QALAMOUN (Arrahmah.com) – Dengan mediasi Haiah ‘Ulama Al-Muslimin (Dewan Ulama Islam) Lebanon, kelompok bersenjata Suriah dan tentara Lebanon mencapai kesepakatan gencatan senjata selama 48 jam di kota perbatasan Arsal. Kesepakatan itu berlaku mulai hari Senin (4/8/2014) pukul 06.00 waktu setempat.
Adalah rombongan Hai’ah Ulama Al-Muslimin dibawah pimpinan Syaikh Salim Ar-Rafi’i yang menjadi perantara tercapainya kesepakatan gencatan senjata tersebut. Gencatan senjata diperlukan untuk menurunkan ketegangan antara kedua belah pihak dan mengevakuasi puluhan korban gugur dan cedera di kalangan pengungsi sipil muslim Suriah dalam kota Arsal.
Begitu rombongan Hai’ah Ulama Al-Muslimin keluar dari kota Arsal, tentara Lebanon langsung mencederai kesepakatan gencatan senjata. Dalam rentang waktu satu jam saja, pukul 06.00 sampai 07.00 waktu setempat, tentara Lebanon kembali telah menghujani kamp-kamp pengungsi Suriah di kota Arsal dengan lebih dari 50 kali tembakan persenjataan berat.
Murasil Al-Manarah Al-Baidha’, sayap media Jabhah Nushrah di masing-masing propinsi, dan Murasil Qalamoun, sayap media Jabhah Nushrah distrik Qalamoun, melaporkan tentara Lebanon membombardir bangunan keempat pengungsi muslim Suriah dalam kota Arsal pada Senin (4/8) pagi dengan tank-tank dan roket Katyusa. Lebih dari 50 anak-anak dan wanita syahid oleh serangan biadab tersebut. Puluhan pengungsi muslim Suriah lainnya mengalami cedera berat.
Jabhah Nushrah menyatakan tentara Lebanon melakukan bombardir massif terhadap penduduk sipil di kota Arsal, tanpa membedakan antara warga pengungsi Suriah dan penduduk asli Arsal. Hal itu menunjukkan bahwa serangan tersebut bertujuan membantai penduduk muslim Ahlus Sunnah, sebagaimana yang terjadi di Suriah.
Sementara itu radio Sawt Beirut mengutip pernyataan seorang sumber keaman Lebanon bahwa ada pihak tertentu yang mendorong tidak terjadinya kesepakatan gencatan senjata antara tentara Lebanon dan kelompok-kelompok pejuang Suriah, serta menempatkan tentara Lebanon dalam posisi mencederai kesepakatan gencatan senjata.
Lebih lanjut Jabhah Nushrah mempersoalkan serangan tentara Lebanon dan milisi Syiah “Hizbu Iran” yang juga menargetkan dan mencederai rombongan Haiah Ulama’ Al-Muslimin. Serangan biadab itu menunjukkan milisi Syiah “Hizbu Iran” Lebanon bermaksud mencaplok kota sunni Arsal, setelah mereka mengalami kekalahan teIak di tangan mujahidin Suriah dalam peperangan di distrik Qalamoun.
(muhib al majdi/arrahmah.com)