PUNJAB (Arrahmah.com) – Sedikitnya 40 orang dilaporkan tewas akibat hujan lebat di Pakistan, ujar para pejabat saat kantor badan meteorologi negara memperingatkan akan ada lebih banyak hujan dan badai yang datang dalam waktu 72 jam.
Sebagian besar kematian terjadi karena atap yang runtuh di Punjab, provinsi paling padat penduduk di negara Pakistan dan 14 orang tewas di ibukota provinsi Lahore.
“Setidaknya 28 orang tewas dalam insiden berbeda karena atap runtuh di provinsi Punjab selama kurun waktu 24 jam,” ujar Jam Sajjad, juru bicara tim penyelamat kepada AFP.
Dia mengatakan korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak dan 28 lainnya mengalami luka-luka.
Rizwan Naseer, direktur jenderal tim penyelamat di Punjab mengonfirmasi jumlah kematian dan mengatakan korban luka telah dipindahkan ke rumah sakit.
“Kami telah mengeluarkan puing-puing untuk mencari korban dan yang terluka,” kata Naseer menambahkan bahwa jumlah korban kemungkinan meningkat karena informasi lebih lanjut telah datang dari seluruh provinsi.
Di wilayah Kashmir yang diduduki Pakistan, 10 orang dilaporkan tewas dan empat lainnya terluka, ujar Akram Sohail, kepala lembaga manajemen benjana kepada AFP.
Dia mengatakan terdapat banjir bandang di wilayah Himalaya dan memperingatkan bahwa sugai Jhelum dan Neelum hampir meluap.
Banjir juga telah menyapu sebuah bus penuh penumpang ke jurang, bus tersebut berencana mendatangi sebuah pesta pernikahan. Enam dari lima puluh penumpang diduga tewas dalam peristiwa tersebut.
Pakistan telah menderita banjir monsun setidaknya dalam empat tahun terakhir. Pada tahun lalu 178 orang dilaporkan tewas dan sekitar 1,5 juta orang terkena dampak banjir di seluruh negeri.
Banjir di tahun 2010 adalah yang terburuk dalam sejarah Pakistan dengan 1,800 orang tewas dan 21 juta terkena dampak. (haninmazaya/arrahmah.com)