JAKARTA (Arrahmah.com) – Raja Abdullah bin Abdul Aziz dari Saudi Arabia melalui Islamic Development Bank, mengundang anak-anak yatim di Aceh yang dibina oleh Lembaga Amil Zakat Baitulmaal Muamalat (BMM) untuk melaksanakan ibadah haji.
“Sebanyak 105 anak yatim yang dibina lewat salah satu program BMM yakni Orphan Kafala beserta 10 pendamping akan melaksanakan ibadah haji atas undangan dari Raja Abdullah,” kata Direktur Eksekutif BMM, Iwan Agustiawan Fuad, dalam rilis BMM kepada redaksi Sabtu siang ini.
Undangan tersebut disampaikan langsung oleh Organization Of Islamic Cooperation (OIC) Alliance selaku supervisorprogram Orphan Kafala di Aceh dan kepada BMM selaku pembina, atau project implementor agency dari Orphan Kafala Program.
Raja Abdullah sangat peduli dengan program ini karena dia adalah salah satu donor dalam program-program BMM. Kali ini, dia memberi kesempatan kepada beberapa anak yatim yang berprestasi di bidang akademik dan mampu berbahasa arab untuk naik haji.
“Raja Abdullah sebagai salah satu donatur Orphan Kafala Program, mengundang anak-anak yatim yang berprestasi untuk melaksanakan ibadah haji,” tambah Iwan Agustiawan Fuad.
Adapun rencana keberangkatan untuk menunaikan ibadah haji tersebut akan dilaksanakan pada 30 September 2014. Rombongan pertama akan tiba di Jakarta pada 28 September dan rombongan kedua pada 29 September. Setibanya di Jakarta, mereka direncanakan akan menginap di Hotel Menara Peninsula.
Sebagai informasi, Orphan Kafala adalah sebuah program kerjasama, antara Islamic Development Bank (IDB), Organization Of Islamic Cooperation (OIC) dan Baitulmaal Muamalat (BMM)
Baitulmaal Muamalat mulai menjalankan program Orphan Kafala sejak tahun 2006 lalu. Baitulmaal Muamalat dipercaya untuk membina sebanyak 3.025 anak yatim di wilayah Aceh Pidie dan Aceh Utara, dengan rincian untuk wilayah Aceh Pidie (Sigli) sebanyak 625 anak yatim, dan di Aceh Utara sebanyak 2.400 anak yatim.
Program ini telah menyalurkan dana beasiswa USD 1 juta setiap tahunnya atau sebesar Rp 10,3 miliar per tahun. Peserta program dibekali dengan biaya kehidupan sehari – hari dan kesehatan, serta dana pendidikan hingga tamat SMU. Para peserta juga mendapatkan pembinaan keagamaan dan mental secara rutin. (azmuttaqin/arrahmah.com)