DOHA (Arrahmah.com) – Mengutip laporan Pusat Informasi Palestina (PIP) pada Kamis (18/9/2014), juru bicara kelompok Neturei Karta, Rabbi Yisroel Dovid Weiss menilai segala yang dilakukan “Israel” penjajah dalam agresi terakhirnya ke Jalur Gaza sebagai bencana dan prahara.
Pada wawancaranya dengan TV Aljazeera dalam program “Bilaa Hudud” (tanpa batas), Rabu (17/9), Weiss mengatakan, apa yang dilakukan “Israel” di Gaza merupakan bagian dari rangkaian aksi teroris yang lahir dari eksistensinya sebagai negara Zionis yang illegal berdasarkan ajaran Yahudi, dimana selalu memerintahkan agar “tidak membunuh dan tidak mencuri”.
Bangsa Palestina memiliki hak membela diri, tegas Weiss. “Bangsa Palestina memiliki hak membela tanah airnya dan membebaskannya. Apa yang mereka lakukan saat ini adalah reaksi dari tindakan penjajah Zionis. Mereka perlu dihargai dan juga umat Islam, karena mereka memberikan tempat kepada kami (Yahudi) selama ratusan tahun.” jelasnya.
Weiss menambahkan, “Israel” adalah entitas durhaka dan telah membelot dari ajaran Tuhan dan keberadaannya pun sudah dianggap sebagai bentuk kejahatan. Dengan demikian, setiap tindakan yang lahir dari “Israel” yang ilegal adalah kejahatan.
Konstitusi “Israel” sendiri dilarang dalam kitab suci Torah (Taurat) yang menegaskan secara tekstual bahwa, sejak dihancurkannya tempat ibadah (kuil) Sulaiman maka Yahudi tidak dibolehkan untuk menciptakan kepemimpinan dan tidak diperkenankan kembali ke tanah suci dari negeri diaspora.
“Penghancuran kuil itu dari Allah, akibat dosa-dosa kami. Inilah yang diyakini dan seharusnya ditegaskan oleh seorang mukmin (Yahudi) yang taat kepada-Nya.”
Secara ringkas, berikut pernyataan David Weiss terkait masa depan “Israel” setelah agresi Gaza.
-
Agresi terhadap Gaza dan penjajahan Palestina harus diakhiri, penjajahan merupakan pelanggaran dan tindakan menantang Tuhan karena seorang Yahudi tidak boleh melakukan itu.
-
Akhir jaman ini tidak akan terjadi dengan senjata namun akan berakhir dengan mukjizat Tuhan.
-
Kami tidak mengakui ke-rabbi-an para rabbi yang ada di “Israel”, sebab mereka melanggar perintah Taurat.
-
Terdapat puluhan ribu Yahudi yang melakukan unjuk rasa melawan PM “Israel” Benjemen Netanyahu ketika berkunjung ke Washington, dan ada warga Yahudi dan rabbi-rabbi yang dipukuli, karena mereka menentang dan mengecam apa yang terjadi di Gaza.
-
Tidak ada keterangan atau statemen pada Taurat yang menyatakan bahwa jika dunia lebih buruk kondisinya atau seluruhnya buruk atau baik seluruhnya, maka akan turun Al-Masih (juru selamat).
-
Kelompok Zionis telah menciptakan kebencian kepada Yahudi di dunia. Mereka -Zionis itu- ingin menjadikan Yahudi di luar “Israel” dalam kondisi ketakutan sehingga mereka akan melakukan eksodus ke “Israel” guna menjaga diri.
-
Berdoalah kalian setiap hari untuk mengakhiri [keberadaan] “Israel” secara dalam dan segera, sebab mereka adalah penghalang perdamaian dimana Ummat Islam dan Yahudi hidup damai sebagaimana yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.
-
Eksistensi “Israel” adalah ancaman besar bagi Yahudi.
-
Yahudi dilarang ke bukit kuil (haikal) atau menggali terowongan di bawah tanah di bawah masjid Al-Aqsha, sebab hal itu adalah pelanggaran kepada Tuhan. Kelompok Zionis tidak menghormati Taurat, konsep Sabat dan 10 wasiat dalam ajaran Yahudi.
-
Ada ramalan kehancuran “Israel” dan kami menyadari bahwa ada firasat-firasat sebelum datangnya Al-Masih, yakni sebelum akhir jaman namun kami tidak memiliki gagasan apapun dan kapan itu terjadi.
-
Ketika datang kehancuran “Israel”, maka semua orang akan tahu hal itu. Namun Yahudi tidak boleh keluar dari wilayah diaspora mereka, dan tidak boleh mengagungkan “Israel” sebab mereka durhaka kepada Tuhan.
(adibahasan/arrahmah.com)