TRIPOLI (Arrahmah.com) – Pasukan pemberontak sekuler loyalis purnawirawan Jendral Khalifa Haftar mengakui bertanggung jawab atas sejumlah serangan udara yang menargetkan markas-markas milisi “Fajar Libya” di Tripoli. Ini merupakan pertama kalinya ibukota Libya mendapatkan serangan udara sejak revolusi 2011 yang menggulingkan diktator sekuler Moammar Qaddafi, Al-Jazeera melaporkan.
Reuters mengutip dari Shaqr Al-Jarusyi, komandan pasukan pertahanan udara kelompok purnawirawan Jendral Haftar, yang mengatakan bahwa “operasi kemuliaan” pasukan Haftar telah melakukan sejumlah serangan udara terhadap posisi-posisi milisi Misrate, kota di sebelah timur ibukota Tripoli.
Stasiun Tv lokal Libya Awwalan yang dekat dengan kelompok pemberontak sekuler Haftar memberitakan “pesawat militer telah membombardir sejumlah lokasi di dekat kota Tripoli”, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai target-target serangan udara dan korban akibat serangan tersebut.
Selama dua bulan terakhir purnawirawan jendral sekuler Khalifah Haftar memimpin pasukan loyalisnya melakukan pemberontakan “operasi kemuliaan” dan memerangi milisi-milisi Islam di Libya dengan mengatas namakan perang melawan terorisme. Haftar sangat terinsipirasi dengan kudeta militer Abdel Fattah As-Sisi di Mesir.
Komando operasi milisi “Fajar Libya” menuding pasukan pemberontak sekuler Haftar sebagai pelaku serangan udara terhadap kamp-kamp mereka di ibukota Tripoli.
Juru bicara milisi “Fajar Libya” Shabah Al-Hawiyat dalam pernyataannya pada Senin (18/8/2014) menyatakan beberapa pesawat tempur telah membombardir dua kamp milik milisi “Fajar Libya” di jalan raya Bandara Internasional Tripoli, yaitu kamp Yarmuk dan kamp Qasr bin Ghusair. Serangan udara itu dilakukan pada Ahad (17/8) lewat tengah malam.
Sementara itu Kantor Media Misi PBB di Libya menegaskan pesawat-pesawat tempur yang membombardir kamp milisi “Fajar Libya” tersebut bukan bagian dari pasukan udara NATO.
(muhib al majdi/arrahmah.com)