SINAI (Arrahmah.com) – Pada Selasa (2/9/2014), sebanyak 11 tentara Mesir tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan besar alat peledak rakitan atau Improvised Explosive Device (IED) yang menargetkan kendaraan lapis baja mereka di “jalan raya Syaikh Zuwayed-Rafah di Sinai Utara,” lapor Egypt Indpendent.
Pada Rabu (3/9), Anshar Baitul Maqdis menyatakan bertanggung jawab atas serangan pemboman itu dalam sebuah video yang dirilis ke forum-forum jihad. Dalam video tersebut, juru kamera merekam serangan itu sambil bersembunyi di padang pasir. IED diledakkan hingga melontarkan bagian dari kendaraan lapis baja tersebut beberapa meter ke udara.
Pada akhir video, Anshar Baitul Maqdis menampilkan barang yang disita dari unit militer setelah ledakan itu, yang meliputi empat AK-47 dan amunisi, sebuah rompi anti peluru dan sebuah helm, serta kartu identitas dan berbagai foto dari para tentara.
Anshar Baitul Maqdis didirikan pasca perlwanan di Mesir pada tahun 2011. AS memasukkan kelompok jihad ini ke dalama daftar kelompok “teroris” global. Dalam penetapannya, Departemen Luar Negeri AS mengklaim bahwa Anshar Baitul Maqdis “membagikan beberapa aspek ideologi Al-Qaeda, tapi bukan merupakan afiliasi resmi Al-Qaeda dan pada umumnya mempertahankan fokus lokal.”
Bagaimanapun, banyak kelompok-kelompok jihad yang menyatakan baiat kepada Al-Qaeda atau menunjukkan pengakuan resmi mereka setelah beberapa tahun pembentukannya. Sebagaimana halnya pada Rabu (3/9) kemarin, Al-Qaeda telah mengumumkan pembentukan Al-Qaeda di Anak Benua India. Dalam pengumuman itu, Al-Qaeda menyatakan bahwa pembentukan kelompok Anak Benua India telah dipersiapkan selama lebih dari dua tahun sebelumnya.
Serangan yang dilancarkan mujahidin dalam melawan pasukan Mesir di Sinai dan di luar Sinai terjadi secara hampir setiap hari. Beberapa hari yang lalu, Anshar Baitul Maqdis juga dikabarkan telah memenggal empat tentara boneka Mesir.
(banan/arrahmah.com)