GAZA (Arrahmah.com) – Koresponden Al-Jazeera melaporkan penjajah “Israel” menggencarkan bombardir terhadap wilayah-wilayah di Jalur Gaza bagian utara, bersamaan dengan pengumuman “Israel” dimulainya serangan menyeluruh dari udara, laut dan darat. “Israel” mengklaim serangan skala luas tersebut bertujuan menghancurkan terowongan-terowongan kelompok pejuang Palestina.
Koresponden Al-Jazeera Wail Ad-Dahduh melaporkan dari desa Syuja’iyah, Jalur Gaza, bahwa serangan pasukan darat “Israel” belum terlihat memasuki wilayah Jalur Gaza sampai saat ini. Ad-Dahduh menyebutkan bahwa pasukan “Israel” yang bermarkas di pebatasan utara Jalur Gaza sampai saat ini menggencarkan bombardir dengan artileri berat, pesawat tempur dan kapal perang.
Ia menambahkan bahwa bombardir gencar “Israel” dipusatkan ke wilayah Gaza timur dan Gaza utara. Khususnya wilayah desa Syuja’iyah yang menjadi sasaran utama serangan meriam dan tank “Israel”. Serangan massif itu mengakibatkan kehancurkan dan kebakaran hebat pada rumah-rumah penduduk. Sedikitnya tiga warga yang syahid telah berhasil dievakuasi dari reruntuhan rumah mereka oleh penduduk. Puluhan warga lainnya mengalami cedera. Mobil-mobil ambulan telah dikerahkan untuk mengevakuasi para korban.
Ia menjelaskan bahwa pasukan “Israel” menembakkan bom-bom cahaya ke langit wilayah setempat untuk menerangi jalur yang akan dilalui oleh pergerakan maju tank-tank “Israel”. Menurutnya pergerakan maju tank-tank “Israel” bisa berlangsung dalam waktu yang lama. “Israel” membumi hanguskan wilayah-wilayah yang akan dilalui oleh tank-tank mereka, dalam upaya mengantisipasi penyergapan oleh kelompok-kelompok pejuang Palestina.
Serangan “Israel” dari beberapa arah
Di wilayah Ashkelon, korseponden Al-Jazeera Shiren Abu Aqilah melaporkan serangan darat pasukan “Israel” dimulai pada hari Kamis (17/7/2014) pukul 22.00 waktu setempat. Pasukan “Israel” mengatakan serangan darat akan dilakukan dari beberapa arah. Ia mengutip dari sumber pemerintah “Israel” yang mengatakan keputusan melakukan serangan darat ke Jalur Gaza telah diambil pada Kamis pagi dan disetujui semua elemen politik “Israel”.
Koresponden Al-Jazeera lainnya, Ilyas Kiram, mengutip pernyataan jurubicara militer “Israel” yang mengatakan pihaknya akan memanggil tambahan pasukan cadangan, untuk memperkuat 56.000 tentara cadangan yang telah lebih dahulu dipanggil sejak beberapa hari yang lalu.
Juru bicara militer “Israel” menambahkan bahwa serangan darat ke Jalur Gaza pada kali ini merupakan operasi darat terbesar dan terluas sejak serangan “Israel” ke jalur Gaza pada 2008 dan 2009. Serangan akan dilangsungkan dari tiga arah: Gaza bagian utara, Gaza bagian tengah dan Gaza bagian selatan.
Bencana kemanusiaan
Sementara itu koresponden Al-Jazeera Tamir Al-Mishal melaporkan dari depan Rumah Sakit Asy-Syifa Gaza bahwa situasinya sangat sulit, mengenaskan dan kritis. Semua pihak menyatakan Gaza berada diambang jurang bencana kemanusiaan. Khususnya setelah korban-korban cedera dari wilayah-wilayah Gaza utara dan Gaza tengah terus mengalir ke RS Asy-Syifa. Rumah sakit tersebut sudah tidak mampu lagi menerima tambahan pasien.
Aliran korban cedera terus membanjiri RS Asy-Syifa hanya beberapa jam setelah serangan terbaru pesawat tempur “Israel” yang menewaskan 18 warga, enam diantaranya adalah anak-anak. Serangan itu juga mencederai puluhan warga lainnya.
Koresponden Al-Jazeera Wail Ad-Dahduh melaporkan tiga anak-anak Palestina dari satu keluarga syahid oleh serangan udara “Israel” saat mereka bermain di atas atap rumah mereka di desa Shabrah, Gaza barat laut.
Ad-Dahduh menambahkan bahwa tiga warga Palestina lainnya gugur oleh serangan udara “Israel” di kota Gaza. Sementara itu warga ketujuh gugur dalam serangan “Israel” di Bait Hanoun.
Sampai hari Kamis (17/7/2014) Al-Jazeera mencatat serangan biadab “Israel” telah membunuh lebih dari 240 warga muslim Jalur Gaza dan mencederai lebih dari 1600 lainnya.
(muhib al majdi/arrahmah.com)