GAZA (Arrahmah.com) – Pemimpin Hamas mengatakan tidak akan ada gencatan senjata dengan “Israel” tanpa berakhirnya blokade di Jalur Gaza.
Khaled Meshaal mengatakan Hamas akan terus menolak gencatan senjata sampai kondisi yang mereka ajukan terpenuhi.
Serangan udara pengecut oleh pasukan Zionis dan operasi darat terus dilancarkan di Gaza, sementara itu Hamas pun terus menembakkan roket-roketnya ke “Israel”.
“Israel” memulai serangannya pada tanggal 8 Juli lalu dan sedikitnya 649 warga Palestina, 32 tentara Zionis serta tiga warga “Israel” telah tewas sejak saat itu, lansir BBC.
Selain penghapusan blokade yang telah berjalan selama delapan tahun, tuntutan Hamas juga termasuk pembukaan perbatasan Rafah dan pembebasan tahanan Palestina.
“Kami tidak akan menerima inisiatif yang tidak mencabut blokade terhadap rakyat kami dan yang tidak menghormati pengorbanan mereka,” ujar Khaled Meshaal dalam konferensi pers di Qatar pada Rabu (23/7/2014).
Namun ia menambahkan bahwa kelompoknya tidak akan menutup gencatan senjata untuk kemanusiaan. “Kita perlu tenang selama beberapa jam untuk mengevakuasi yang terluka dan memberikan bantuan.”
Meshaal menghimbau masyarakat internasional untuk membantu membawa obat-obatan, bahan bakar dan pasokan lainnya ke Gaza.
“Israel” memberlakukan pembatasan ketat di Jalur Gaza sejak tahun 2006 setelah seorang tentara “Israel”, Gilad Shalit ditangkap. Langkah-langkah kian diperketat oleh “Israel” dan Mesir pada tahun 2007 setelah Hamas berhasil menggulingkan Fatah dan mengambil kontrol kekuasaan di Gaza. (haninmazaya/arrahmah.com)