IDLIB (Arrahmah.com) – Murasil Al-Manarah Al-Baidha’ pada hari Jum’at, 27 Ramadhan 1435 H bertepatan dengan 25 Juli 2014 M merilis video berjudul “Peperangan Jabal Arba’in – Idlib”. Video berdurasi 17 menit 22 detik itu mendokumentasikan empat serangan syahid yang dilakukan oleh mujahidin Jabhah Nushrah di wilayah Jabal Arba’in, Idlib.
Hal yang sangat unik dari serangan heroik tersebut adalah keempat pelaku serangan syahid tersebut berasal dari empat negara yang berbeda; Amerika Serikat, Maladewa, Afghanistan dan Suriah. Operasi heroik itu memperlihatkan kerjasama dan ukhuwah yang erat antara Muhajirin [mujahidin dari luar Suriah] dan Anshar [mujahidin lokal Suriah].
Mujahidin Jabhah Nushrah bekerja sama dengan mujahidin Liwa’ Shuqur Asy-Syam, salah satu unsur dalam Jabhah Islamiyah, pada hari Ahad (25/5/2014) bekerja sama menghantam markas-markas pasukan Nushairiyah di wilayah Jabal Arba’in, kota Ariha, propinsi pinggiran Idlib.
Mujahidin Jabhah Nushrah bekerjasama dengan Liwa’ Shuqur Asy-Syam (salah satu unsur dalam Jabhah Islamiyah) menyiapkan perbekalan dan amunisi sesuai kemampuan mereka, untuk menghantam markas pasukan rezim Nushairiyah di puncak bukit Arba’in, yang merupakan bukit terakhir yang masih dikuasai oleh rezim Nushairiyah di propinsi Idlib. Mujahidin menyiapkan tiga buah mobil yang membawa puluhan ton bom dan sebuah tank BMP yang membawa 6 ton bom.
Pada hari Ahad pagi, 26 Rajab 1435 H / 25 Mei 2014 M, seorang mujahid Jabhah Nushrah al-akh Abu Hurairah Al-Amriki [semoga Allah menerimanya] berangkat dengan truk yang membawa 16 ton bom untuk menghantam Restoran Fannar, yang merupakan salah satu markas pertahanan pasukan Nushairiyah di Jabal Arba’in.
Setelah itu mujahid Jabhah Nushrah lainnya al-akh Abu Turab Al-Muhajir [semoga Allah menerimanya] berangkat dengan sebuah truk yang membawa 6 ton bom untuk menghantam Markas Komando pasukan Nushairiyah di jalan raya Al-Ghaar.
Setelah itu mujahid Jabhah Nushrah lainnya al-akh Dadullah Al-Muhajir [semoga Allah menerimanya] berangkat dengan sebuah truk yang mengangkut 7 ton bom, untuk menghantam posko militer Asy-Syami.
Adapun serangan keempat adalah dengan sebuah tank BMP yang mengangkut 1,5 ton bom untuk menghantam Bangunan Al-Aram yang menjadi salah satu markas pasukan Nushairiyah di Jabal Arba’in. Tank tersebut dikendarai oleh mujahid Jabhah Nushrah lainnya al-akh Abu Raisy Al-Anshari. Ia berhasil memarkir tanknya pada sasaran dan meledakkannya dari kejauhan dengan remote control. Atas karunia Allah semata ia kemudian berhasil kembali ke tengah mujahidin dengan selamat.
Setelah empat serangan tersebut, regu-regu serbu mujahidin mulai bergerak maju menuju target-targetnya. Mujahidin melakukan penyisiran terhadap bangunan Fannar, bangunan-bangunan timur, gedung tujuh lantai, gedung lima lantai, dan melakukan pengepungan ketat terhadap gedung Kuwait Palace, dimana mujahidin berhasil menewaskan sejumlah besar pasukan Nushairiyah.
Namun pasukan Nushairiyah yang berada di dalam kamp militer Qirmid, kamp militer Mastumah dan posko militer Jisr di kota Ariha, Idlib, membombardir mujahidin secara massif dengan tembakan tank, meriam dan persenjataan berat. Maka mujahidin terpaksa ditarik mundur dari wilayah-wilayah dan bangunan-bangunan yang mereka telah selesai menyisirnya. Hal itu sebagai akibat dari kehancuran nyaris total pada bangunan-bangunan tersebut oleh serangan syahid pertama dan bombardir massif dari rezim.
(muhib al majdi/arrahmah.com)