KAIRO (Arrahmah.com) – Seorang peneliti di Human Rights Watch, Omar Shaker, menegaskan bahwa fakta-fakta yang didokumentasikan dalam laporan HRW terbaru tentang pembantaian Rabaa tak diragukan lagi, dan pembunuhan demonstran masih berlangsung, sebagaimana dilansir oleh MEMO,Sabtu (16/8/2014).
Dalam sebuah wawancara dengan Aljazeera, Shaker, yang memberikan kontribusi untuk laporan tersebut, mengatakan bahwa peradilan Mesir belum bersikap adil terhadap para martir dan mereka yang terluka.
Dia menambahkan bahwa pertanggungjawaban atas pembunuhan itu akan menjadi perjuangan yang berat, tetapi para pejabat itu harus menyadari bahwa mereka tidak akan lolos dari penuntutan.
“Masalahnya adalah bahwa kita hidup di dunia tanpa keadilan penuh. Tapi semua orang harus sepakat bahwa pelanggaran yang mencolok dari hak asasi manusia harus ditangani, dan mereka yang bertanggung jawab seharusnya dimintai pertanggungjawaban,” katanya.
Dia menambahkan bahwa apa yang terjadi di Rabaa dan Nahda adalah pembubaran secara kejam dan terencana oleh pihak berwenang, dan tidak ada pembenaran bagi polisi untuk menembaki demonstran tak bersenjata seperti yang mereka lakukan pada tanggal 14 Agustus.
(ameera/arrahmah.com)