SEMARANG (Arrahmah.com) – Komandan jihad Abu Tholut yang sekarang menghuni Lapas Klas 1A Kedungpane, Ngaliyan, Semarang, disebut-sebut akan melakukan deklarasi anti-ISIS di dalam Lapas, Rabu (27/8/2014). “Akan dihadiri oleh Densus 88 juga, ini kan gawe mereka, kami cuma memfasilitasi,” kata Kepala Kesatuan Keamanan Lapas, Maliki.
Namun setelah ditunggu-tunggu kalangan media dan aparat akhirnya acara tersebut batal.
Padahal setidaknya, satu pleton pasukan disiagakan di dalam Lapas. “Untuk pengamanan kami turunkan satu pleton anggota,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono.
Abu Tholut alias Ibnu Muhammad alias Agus Hamzah, yang insya Allah debu-debu jihad telah menempel di tubuhnya, dikenal di kalangan jihadis sebagai ahli senjata. Dia dipidana lantaran mengorganisasi pelatihan para militer di Gunung Jalin Janto, Aceh Besar. Dia juga dipersalahkan atas kepemilikan sejumlah senjata api, seperti M16 dan AK47, serta senjata genggam. Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan vonis delapan tahun penjara terhadap Abu Tholut.
Wartawan Tribun Jateng Bakti Buwono berkesempatan berbincang langsung dengan Abu Tholut di dalam Lapas Kedungpane, Rabu (27/8/2014). Dengan memperbaiki beberapa kesalahan penulisan kata, berikut redaksi relay petikan wancara tersebut.
Tribun (T): Apa pandangan anda terhadap ISIS?
Abu Tholut (AT) : Dari sisi tinjauan historis sebenarnya ISIS yang merebak di Indonesia bukan hal yang baru. Sudah ada di Irak dan Suriah setahun lebih diikrarkan Abu Bakar al Baghdadi.Lalu menjadi IS saja. Pada satu Ramadan lalu, ISIS diubah namanya oleh Al Baghdadi menjadi Khilafah Islamiyah. Sebenarnya itu data lama. Dan ketika Al Adnan, juru bicara mengikrakan Ibrahim bin Awwad (Abu Bakar al Baghdadi) sebagai Khilafah.
Menurut mereka seluruh organisasi Islam di luar itu dengan tegaknya Khilafah ini maka harus bubar. Di sini kan ada Jamaah Islamiyah, nii,. Pokoknya semua organisasi itu oleh mereka (ISIS) sudah batal. Maknanya harus lebih ke Khilafah.
Kalau Khilafah sudah ada maka tidak boleh bentuk kelompok-kelompok lain. Haram hukumnya. Ini sifat-sifat arogan yang muncul di awal-awal. Bahkan JN (cabang Al Qaeda), Jaulani, diklaim oleh ISIS sebagai cabangnya. Bahkan menganggap Al Qaeda menyimpang. Di luar ISIS dianggap kafir.
Pengumuman Khilafah itu hanya legalisasi mereka. Ini bukan saya yang berpendapat tapi dari ulama-ulama independen. Pemahaman ISIS sesat, hingga tindakannya juga sesat.
T: Apa pendapat ulama-ulama indpenden yang anda tahu?
AT: Fatwa ulama independen menyebut bahwa ISIS dinyatakan sebagai organisasi yang telah menyimpang. Mereka ini (ISIS) melakukan kebohongan-kebohongan pada umat. Itu sifat tidak layak. Mereka juga mudah menumpahkan darah orang tidak berdosa dari kalangan orang muslim dengan alasan samar-samar. Mereka tidak menghormati ulama dan pimpinan mereka sendiri. Bahkan, mereka mengakui di tubuh mereka ada kelompok Quraiys.
Sehingga dengan demikian, wajib atas kita dan atas seluruh tokoh untuk menyatakan kalimat kebenaran dan menyelamatkan umatnya, untuk menolak mereka (ISIS).
Dengan adanya fatwa seperti ini mereka justru tambah galak menyatakan diri sebagai Khilafah.
T: Anda mendengar ISIS sejak kapan?
AT: Sebelum gempar di media saya sudah mendengar konflik di Suriah kira-kira enam bulan lalu. Ada ISIS melawan Basyir Ashad dan kelompok lain. Ketika saya mendengar enam bulan lalu, saya memposisikan diri tidak punya data apa-apa. ISIS itu apa? Siapa mereka?
Saya minta tolong maklumat (informasi) pada teman-teman di luar. Saya pelajari yang pro-ISIS mana? Yang kontra mana? Di tengah-tengah mempelajari, banyak yang pro dan kontra dengan cepat. Saya masih mempelajari.
Begitu saya tahu, maka saya menolak ISIS. Bahkan, baiat yang diberikan kepada Khilafah itu baiat yang batil. ISIS dan Khilafah itu sama saja merupakan orang-orang sama. Cuma ganti nama saja.
T: Khalifah menurut anda seperti apa?
AT: Imam adalah pelindung umat. Maka umat berjuang di bawah pimpinannya. Kalau seorang menjadi imam, realitasnya punya kekuatan minimal. Maka tidak layak menjadi imam. Saya tanya wukuf di arafah hukumnya wajib. Kalau tidak ikut hajinya tidak sah. Maknanya bahwa rukun terpenting itu wukuf. Itu ilustrasinya, ada hukum yang penting yang menyatakan (keterpilihan) seorang Khilafah.
T: Kekuatan minimal seperti apa yang dimaksud?
AT: Saat ini umat Islam itu di seluruh dunia, seperti zaman Nabi Muhammad dan Abu Bakar as Siddiq. Seorang khalifah harus bisa melindungi umatnya. Katakanlah yang paling dekat Palestina, ada nggak kemampuan Khalifah melindunginya? Jawabannya belum bisa.
Kalau tidak bisa janganlah mengaku sebagai pemimpin. Dia hanya minta hak dari umat, tapi kewajiban dia pada umat belum ada. Istilahnya Khalifah yang ngaku-ngaku Khalifah. Apa ya istilahnya… Mungkin Khalifah yang bodoh.
T: Mengapa orang-orang indonesia mudah dipengaruhi paham dari luar?
AT: Karena mereka (orang-orang) tidak mau mengkaji, atau malas mencari tahu lebih dahulu tentang suatu perkara. Sebaliknya, mereka cepat sekali bertindak. Itu ciri-ciri orang awam, bukan orang yang berilmu. Sifat orang tanpa ilmu ya begitu. Bertindak tanpa ilmu. Yang bikin saya prihatin adalah para ulama melakukan hal yang sama. Seperti ustaz Afif dan Abu Bakar Baasyir yang saya hormati. Saya engga habis pikir bagaimana caranya kok bisa (bergabung).
T: Bukankah para ulama-ulama atau ustadz tergolong pintar?
AT: ini bukan masalah potensi kecerdasan intelektual. Tapi soal kemauan. Mungkin karena sebelumnya sudah yakin pada satu sisi hingga apriori terhadap sisi lain. Seharusnya para ustadz jajaran orang yang mengkaji sesuatu berdasarkan metode ilmiah. Harus mempelajari semua. Misalnya ada dua data yang bertentangan, ya harus dikaji semuanya.
T : Bagaimana caranya anda membujuk mereka (pro-ISIS) ke pandangan yang menurut anda benar?
AT: Saya sudah mencoba bagi siapa saja kalangan teman-teman yang tidak sependapat dengan saya maka mari diskusi ilmiah. Kalau punya data-data ilmiah yang menyatakan ISIS itu benar, maka tunjukkan pada saya. Nyatanya hingga kini tidak ada bantahan yang kunjung tiba. Belakangan bantahan mereka tarik kembali.
Kemudian banyak pemuda yang direkrut berasal dari pendidikan umum (tidak punya dasar kuat). Ditambah lagi kekurangan ISIS hanya menterjemahkan yang mendukung ISIS dan kilafahnya saja. Dan itu disebarluaskan lewat facebook, twitter dan sebagainya. Banyak sekali.
Kemudian yang di pusat sana (Irak) pintar membentuk opini dengan media. Ditayangkan video yang menjual kepahlawanan. Apalagi jika pemuda dengan jiwa meledak-ledak gampang terpengaruh
.
T: Apa maknanya ISIS untuk Indonesia?
AT : Untuk Indonesia apabila ISIS didukung, maknanya dia harus menuruti perintah Al Baghdadi. Apabila memerintahkan sesuatu tidak benar. Kira-kira bagaimana yang di bawah? Seharusnya melaksanakan perintah kan?
Kalau dipraktikkan di Indonesia, orang di luar organisasinya dianggap kafir. Dan kafir adalah dibunuh. Apa yang terjadi di Suriah (membunuh orang beda pandangan) bisa terjadi di Indonesia.
T: Lalu bagaimana dengan jaringan ustadz?
AT: Saya tidak punya jaringan. Saya ini punya teman-teman tidak punya keterikatan apa-apa. Tidak banyak juga.
Ada cerita, Ustaz Abu Bakar Baasyir bilang jika tidak ikut Khilafah (anggota JAT) silakan keluar. Ternyata yang keluar banyak. Lebih banyak dibanding yang mendukung.
T: Lalu lebih memilih atau mendukung Khalifah atau Indonesia
AT: Bagaimanapun juga cita-cita seorang Muslim adalah bagaimana Alquran dan Hadist nabi nyata sebagai pedoman hidupnya. Dalam arti lain, syariat Islam harus jadi pedoman hidupnya. Saya kira bukan hanya saya, tapi seluruh orang Muslim harus melakukan itu semua. (samirmusa/arrahmah.com)