GAZA (Arrahmah.com) – Brigade Asy-Syahid Izzuddin Al-Qassam, sayap militer kelompok pejuang Hamas, memperlihatkan ketangguhan dan keahliannya selama 51 hari peperangan “daun-daun yang dimakan ulat”. Dalam peperangan melawan agresi militer penjajah zionis “Israel” tersebut sejumlah komandan militer dan mujahidin terbaik Brigade Al-Qassam gugur sebagai syuhada’.
Atas karunia Allah semata, Brigade Al-Qassam telah menorehkan kemenangan dan kepahlawanan yang bersejarah. Brigade Al-Qassam telah menewaskan puluhan tentara zionis “Israel”, mencederai ratusan tentara lainnya dan menawan seorang tentara.
Situs resmi Brigade Al-Qassam pada hari Selasa (26/8/2014) mencatat bahwa selama 51 hari pertempuran, Brigade Al-Qassam telah menembakkan 3621 roket. Diantaranya adalah 11 roket jenis R 160, 22 roket jenis J 80, 185 roket jenis M 75, 64 roket jenis S 55, dan 5 roket jenis Fajar. Sebanyak 3334 lainnya adalah roket jenis Grad, Al-Qassam, Katyusa dan mortir.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah sejak “Israel” mencaplok Palestina pada 1948 M, roket-roket Brigade Al-Qassam mencapai kota-kota, markas-markas militer, pangkalan-pangkalan militer dan bandara “Israel”. Diantara wilayah “Israel” terpenting yang mendapatkan serangan roket Brigade Al-Qassam adalah Haifa, Tel Aviv, Al-Quds, bandara internasional Ben Gurion, pengolahan nuklir Demona, Beer Sheba, stasiun gas “Israel” di lepas pantai, dan lain-lain.
Brigade Al-Qassam juga mengejutkan kawan dan lawan dengan pengembagan persenjataan militernya yang sangat pesat, meskipun Gaza diblokade selama tujuh tahun terakhir. Para insinyur teknik Brigade Al-Qassam sukses mengembangkan jangkauan roket R 160 sehingga mampu mencapai jarak 160 km, roket J 80 sehingga mampu mencapai jarak 80 km, roket M 75 sehingga mampu mencapai jarak 75 km dan roket S 55 sehingga mampu mencapai jarak 55 km.
Para insinyur teknik Brigade Al-Qassam juga berhasil memproduksi pesawat tanpa awak (drone) yang diberi nama Ababil. Drone Al-Qassam terdiri dari tiga tipe dengan misi mata-mata, bombardir, dan serangan “bunuh diri”. Brigade Al-Qassam juga sukses memproduksi senapan sniper kaliber 14,5 mm yang diberi nama “Ghaul”.
Dalam pertempuran darat Brigade Al-Qassam telah menimpakan kerugian besar dalam barisan pasukan penjajah zionis “Israel”. Puluhan perwira dan tentara “Israel” tewas dalam kontak senjata. Seorang tentara “Israel” bernama Saul Aaron berhasil ditawan oleh Brigade Al-Qassam. Brigade Al-Qassam berulang kali sukses melakukan serangan di garis belakang pertahanan pasukan “Israel” melalui terowongan-terowongan rahasia. Bahkan pasukan khusus marinir Brigade Al-Qassam menyerbu pangkalan militer “Israel” dan menewaskan sedikitnya 7 tentara mereka.
Keahlian tempur dan kelihaian taktik militer Brigade Al-Qassam telah menggentarkan pasukan penjajah “Israel”, yang di dunia Arab dikenal sebagai “pasukan yang tidak bisa dikalahkan”. Kemenangan Brigade Al-Qassam dan kelompok-kelompok pejuang Palestina ini terjadi berkat karunia dan pertolongan Allah semata, kemudian berkat dukungan penuh rakyat muslim Gaza yang sabar dan tabah.
(muhib al majdi/arrahmah.com)