MOGADISHU (Arrahmah.com) – Sedikitnya 12 orang tewas termasuk empat orang Amerika dan 27 lainnya mengalami luka ketika ledakan bom syahid menghantam konvoy pasukan teroris Uni Afrika di baratdaya ibukota Somalia, Mogadishu.
Serangan tersebut terjadi tepat satu minggu setelah serangan udara pengecut oleh negara penjajah AS yang membunuh amir Mujahidin Asy-Syabaab.
Berbicara kepada Al Jazeera, seorang juru bicara operasi militer Asy-Syabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di dekat kota Afgoye, sekitar 30 km dari baratlaut Mogadishu.
Dua tentara dari AMISOM terluka dalam serangan tersebut, ujar gubernur boneka setempat.
Amerika menjadi target
Juru bicara Asy-Syabaab mengatakan sasaran serangan adalah seorang komandan Amerika yang melatih pasukan khusus di Mogadishu.
“Kami berhasil membunuh dia dan tiga warga Amerika lainnya. Juga tentara bayaran Afrika Selatan yang tewas dalam serangan itu,” ujar Abdulaziz Abu Musab mengatakan kepada Al Jazeera pada Senin (8/9/2014).
“Itu adalah pembalasan atas pembunuhan amir kami. Ini tidak akan menjadi serangan terakhir yang menargetkan Amerika,” lanjut Abu Musab.
Saksi mata melaporkan ledakan besar dan gelombang api terlihat di lokasi kejadian. (haninmazaya/arrahmah.com)