TORONTO (Arrahmah.com) – Pekan lalu video bertajuk “Jika Toronto diduduki ‘Israel'” – yang diunggah Omar Albach pada Youtube- sempat dipublikasikan Mohammed Zeyara dalam akun resmi Facebook-nya pada Jum’at (22/8/2014), guna mengedukasi kita mengenai penculikan anak-anak Palestina oleh militer “Israel” selama bertahun-tahun. Kini, pembuat film Kanada John Greyson membuat sebuah mockumentary lain berjudul “Gazanto” (baca: gaza toronto) yang menggambarkan pemboman besar-besaran pasukan pendudukan “Israel” di Jalur Gaza yang mengepung kota kelahirannya, Toronto, sebagaimana dilansir The Electronic Intifada, Ahad (24/8/2014).
Greyson membayangkan serangan khusus terhadap rumah-rumah, sekolah, masjid, rumah sakit dan lembaga lain yang dilakukan “Israel” sejak 7 Juli seolah-olah telah terjadi di kota Toronto. Ia mensetting lokasi tertarget dalam fimnya sesuai tempat-tempat penting dalam kehidupan nyata masyarakat Toronto, termasuk sebuah kafe terkenal, CBC TV, University of Toronto dan Scarborough Injury Rehab Centre.
Film ini menggunakan perangkat simulasi video gameuntuk menunjukkan bagaimana efek mengerikan dari kekerasan “Israel” terhadap warga Palestina dirayakan dari kejauhan oleh warga zionis.
View “video game” sengaja digunakan agar penonton merasakan sensasi dimana mereka seolah-olah menjadi “pemain” dalam sebuah permainan “penjajahan ‘Israel’ terhadap Gaza”. Melalui sensasi itu, Greyson memaksa kita sebagai penonton untuk berpikir tentang keterlibatan atas ketegangan dan apa yang dialami warga Kanada yang diserang. Sementara dalam film tersebut, tokoh antagonis jatuh pada Amerika Serikat dan negara-negara lain mempersenjatai dan mendukung “Israel”, dimana mereka dijadikan kartu AS untuk mengakhiri intervensi mematikan tersebut.
Maasyaa Allah, Gazonto -sebagai media dakwah alternatif- menyentil pemirsa dengan sebuah pertanyaan retoris sederhana yakni, “apa yang akan terjadi atas Toronto, atau kota Anda, layaknya Gaza, dimana enam ribu wilayahnya telah dibom hanya dalam beberapa minggu? Semoga menjadi jalan hidayah. Insyaa Allah.
“Toronto under attack”
Film tersebut, memang tidak dapat mencerminkan kekejian sejak pengeboman “Israel” dimulai, serangannya menewaskan 2.127 warga Palestina, termasuk 512 anak-anak, seperti perhitungan terkini dari Al-Mezan, Pusat Hak Asasi Manusia. Namun atmosfir ” #TorontoUnderAttack ” dapat dirasakan peontonya, seperti derita #GazaUnderAttack yang tragis.
Karya itu juga berhasil “memotret” kebiadaban nyata, seperti yang terjadi pada Sabtu (23/8), saat pesawat tempur “Israel” benar-benar melenyapkan sebuah gedung apartemen 12 lantai “tanpa memberikan penjelasan khusus yang dapat diverifikasi,” kata Al-Mezan.
“Penyelidikan Al-Mezan padahal menunjukkan bahwa tidak ada kegiatan militer terjadi di dalamnya atau di sekitarnya. Ratusan warga, sebagian besar dari mereka adalah keluarga yang kepala rumah tangganya merupakan karyawan Otoritas Palestina, mengungsi,” tambah Al Mezan.
Film tersebut juga mendokumentasikan kekejaman pasukan pendudukan zionis yang “juga menghancurkan sebuah pusat perbelanjaan besar di Rafah dan menyebabkan kerusakan puluhan rumah di kamp pengungsi Rafah.” Dengan gambaran tersebut, apakah orang-orang berhati nurani masih menyangsikan kebengisan “Israel”? Wallahu’alam bishowab. (adibahasan/arrahmah.com)