LONDON (Arrahmah.com) – Aktivis pro-Palestina di Inggris telah merantai pintu pabrik yang dipercaya merupakan milik sebuah perusahaan militer “Israel” yang memproduksi mesin pesawat tak berawak “Israel”.
Para aktivis, yang mengaku dari London Palestina Action Network, menduduki atap pabrik senjata tersebut yang berada di Shenstone, Staffordshire pada dini hari Selasa (5/8), merantai pintu gerbang utama yang menuju ke pabrik sebelum mereka menaiki atap.
Kelompok ini telah dua hari menduduki pabrik itu dari atap dan telah menuntut penutupan pabrik milik UAV Engines Limited, sebuah perusahaan Inggris yang dimiliki oleh Elbit Systems, perusahaan senjata terbesar “Israel” dan produsen drone terbesar di dunia.
Menggantungkan sebuah spanduk yang bertuliskan “UK: Hentikan mempersenjatai Israel” di sisi bangunan, pengunjuk rasa itu menghabiskan waktu sepanjang pagi dengan membacakan nama-nama warga Palestina yang tewas sejak konflik terbaru dimulai.
Salah satu pengunjuk rasa, Sara Cooper, yang dikutip oleh Occupy London mengatakan: “Dengan membiarkan pabrik ini mengekspor drone pembunuh kepada “Israel”, pemerintah Inggris secara langsung sedang memberikan dukungan dan persetujuan terhadap pembantaian yang dilakukan oleh “Israel”.”
“Pemerintah Inggris memiliki darah di tangannya dan harus mengakhiri dukungannya terhadap kejahatan “Israel” dengan mengakhiri segala bentuk kerjasama militer dengan “Israel”, mulai dengan menutup pabrik ini. Kami menuntut pemerintah Inggris menghentikan mempersenjatai “Israel”.”
“”Israel” hanya mampu membunuh warga sipil Palestina dengan kejam dan menyerang sekolah-sekolah PBB dan rumah sakit karena kerja sama militer raksasa itu bersama dengan perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia. Pabrik ini adalah contoh yang paling jelas dari kerja sama militer raksasa yang terjadi antara Inggris dan “Israel”.”
“Elbit Systems yang memasarkan teknologi drone dengan memuakkan membual bahwa drone mereka telah terbukti efektif dalam membunuh warga Palestina. Pemerintah Inggris mengimpor teknologi yang sudah dikembangkan selama kejahatan “Israel” terhadap kemanusiaan.”
Menurut The Guardian, polisi menangkap seorang pria pada Rabu (6/8) pagi karena dicurigai memperparah negosiasi yang sedang berlangsung dan menutup jalan ke desa di mana pabrik senjata itu berbasis.
Kepala inspektur Jane Hewett dari kepolisian Staffordshire mengatakan kepada The Guardian: “Kami memiliki sejumlah petugas di daerah itu yang menjaga ketertiban dan menjaga perdamaian serta memastikan keselamatan demonstran, tim darurat dan masyarakat luas.”
“Kami menyediakan kepolisian yang adil dan seimbang di lokasi tersebut dan memiliki sejumlah ahli yang hadir termasuk negosiator polisi yang bekerja untuk menyelesaikan insiden tersebut dengan aman.”
“Ini tampaknya merupakan aksi protes yang terorganisir dan terencana dan kami sedang menyelidiki kondisi bagaimana para demonstran itu bisa berada di atas atap.”
(ameera/arrahmah.com)