WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sebuah kelompok advokasi Muslim AS terkemuka menyerukan pemerintahan Obama untuk merubah keputusan untuk memberikan pasokan amunisi kepada “Israel” yang digunakan untuk membunuh lebih dari 1.000 warga sipil Palestina di Gaza.
“Ini sangat memalukan karena pemerintah kita berusaha untuk kembali mempersenjatai mesin militer yang dituduh melakukan kejahatan perang dan terlibat dalam kampanye brutal dan kekerasan membabi buta yang telah menewaskan ratusan warga sipil Palestina, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua,” Council on American-Islamic Relations (CAIR), mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diperoleh OnIslam.net, Jum’at (01/8/2014).
“Memberikan lebih banyak senjata kepada penjajah merupakan tindakan mempromosikan perang, bukan perdamaian.”
Bagi CAIR, pemberian senjata oleh AS kepada pasukan “Israel” menunjukkan dukungan Amerika untuk membunuh warga sipil di Jalur Gaza yang terkepung.
“Tindakan seperti ini mengirimkan pesan kepada masyarakat dunia bahwa ungkapan simpati kami terhadap penderitaan penduduk sipil Gaza adalah munafik dan dusta belaka,” tambah pernyataan itu.
Pernyataan CAIR bukan yang pertama kalinya untuk mendukung warga sipil dalam perang Gaza yang mematikan itu.
Awal bulan ini, kelompok itu melayangkan peringatan keras terhadap agresi “Israel” yang sedang berlangsung di Gaza.
Pelayanan baru yang merupakan bagian dari jaringan CAIR dirancang untuk memungkinkan Muslim Amerika untuk berbagi keprihatinan mereka terkait isu-isu kebijakan luar negeri.
Briefing anggota kongres yang lain yang disponsori oleh CAIR diselenggarakn pada Jum’at, (1/8), dari pukul 14.00 sampai 15:30 di 2103 Rayburn House Office Building untuk membahas apakah “Israel” mematuhi hukum AS dan hukum internasional dalam melukai dan membunuh warga sipil di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Panelis yang dihadirkan dalam acara tersebut termasuk Tariq Khdeir, remaja Palestina–Amerika dari Tampa, Fla., yang pernah secara brutal dipukuli oleh pasukan keamanan “Israel”.
(ameera/arrahmah.com)