GAZA (Arrahmah.com) – Sayap militer Hamas dapat melawan agresi “Israel” dan akan berjuang sampai akhir; situs berita Rassd mengutip kata seorang pejabat senior Hamas, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Jum’at (11/7/2014).
Dalam sebuah wawancara dengan Mubashir Misr Al-Jazeera, Dr. Ezzat Rasyaq, anggota biro politik Hamas, mengatakan bahwa “Israel” mengancam untuk menyerang Gaza hanya untuk menakut-nakuti warga Palestina, tetapi jika ia melakukan ancaman itu, itu artinya akan mendorong perlawanan Palestina.
Dr Ezzat mengatakan bahwa Hamas telah mengembangkan metode perlawanan baru dan menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap “Israel”. Ia juga mengklaim bahwa ada operasi komando lain yang dilakukan di pelabuhan Eilat.
Dr Ezzat menambahkan bahwa jika “Israel” mahir dalam perang udara dan laut, maka kami lebih mahir dalam perang darat yang saling berhadapan antara para prajurit, karena itu “Israel” enggan untuk melakukan invasi darat.
“Kami menunggu datangnya perang darat, karena dengan itu kami dapat menawan banyak prajurit “Israel”. Seorang anak Gaza adalah pejuang yang mampu melawan tentara “Israel”.”
Anggota biro politik Hamas ini menekankan bahwa Brigade al Qassam memiliki banyak sekali kejutan yang dipersiapkan terhadap tentara “Israel”, dan tidak akan menggunakannya sekaligus.
“Mereka yang memulai perang akan tetapi tidak memiliki tujuan akhir,” ujar Dr Ezzat.
Mengomentari posisi Mesir dan Arab terhadap agresi “Israel” di Jalur Gaza, Dr Ezzat menegaskan bahwa Hamas tidak puas dengan posisi para pejabat Arab, terutama Mesir. Ia mengatakan bahwa rezim Arab hening terkait agresi “Israel” terhadap rakyat Palestina yang tak bersenjata.
Dia juga menambahkan bahwa Mesir telah diam sampai sekarang, dan kami dapat mengatakan bahwa selama rezim Mubarak, kinerja Mesir lebih baik dibandingkan Al-Sisi.
Ketika ditanya tentang perang di terowongan Hamas, Dr Ezzat mengatakan: “Orang-orang Palestina yang terkepung di Gaza menempuh terowongan itu untuk menyediakan makanan, minuman dan obat-obatan. Kita juga perlu senjata untuk melawan “Israel“”
Rishq menekankan bahwa “Israel” yang memulai perang, dan ini tidak bisa dihentikan kecuali diakhirinya blokade oleh “Israel”, menghentikan pembunuhan dan penghancuran, pembebasan tahanan, serta penghentian penuh kegiatan permukiman.
(ameera/arrahmah.com)