TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Polisi pendudukan “Israel” menembak mati setidaknya dua warga Palestina selama protes besar-besaran di wilayah yang diduduki di Tepi Barat, utara Yerusalem, untuk mendukung mereka yang terkepung di Jalur Gaza.
Petugas medis Palestina memberitahukan, salah satu korban bernama Mohammed Al Aaraj (25) berada di antara ribuan orang yang bentrok dengan tentara dan polisi Zionis di Qalandia, wilayah yang terletak antara Yerusalem dan Ramallah.
Puluhan orang dilaporkan cedera, beberapa di antaranya ditembak.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka juga ingin mencapai Masjid Al Aqsa untuk melakukan I’tikaf dan meraih Lailatul Qadr.
“Ada ribuan ‘perusuh’ di sana,” klaim seorang juru bicara militer “Israel” kepada AFP.
“Mereka sedang membakar ban dan melemparkan bom molotov dan kembang api ke arah tentara dan polisi perbatasan,” lanjutnya.
Dokter dan petugas rumah sakit di Ramallah mengatakan mereka menerima puluhan korban luka dan menyerukan donor darah untuk para korban.
Sebelumnya, polisi Zionis telah mengatakan bahwa karena kekhawatiran protes atas kampanye militer mematikan di Jalur Gaza, mereka akan melarang laki-laki di bawah usia 50 tahun untuk berkumpul di Masjid Al Aqsa dan melaksanakan sholat Jum’at terakhir di bulan Ramadhan.
Sejumlah besar polisi dikerahkan di seluruh kota pada Kamis (24/7/2014) malam.
Sedikitnya 800 warga Palestina telah gugur dan lebih dari 5.250 lainnya terluka dalam serangan pengecut “Israel” di Jalur Gaza. Sedangkan jumlah tentara Zionis yang tewas sejak dimulainya kampanye militer berjumlah 32 orang. Satu tentara dinyatakan menghilang dan diyakini telah tewas. (haninmazaya/arrahmah.com)