BENGHAZI (Arrahmah.com) – Allohu Akbar! Mujahidin Ansharus Syariah dan sekutunya berhasil merebut sebuah markas penting milik pasukan khusus di Benghazi, setelah beberapa hari terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan pemerintah Libya, sebagaimana dilansir situs-situs Jihad International pada Jum’at (1/8/2014).
Ansharus Syariah, yang terkenal berperan dalam serangan 11 September 2012 terhadap kedutaan AS, saat ini tengah memperjuangkan Libya di bawah payung “Dewan Syura Revolusi Benghazi.” Dewan yang merupakan aliansi dari beberapa kelompok ini, telah merilis sebuah pernyataan pada Rabu (30/7) yang mengatakan bahwa markas musuh, yang dikenal dengan nama Camp Thunderbolt, telah jatuh ke tangan mujahidin. Kabar ini sesuai dengan konfirmasi seorang pejabat tentara Libya.
Berita ini dikuatkan oleh rilis resmi video Amir Ansharus Syariah Benghazi, Syaikh Mohammad Ali Al Zahawi Hafidzahullah – pada akun resmi Twitter Ansharus Syariah- yang membahas kemenangan mujahhidin Ansharus Syariah. Disertai posting sejumlah foto ghanimah atau rampasan perang yang didapatkan dalam pertempuran tersebut, beberapa adegan dari operasi serangan terhadap markas tentara kafir terlihat sangat heroik.
Menurut Ansharus Syariah, jatuhnya markas itu ke tangan mujahidin adalah bukti kekalahan Jenderal Khalifa Haftar, yang sebelumnya pada bulan Mei, telah meluncurkan operasi serangan untuk melawan kelompok mujahidin di Benghazi. AFP mencatat bahwa pasukan khusus Libya yang beroperasi di kamp tersebut adalah salah satu unit angkatan bersenjata Libya yang mendukung Haftar.
Dalam video posting Ansharus Syariah, Syaikh Az-Zahawi menggambarkan pertempuran tersebut sebagai perjuangan melawan pasukan Haftar, beliau juga menerima tentara Libya yang ingin bertaubat dan bergabung dengan mujahidin.
“Tentu, yang terpenting dan terutama bagi kita di sini khususnya di kota Benghazi dan umumnya di Libya, bahwa pembebasan dan kemenangan ini untuk memerangi musuh terbesar yang tergabung dalam operasi yang bernama “Adiyatil Karomah”,” ujar Syaikh Az-Zahawi.
Selanjutnya beliau menegaskan bahwa kampanye Haftar akan memungkinkan Barat untuk beroperasi di Libya, namun rakyat Libya telah menolak upaya ini. “Para pemuda dari Benghazi, karena keinginan mereka untuk melindungi kota ini, mereka semua menjawab panggilan (jihad) ini dan revolusi masih berlanjut.”
Syaikh Az-Zahawi juga meyakinkan, bahwa siapa pun yang bertaubat akan diampuni. “Bahkan para anggota Pasukan Khusus dan bahkan Abu Khamada, siapa pun kembali ke Islam dan meninggalkan kesesatannya, maka kami tidak punya masalah dengan mereka,” terangnya. Abu Khamada adalah kolonel pasukan khusus yang menarik pasukannya dari markas tersebut setelah mendapat serangan berat dari Mujahidin dan jatuh banyak korban.
Berikut foto-foto dipublikasikan pada akun Twitter resmi Ansharus Syariah. Ilustrasi ini memperlihatkan beberapa senjata yang disita di markas dan beberapa adegan serangan terhadap markas musuh.
(adibahasan/arrahmah.com)