yang akan membayar harga dalam perang. Anda juga akan membayar dengan harga terberat,” ujarnya dan memperingatkan bahwa pertempuran akan dibawa “ke jantung rumah Anda”, sebagaimana dilansir Zaman Alwasl pada Senin (29/9/2014).
“Anda harus melindungi diri dari perang ini dengan berdiri melawan keputusan penguasa Anda dan menghentikan mereka dari membawa kesengsaraan perang kepada Anda,” lanjutnya.
Negara penjajah Amerika Serikat telah melancarkan serangan udara di Suriah dan Irak dengan dalih memerangi ISIS yang ternyata menargetkan seluruh Mujahidin Suriah dan Irak. Kampanye tersebut mendapat dukungan tidak hanya dari negara-negara Barat, tetapi juga negara Arab seperti Arab Saudi, Yordania dan Qatar.
Menurut laporan, setidaknya 50 Mujahid dari kelompok Jabhah Nushrah telah gugur dalam gelombang pertama serangan udara pengecut AS di Suriah pada pekan lalu, ujar kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.
Syaikh al-Jaulani mengatakan bahwa pada akhirnya Mujahidin akan memenangkan perang (in syaa Allah) bahkan jika mereka harus merasakan penderitaan yang lama.
Dia juga mendesak Muslim yang berada di negara tetangga, Libanon, untuk keluar dari tubuh militer yang menurutnya telah menerima perintah dari “Hizbullah”, kelompok militan Syi’ah yang mendukung rezim Syi’ah Nushairiyah pimpinan Assad dan telah mengirimkan tentaranya ke Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)