GAZA (Arrahmah.com) – Pasukan zionis “Israel” menargetkan sebuah rumah di Kota Gaza, pada Senin (4/8/2014) pagi, membunuh seorang gadis Palestina berusia 8 tahun dan melukai puluhan warga Palestina lainnya hanya beberapa menit setelah gencatan senjata kemanusiaan mulai diberlakukan, kata para pejabat kesehatan setempat, seperti dilansir Ma’an.
Juru bicara Departemen Kesehatan Ashraf Al-Qidra mengatakan serangan udara penjajah tersebut menghantam rumah keluarga Al-Bakri di Kamp Al-Shati, membunuh Aseel Muhammad Al-Bakri (8) dan meukai 30 orang lainnya.
Mereka yang terluka, di antaranya anak-anak, dibawa ke Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza.
Para saksi dan beberapa koresponden AFP melaporkan bahwa mereka mendengar peluit dari misil yang ditembakkan dari sebuah pesawat tempur F16 “Israel” sebelum menghantam rumah yang diapit dua gedung tinggi di dalam kamp.
Seorang koresponden AFP mengatakan serangan dilakukan “Israel” pada pukul 10:06, enam menit setelah jeda gencatan senjata tersebut dimulai.
Dengan hanya sebuah gang sempit untuk menuju ke rumah itu, kondisinya menjadi tidak memungkinkan untuk menyalurkan peralatan penyelamatan ke TKP, di mana banyak orang berusaha menyingkirkan puing-puing reruntuhan dengan tangan kosong, kata seorang koresponden AFP.
Serangan itu menyebabkan rumah tersebut hancur, hanya menyisakan celah yang sangat sempit untuk tim penyelamat masuk ke dalam, beberapa di antaranya bahkan rela terluka dalam upaya penyelamatan yang sulit itu, katanya.
Dari dalam, mereka berhasil mengeluarkan tubuh seorang gadis kecil yang mengenakan piyamanya. Kondisi tulang belakang gadis malang itu tampak parah, tim penyelamat berusaha untuk membawa tubuh mungilnya ke tandu.
Kurang dari satu jam kemudian, pasukan brutal “Israel” kembali menembaki sebuah rumah di kamp Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah, hingga menyebabkan korban luka, kata seorang wartawan Ma’an.
Seorang jurubicara militer “Israel” mengklaim serangan udara terakhir terjadi sekitar pukul 10:00. Dia mengatakan target serangan adalah “operative”.
Serangan lainnya setelah pukul 10:00 dilakukan dalam menanggapi serangan roket atau serangan darat para pejuang Palestina, klaim juru bicara penjajah itu.
“Israel” secara sepihak mengumumkan gencatan senjata kemanusiaan dari pukul 10:00 sampai 17:00 pada hari Senin (4/8). Gencatan senjata itu mereka klaim hanya berlaku di seluruh Jalur Gaza, tidak termasuk daerah timur Rafah.
Namun para pejabat Hamas mengatakan kepada warga Palestina di Gaza untuk tetap waspada terhadap gencatan senjata yang sering dilanggar sendiri oleh “Israel”.
“Gencatan senjata sepihak yang diumumkan oleh ‘Israel’ merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian dari pembantaian Israel,” kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, menyerukan warga Palestina untuk tetap berhati-hati.
Gerakan Hamas “tidak percaya pada gencatan senjata [sepihak Israel yang] seperti itu,” kata Abu Zuhri.
Menurut Departemen Kesehatan, serangan “Israel” di Gaza telah membunuh lebih dari 1.822 warga Palestina, termasuk 398 anak-anak. Sekitar 9.370 warga Palestina lainnya telah terluka, 2.744 dari mereka adalah anak-anak.
Sekitar 373.000 anak-anak Palestina di sana membutuhkan dukungan psikologis akibat trauma serangan, menurut hitungan PBB.
Lebih dari seperempat warga Palestina di Gaza telah terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat seluruh serangan brutal zionis “Israel”.
(banan/arrahmah.com)