GAZA (Arrahmah.com) – Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, mengeluarkan pernyataan pada Rabu malam (20/8) yang disampaikan oleh Abu Ubaidah, juru bicara Al-Qassam.
Untuk menghindari warga sipil menjadi korban dalam agresi militer “Israel” dan pembalasan yang dilakukan oleh al-Qassam, maka Brigade Al-Qassam mengeluarkan peringatan kepada maskapai penerbangan internasional untuk tidak mendarat di bandara Ben-Gurion. Kepada warga sipil “Israel” diharapkan untuk tidak mengadakan keramaian atau kumpulan massa di jarak yang bisa ditempuh oleh roket-roket Al-Qassam terutama kerumunan massa di stadion-stadion sepak bola dan tempat-tempat terbuka lainnya. Bagi warga “Israel” yang berdomisili di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Jalur Gaza diharapkan untuk tidak kembali ke rumah-rumah mereka dan barang siapa yang masih berada di wilayah tersebut agar ke tempat penampungan atau ke tempat-tempat yang terlindung.
Brigade Al-Qassam melalui juru bicaranya juga memperingatkan untuk tidak mengindahkan pernyataan dan janji-janji yang dibuat oleh zionis “Israel”, karena mereka telah terbukti tidak bertanggung jawab dan tidak mempertimbangkan keselamatan rakyat mereka.
Berikut pernyataan dari Brigade Izzuddin Al-Qassam yang dikutip dari Middle East Monitor (MEMO).
Wahai rakyat kami yang hidup menderita dan tabah! Wahai ummat Islam dan seluruh dunia! Musuh telah berbohong dan mengkhianati kalian. Pengkhianatan dan kebohongan adalah sifah asli dari pihak musuh. Kemarin, pihak musuh melanggar gencatan senjata dan melakukan kejahatan brutal melalui serangkaian penggerebekan dan operasi pemboman biadab. Yang paling signifikan dari operasi-operasi itu adalah pemboman rumah keluarga Al-Dalwu di distrik Shaikh Radwan dengan menggunakan sejumlah roket kebencian dan kebohongan. Para pemimpin musuh sedang menunggu dengan tidak sabar di belakang meja dan di depan layar TV, sambil badan-badan intelijen mereka memberitahukan bahwa perayaan kemenangan sudah dekat.
Pertama-tama, kami ingin mengatakan kepada pihak musuh bahwa kalian telah gagal dan begitu juga dengan rencana kalian. Dari waktu ke waktu kalian terbukti telah gagal. Empat puluh lima hari sejak pertempuran dimuali, meskipun semua aktivitas telah dikumpulkan oleh para intelijen kalian, yang kalian semua mampu lakukan hanyalah membunuh perempuan dan anak-anak. Kalian telah gagal dan tidak mampu menemukan komandan utama kami, Abu Khalid Muhammad Al-Daif, dengan kehendak Allah. Abu Khalid telah bertanggung jawab lebih dari seperempat abad untuk memperlihatkan [dengan jelas] kegagalan dan ketidakmampuan kalian sejelas matahari di siang hari. Abu Khalid Al-Daif adalah orang yang mulai bekerja sejak pertama kali pemberontakan dimulai dan telah menjadi orang yang paling kalian cari selama 25 tahun. [Selama itu] dia terus menyaksikan ketidakmampuan dan kegagalan kalian serta kenyataan bahwa kalian bukan apa-apa kecuali hanya sebuah kebohongan besar.
Apakah Abu Khalid Al-Daif, atau pemimpin perlawanan lainnya, berada di dalam rumah keluarga Al-lauh, atau di toko kelontong di Distrik Al-Zeitoun [yang kalian bom] hari ini ? Abu Khalid adalah orang yang memulai perjuangannya dengan batu, kemudian ia beralih ke senapan, kemudian ke operasi syahid hingga roket-roket Brigade Al-Qassam yang berada di bawah komandonya yang meliputi semua bidang di tanah air kami tercinta yang terjajah. Roket-roket ini telah memaksa kalian untuk lari terbirit-birit seperti tikus ketakutan menuju tempat persembunyian. Al-Qassam berjanji kepada kalian bahwa Muhammad Al-Daif, in sya Allah, akan menjadi Panglima dari pasukan penaklukan dan pembebasan yang akan menembus pelataran Masjid Al-Aqsa sampai kami membersihkan semua tanah kami dari najis para penjajah.
Ketahulah wahai para penjajah bahwa Abu Khalid Muhammad Al-Daif, dan di belakangnya Brigade Al-Qassam dan semua kelompok perlawanan, dengan takdir Allah terhadap kalian, adalah orang-orang yang akan menimpakan kepadamu siksaan yang pedih.
Wahai rakyat kami! Wahai ummat Islam dan seluruh dunia! Kejahatan ini terjadi di tengah fitnah yang dilancarkan oleh pihak musuh tentang penembakan roket dari Gaza dalam upaya untuk membenarkan agresinya dan melakukan pelanggaran gencatan senjata, dan mereka berpikir bahwa hal itu akan mampu membuat perburuan yang signifikan yang akan memungkinkan untuk mengklaim kemenangan dan menentukan jalannya pertempuran hingga akhir.
Sementara itu, pergulatan iblis, atau yang disebut perundingan Kairo, sedang terjadi. Sejak awal perundingan itu kami telah menetukan sikap kami dengan jelas mengenai negosiasi ini. Kami tahu sebelumnya bahwa mereka tidak akan mengabulkan salah satu aspirasi bangsa kami atau tidak sepadan dengan pengorbanan rakyat kami. Meskipun begitu, kami memberikan kepada para pemimpin politik gerakan ini dan kepada rakyat kami lebih banyak waktu dari yang diperlukan untuk berupaya dan mencapai kesepakatan yang akan menghentikan agresi, mengangkat pengepungan dan membangun kembali Gaza.
Setelah beberapa minggu negosiasi panjang yang sia-sia, dan pasca kejahatan yang dilakukan oleh pihak musuh, dengan ini kami mengatakan bahwa perundingan ini telah “mati sebelum dilahirkan” dan hari ini dimakamkan bersama dengan tubuh syahid Ali Muhammad Al-Daif. Oleh karena itu, delegasi Palestina harus segera mengundurkan diri dari Kairo dan tidak kembali lagi ke perundingan itu. Tidak akan ada lagi perundingan setelah hari ini. Setiap dinamika sepanjang perundingan ini tidak mengikat kami dengan cara apapun. Kami ingin menekankan bahwa musuh telah menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan menukarnya dengan tuntutan yang jauh lebih rendah dari yang seharusnya dimana untuk itu mereka akan mengulangi lagi kejahatan dan kegagalannya.
Dalam bayang-bayang kejahatan yang dilakukan oleh pihak musuh, dan setelah diberikan kesempatan negosiasi lebih banyak dari waktu yang dibutuhkan, serta kegagalan pihak musuh dan pasukannya dalam membunuh komandan utama Brigade Izzudin Al-Qassam, dengan ini kami menyatakan sebagai berikut:
-
Kami memperingatkan kepada maskapai penerbangan internasional untuk tidak mendarat di bandara Ben-Gurion. Mereka harus menghentikan penerbangan mereka dari atau menuju bandara itu pada pukul enam Kamis pagi, 21 Agustus, 2014.
-
Semua kegiatan keramaian yang dilakukan oleh pendukung pihak musuh dilarang di semua daerah yang berada dalam kisaran roket Al-Qassam. Hal ini berlaku khususnya untuk kerumuman massa dalam pertandingan sepak bola maupun yang berada di daerah terbuka lainnya.
-
Dilarang bagi warga “Israel” yang berdomisili di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Jalur Gaza untuk kembali ke rumah-rumah mereka dan barang siapa yang masih berada di wilayah tersebut agartetap berada di tempat penampungan atau tempat-tempat yang terlindung.
-
Semua yang disebutkan di atas akan terus berlaku sampai adanya pemberitahuan resmi lebih lanjut yang dikeluarkan oleh Panglima Brigade Izzudin Al-Qassam. Jangan mengindahkan pernyataan dan janji-janji yang dibuat oleh para pemimpin “Israel”, karena mereka telah terbukti tidak bertanggung jawab dan tidak mempertimbangkan keselamatan rakyat mereka.
-
Untuk para penjajah dan seluruh masyarakat internasional agar memahami hakikat dari tuntutan yang diajukan oleh rakyat Palestina. Semua yang kami inginkan hanyalah agar penjajah “Israel” meninggalkan kami, berhenti mengontrol makanan kami, susu anak-anak kami dan bahan bakar kami. Akan tetapi, para penjajah itu malah bersikeras untuk terus mengekang kami, mencekik kami, atau membiarkan kami bernafas saat mereka mau atau hanya sebanyak yang mereka mau. Setelah hari ini, kami tidak akan membiarkan para penjajah itu untuk terus melakukan hal tersebut, dengan Izin Allah.
Ini adalah perjuangan yang membawa kepada kemenangan atau mati syahid.
(ameera/arrahmah.com)