DEPOK (Arrahmah.com) – Firman (40) warga Jalan STM Mandiri, Kemiri Muka, Beji, Depok, yang mengaku sebagai anggota anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Saat diinterogasi warga, Jumat (22/8/2014) dinihari, dirinya tidak mengakui sebagai warga negara Indonesia, karena pemerintah Indonesia dinilainya sebagai pemerintahan kafir. Firman mengaku berniat hendak pindah kewarganegaraan yakni ke salah satu negara Islam di Timur Tengah.
“Waktu ditanyai warga, dia mengaku Anggota ISIS dan beniat hendak pindah kewarganegaraan. Selama ini, dia bilang bahwa dirinya tidak pernah mengakui sebagai warga negara Indonesia,” kata Wahyudi, lapor wartakota.
Menurut Wahyudi, Firman tampak bangga sebagai anggota ISIS dan sama sekali tak membantahnya, saat ditanyai warga “Apalagi di dalam rumahnya warga menemukan banyak atribut ISIS,” kata Wahyudi.
Dia menuturkan Firman sehari-hari bekerja sebagai pedagang es krim keliling. Firman digrebek warga, Kamis (21/8/2014) tengah malam dan digelandang aparat ke Polresta Depok, Jumat (22/8/2014) dinihari.
“Dia sehari-hari bekerja jadi pedagang es krim keliling. Kami tak menyangka dia anggota ISIS. Dia sendiri mengakui itu,” kata Wahyudi. Menurut Wahyudi, kepribadian Firman sehari-hari memang agak tertutup dan sama sekali tidak bergaul dengan warga sekitar.
“Orangnya cukup tertutup dan jarang bergaul sama warga sekitar,” kata Wahyudi. Menurutnya, Firman tinggal di rumahnya di Kemiri Muka, Beji, Depok itu bersama istri, anak dan kedua orangtuanya. “Baru sekitar 3 tahun mereka tinggal di Jalan STM Mandiri ini. Sebelumnya mereka tinggal di Jakarta,” ujar Wahyudi.
Sebagai informasi, puluhan warga menggerebek rumah Firman (40) di Jalan STM Mandiri, RT 4/9, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (21/8/2014) tengah malam pukul 24.00.
Warga mencurigai Firman sebagai anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), yang oleh pemerintah ditetapkan sebagai organisasi terlarang. Sebab saat salah seorang warga melihat bendera hitam berlambang ISIS kerap dibentangkan di teras di depan rumah Firman.
Saat digrebek dan diinterogasi warga, Firman mengaku bahwa dirinya memang anggota ISIS. Di dalam rumahnya, warga menemukan banyak atribut ISIS. Warga lalu melaporkan hal ini ke polisi. Tak lama kemudian, Firman digelandang petugas ke Mapolresta Depok, Jumat (22/8/2014) dinihari sekira pukul 02.00. Wahyudi, menuturkan kecurigaan warga berawal saat rekannya melihat bendera hitam yang dibentangkan di teras di depan rumah Firman, seperti bendera ISIS.
Menerima laporan rekannya itu, Wahyudi lalu mendatangi rumah Firman dan melihat bendera yang dimaksud. “Benderanya warna hitam dan dibentangkan di teras. Awalnya saya tidak tahu dan tidak yakin itu bendera ISIS atau bukan. Makanya saya foto bendera itu dan mau saya cocokkan dengan bendera ISIS di internet,” papar Wahyudi.
Setelah mengecek di internet, Wahyudi yakin bahwa bendera yang dibentangkan Firman di teras rumahnya, memang bendera ISIS. Kecurigaan bahwa Firman anggota ISIS makin besar. “Saya lalu lapor Pak RT dan Pak RW. Warga akhirnya memutuskan untuk memeriksa rumah Firman dan menanyainya,” ujar Wahyudi.
Menurut Wahyudi, saat mendatangi rumah Firman, selain melepas bendera ISIS di teras rumah, warga juga langung memeriksa ke dalam rumah Firman. “Di dalam rumah ada bendera dan spanduk ISIS lainnya. Warga lalu menyita semua atribut ISIS itu,” kata Wahyudi.
Wahyudi mengatakan, awalnya Firman sempat menghalangi warga untuk mengamankan atribut ISIS dari dalam rumahnya. Namun, karena jumlah warga cukup banyak dan mendesak untuk mengamankan semua atribut itu, Firman menyerah.
“Kami lalu menanyai Firman, apakah ia anggota ISIS. Dan dia tidak membantahnya. Dia mengaku sudah menjadi anggota ISIS. Karena itu, kami lapor polisi,” ujarnya.
Tak lama kemudian, kata Wahyudi, polisi datang dan menggelandang Firman ke Mapolresta Depok, Jumat dinihari. “Sekarang dia masih diperiksa di Polresta Depok,” ujar Wahyudi. (azm/arrahmah.com)