KHURASAN (Arrahmah.com) – Tanzhim Qa’idatul Jihad atau lebih dikenal dengan nama Al-Qaeda pada bulan Dzulqa’dah 1435 H / September 2014 M ini memberikan kabar gembira untuk umat Islam yang tertindas di bumi India, Kasymir, Bangladesh, Asaam, Gujarat, Ahmad Abad dan Burma.
Syaikh Aiman Az-Zawahiri hafizhahullah, Amir Tanzhim Al-Qaeda, mengumumkan telah dibentuknya cabang terbaru Al-Qaeda, yaitu Al-Qaeda Anak Benua India. Pengumuman itu muncul dalam video yang dirilis secara resmi oleh Yayasan Media As-Sahab, sayap media Al-Qaeda Pusat, dan mulai muncul di situs-situs jihad internasional pada hari Rabu (3/9/2014).
Video tersebut berdurasi 55 menit 39 detik dan diberi judul “Dan berpegang teguhlah kalian semua dengan tali [agama] Allah”. Video tersebut memuat pernyataan dan ceramah dari tiga orang tokoh; Syaikh Aiman Az-Zhawahiri selaku Amir Jama’ah Qa’idatul Jihad Pusat, Syaikh Al-Qaeda, Syaikh Ashim Umar selaku Amir Jama’ah Qa’idatul Jihad Cabang Anak Benua India, dan ustadz Usamah Mahmud selaku juru bicara resmi Jama’ah Qa’idatul Jihad Cabang Anak Benua India.
Berikut ini merupakan terjemahan bagian pertama dari video tersebut, yang berisi deklarasi dan wasiat Syaikh Aiman Az-Zhawahiri hafizhahullah.
Yayasan Media As-Sahab
mempersembahkan
Video eksklusif berkaitan dengan persatuan barisan mujahidin dan pembentukan Jama’ah Qa’idatul Jihad di Anak Benua India
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Pengumuman pembentukan cabang baru Jama’ah Qa’idatul Jihad Anak Benua India
“Kelompok yang memerangi India dengan izin Allah”
Dengan nama Allah. Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, sahabatnya dan umatnya yang setia mengikutinya.
Wahai kaum muslimin di setiap tempat…
As-salaamu ‘alaykum wa rahmatullah wa barakatuh…
Amma ba’du.
Saya menyampaikan kabar gembira kepada kaum muslimin di seluruh dunia secara umum dan di anak benua India secara khusus, dengan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala, berdirinya cabang baru Jama’ah Qa’idatul Jihad, yaitu Jama’ah Qa’idatul Jihad di anak benua India, dalam usaha untuk mengangkat panji jihad, kembalinya hukum Islam dan menerapkan syariat Islam di wilayah anak benua India; yang pada suatu masa dahulu pernah menjadi bagian dari negeri-negeri Islam, sampai kemudian diduduki oleh penjajah kafir, dibagi-bagi menjadi bagian-bagian dan dipecah belah menjadi beberapa wilayah oleh penjajah kafir.
Cabang baru Qa’idatul Jihad ini bukan lahir pada hari ini, melainkan hasil usaha yang penuh berkah sejak lebih dari dua tahun lalu untuk menyatukan mujahidin di anak benua India dalam satu organisasi bersama induk, yaitu Jama’ah Qa’idatul Jihad bagian dari tentara Imarah Islam Afghanistan dan Amirnya yang meraih kemenangan dengan izin Allah, Amirul Mukminin Mulla Muhammad Umar hafizhahullah.
Ia adalah organisasi yang lahir untuk menyebar luaskan dakwah al-imam al-mujaddid asy-syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah dengan mengajak umat Islam untuk bersatu di sekitar kalimat tauhid guna berjihad melawan musuh-musuh umat Islam, membebaskan negeri umat Islam, mengembalikan kedaulatannya dan menegakkan kembali khilafahnya.
Semoga Allah memberikan balasan yang terbaik kepada para tentara yang tak dikenal, yang telah mencurahkan segenap usaha mereka dengan penuh kesabaran dan melupakan kepentingan diri mereka sendiri, sehingga organisasi baru yang diberkahi ini dengan izin Allah lahir.
Semoga Allah memberikan balasan yang terbaik kepada para Amir kelompok-kelompok jihad yang telah menorehkan contoh tertinggi dalam masalah kerendahan hati dan merelakan kepentingan kelompok serta antusias menomor satukan kemaslahatan Islam dan kaum muslimin, demi melahirkan organisasi baru ini, yang memperbaharui jihad di anak benua India melawan musuh-musuh Islam.
Berdirinya cabang baru ini merupakan kabar gembira bagi kaum muslimin di seluruh dunia, karena seruan jihad di bawah Imarah Islam Afghanistan, atas karunia Allah, senantiasa meluas dan melebar. Imarah Islam Afghanistan yang telah memberikan contoh terbaik dan menorehkan dalam sejarah Islam legenda dari cahaya ketegarannya dalam menghadapi invasi salibis paling biadab terhadap kaum muslimin. Imarah Islam Afghanistan tetap tegar dengan keyakinan, keimanan, kesabaran dan pengorbanan-pengorbanannya. Maka Allah mengaruniakan kepada Imarah Islam Afghanistan kemenangan dan keunggulan atas musuh-musuhnya yang terpatahkan dan terkalahkan secara hina, padahal dahulu musuh-musuh tersebut membangga-banggakan dirinya sebagai super power terbesar dalam sejarah umat manusia.
Maka inilah kita bisa melihat, atas karunia Allah, bukti kebenaran perkataan Amirul Mukminin Mulla Muhammad Umar Mujahid hafizhahullah, yang beliau katakan pada awal invasi salibis ini terhadap Afghanistan: “Sesungguhnya Allah menjanjikan kepada kami kemenangan dan George W. Bush menjanjikan kepada kami kekalahan. Maka kita akan melihat janji siapakah yang lebih benar?”
Saudara-saudaraku kaum muslimin di setiap tempat…
Allah Ta’ala telah memerintahkan kita untuk bersatu dan berpegang teguh dengan tali [agama] Allah. Allah Ta’ala menjelaskan bahwa persatuan, hubungan yang erat dan persaudaraan, adalahs adalah satu nikmat terbesar Allah kepada hamba-hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آَيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu (pada masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian, lalu karena nikmat Allah kalian pun menjadi orang-orang yang bersaudara. Dan semula kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian, agar kalian mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran [3]: 103)
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِنْ يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ (62) وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (63)
Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan orang-orang mukmin, dan Allah yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua kekayaan yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. Al-Anfal [8]: 62-63)
Persatuan adalah nikmat dan rahmat. Perpecahan adalah bencana dan azab. Bersikap lemah lembut kepada kaum muslimin kaum muslimin dan bersikap tegas kepada orang-orang kafir adalah salah satu sifat hamba-hamba Allah yang shalih, yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai Allah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآَزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka melakukan ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda keshalehan mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya. Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Fath [48]: 29)
Allah Ta’ala juga berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.(QS. Al-Maidah [5]: 54)
Diantara hukuman dari sikap berpecah belah dan berselisih adalah kegagalan dan lenyapnya kekuatan. Oleh karena itu Allah Ta’ala memperingatkan kita agar tidak berpecah belah dan berselisih. Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (45)وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (46)
Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian memerangi pasukan (musuh Islam), maka berteguh hatilah kalian dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kalian beruntung. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.(QS. Al-Anfal [8]: 45-46)
Maka marilah, wahai mujahidin yang bertauhid, untuk bersatu, singkirkanlah perselisihan dan perpecahan, berpegang teguhlah kalian semua dengan tali Allah dan jangan berpecah belah. Organisasi baru ini dengan izin Allah tegak untuk bersatu dengan saudara-saudaranya, mujahidin dan kaum muslimin, di seluruh dunia, dan untuk menghancurkan batasan-batasan geografis yang dibuat-buat oleh penjajah Inggris untuk memecah belah antara kaum muslimin di anak benua India.
Oleh karena itu, organisasi baru ini menyerukan kepada kaum muslimin di anak benua India untuk bersatu di sekitar kalimat tauhid dan mengajak mereka untuk berjuang demi menolong agama Islam dengan menempuh jalan para rasul dan nabi ‘alaihi salam serta para pengikutnya, yaitu jalan dakwah dan jihad.
Saudara-saudaraku kaum muslimin di anak benua India dan setia tempat…
Semoga telah menjadi jelas bagi kalian kegagalan jalan demokrasi sekuler yang mengajak kalian untuk berhukum kepada hawa nafsu [suara] mayoritas dan melepaskan akidah kedaulatan tertinggi di tangan syariat Allah, dimana keimana seorang muslim tidak akan terealisasikan kecuali dengan meyakini kedaulatan syariat Allah. Allah Ta’ala berfirman:
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS. An-Nisa’ [4]: 65)
Jalan demokrasi ini telah membuktikan dirinya sebagai fatamorgana yang menipu, tidak mungkin akan mampu menerapkan hukum Islam, bahkan sekalipun orang-orang yang berjuang melalui jalan itu memperoleh suara mayoritas pemilih dan mayoritas kursi di parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat).
Pada saat kritis musuh-musuh kaum muslimin akan menyingkap wajah mereka yang buruk dan militer loyalis musuh-musuh Islam akan maju melakukan kudeta militer, untuk menjebloskan lawan-lawan politik mereka [aktivis Islam yang berjuang lewat jalur parlemen, edt] ke dalam penjara dan menggantung mereka di tiang-tiang gantungan. Sesungguhnya jalan demokrasi adalah jalan kerugian dunia dan akhirat, dimulai dengan rela melepaskan keyakinan kedaulatan tertinggi di tangan syariat Allah, dan berakhir dengan berkuasanya musuh-musuh syariat Allah dan hilangnya harapan untuk menerapkan syariat Allah.
Maka harapan, kebenaran dan keadilan hanya terdapat pada jalan yang telah digariskan oleh Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya, jalan dakwah dan jihad.
Allah Ta’ala berfirman:
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ (49) أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ (50)
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. dan Sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?(QS. Al-Maidah [5]: 49-50)
Allah Ta’ala berfirman:
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah [kekafiran dan gangguan-gangguan terhadap umat Islam dan agama Islam, edt] dan supaya agama [ketundukan umat manusia] itu semata-mata untuk Allah.(QS. Al-Anfal [8]: 39)
Maka kapan saja sebagian ketundukan ditujukan kepada Allah dan sebagian lainnya ditujukan kepada manusia, wajib dilaksanakan jihad sehingga seluruh ketundukan ditujukan kepada Allah. Jika kewajiban jihad gugur karena adanya kelemahan umat Islam, maka kewajiban i’dad [mempersiapkan kekuatan] untuk berjihad tidaklah gugur. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآَخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka [musuh-musuh Islam] kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian dan orang orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. (QS. Al-Anfal [8]: 60)
Organisasi baru ini dengan izin dan taufik Allah Ta’ala merupakan kabar gembira bagi orang-orang yang tertindas di anak benua India, di Burma, di Bangladesh, Aasam, Gujarat, Ahmad Abad, dan Kasymir; bahwa saudara-saudara kalian dalam Jama’ah Qa’idatul Jihad tidak pernah melupakan kalian, dan bahwasanya mereka mencurahkan segenap hal yang mereka miliki untuk membebaskan kalian dari kezaliman, penindasan, intimidasi dan penderitaan.
Wahai umat kami, umat Islam, di anak benua India…
Dukunglah saudara-saudara kalian, mujahidin, dengan pendapat, musyawarah, harta, perbekalan perang dan doa kalian. Bergabunglah kalian dengan kafilah jihad dan dengarkanlah dengan seksama firman Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11) يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12) وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (13)
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kalian aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kalian dari azab yang pedih?
(yaitu) kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa kalian. Itulah yang lebih baik bagi kalian, jika kalian mengetahui.
Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kalian) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kalian sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (QS. Ash-Shaf [61]: 10-13)
Sebagai penutup…
Saya wasiatkan kepada diri saya sendiri dan kepada saudara-saudaraku dalam Jama’ah Qa’idatul Jihad Anak Benua India dan Jama’ah-jama’ah Qa’idatul Jihad di setiap tempat lainnya, hendaknya mereka memahami bahwa jihad adalah sarana untuk menyebar luaskan dakwah, yang merupakan tugas terpenting para rasul. Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا (45) وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا (46)
Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menadi saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan ancaman, dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi. (QS. Al-Ahzab [33]: 45-46)
Allah Ta’ala juga berfirman tentang nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa salam:
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya engkau benar-benar memiliki akhlak yang mulia. (QS. Al-Qalam [68]: 4)
Allah Ta’ala juga berfirman:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran [3]: 159)
Maka hendaklah kalian senantiasa jujur dalam ucapan dan perbuatan, dan janganlah kalian menjadi orang-orang yang disebutkan oleh Allah Ta’ala dengan firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3)
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian kerjakan?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan. (QS. Ash-Shaf [61]: 2-3)
Jika kalian mengatakan berjihad demi membela kaum muslimin, maka janganlah kalian sekali-kali menyerang nyawa mereka, harta mereka atau kehormatan mereka. Bahkan janganlah kalian menyerang saudara-saudara kalian, mujahidin lainnya, dengan ucapan dan perbuatan.
Jika kalian mengatakan berjihad agar seluruh ketundukan hanya milik Allah, syariat Islam tegak dan berkuasa di muka bumi, maka hendaklah kalian lebih dahulu memberlakukan syariat Islam atas diri kalian. Janganlah kalian mencari-cari cara untuk menghindar dari berhukum kepada syariat Islam, meskipun keputusan hukum tersebut akan menempatkan kalian di pihak yang bersalah.
Jika kalian mengatakan berjihad hanya untuk mencari ridha Allah, maka janganlah kalian berlomba-lomba meraih kursi dan kekuasaan pada saat kesempatan pertama datang.
Jika kalian mengatakan berjihad untuk menolong orang-orang yang tertindas, maka janganlah kalian mengizinkan adanya kezaliman diantara sesama kalian dan jangan sekali-kali kalian menzalimi selain kalian baik dari kalangan mujahidin maupun kaum muslimin.
Jauhilah kemaksiatan-kemaksiatan, bersegeralah meminta ampunan Allah darinya, bersegeralah untuk bertaubat, mintalah maaf atas setiap kesalahan, kembalikanlah semua barang titipan. Waspadailah kezaliman, karena ia merupakan awal dari kekalahan. Dengarkanlah firman Allah Ta’ala kepada para manusia terbaik setelah nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa salam, yaitu generasi sahabat yang mulia:
أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّى هَذَا قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan mengapa ketika kalian ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kalian telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kalian berkata: “Darimana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah: “Itu dari (kesalahan) diri kalian sendiri.” Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. Ali Imran [3]: 165)
Dan firman-Nya:
إِنَّ الَّذِينَ تَوَلَّوْا مِنْكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطَانُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوا وَلَقَدْ عَفَا اللَّهُ عَنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kalian pada hari bertemu dua pasukan itu [pasukan Islam dan pasukan kafir], mereka itu tidak lain digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi ma’af kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.(QS. Ali Imran [3]: 155)
Janganlah kalian terpedaya oleh kekuatan kalian, keluarlah dari daya upaya dan kekuatan kalian kepada daya upaya dan kekuatan Allah semata, dan dengarkanlah firman Allah Ta’ala:
إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kalian, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kalian. Namun ika Allah membiarkan (tidak memberi pertolongan) kalian, maka siapakah gerangan yang dapat menolong kalian (selain) dari Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.(QS. Ali Imran [3]: 160)
Juga firman-Nya:
وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Anfal [8]: 10)
Juga firman-Nya:
وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
Dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kalian menjadi congkak karena banyaknya jumlah pasukan kalian, maka jumlah pasukan yang banyak itu tidak memberi manfaat kepada kalian sedikit pun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit oleh kalian, kemudian kalian melarikan diri ke belakang dengan bercerai-berai. (QS. At-Taubah [9]: 25)
Janganlah kalian melupakan firman Allah Ta’ala yang menjelaskan sebab-sebab kemenangan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (45)وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ (46) وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ (47)
Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian memerangi pasukan (musuh Islam), maka berteguh hatilah kalian dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kalian beruntung.
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian. Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.(QS. Al-Anfal [8]: 45-47)
Jika kita telah mendapat taufik untuk melaksanakan hal ini, niscaya dengan izin Allah Ta’ala kita sedang berada di atas jalan kemenangan. Dan bergembiralah kalian dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam:
عِصَابَتَانِ مِنْ أُمَّتِي أَحْرَزَهُمَا اللَّهُ مِنْ النَّارِ عِصَابَةٌ تَغْزُو الْهِنْدَ وَعِصَابَةٌ تَكُونُ مَعَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِمَا السَّلَام
“Ada dua kelompok dari umatku yang Allah selamatkan mereka dari api neraka; kelompok yang menyerang India dan kelompok yang berperang bersama Isa bin Maryam ‘alaihis salam.” (HR. An-Nasai, Ahmad, Ath-Thabarani, Ibnu ‘Adi, Ibnu ‘Asakir, Abu Urubah Al-Harrani dan Al-Bukhari dalam At-Tarikh Al-Kabir)
Akhir dari seruan kami adalah segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.
Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya.
Wassalamu’alaykum wa rahmatullah wa barakatuh.
(muhib al majdi/arrahmah.com)