GAZA (Arrahmah.com) – Tujuh warga Palestina terbunuh oleh serangan F16 penjajah “Israel” di wilayah timur kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, lansir MEMO pada Senin (7/7/2014).
Harian Al-Quds melaporkan bahwa serangan ini mengakibatkan jumlah warga Palestina yang terbunuh dalam 24 jam terakhir menjadi sembilan orang, setelah sebelumnya, dua warga Palestina juga terbunuh oleh serangan udara penjajah “Israel” di kamp pengungsi Al-Bureej di tengah Jalur Gaza pada Ahad (6/7).
Selain itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza Ashraf Al-Qidra melaporkan bahwa sejumlah warga terluka dalam serangkaian serangan udara” Israel” di Jalur Gaza.
Hanya beberapa menit sebelum wartawan MEMO di Gaza menulis laporan ini, sebuah roket F16 kembali menargetkan lahan pertanian di tengah-tengah Kota Gaza. Beberapa orang dilaporkan menderita luka ringan. Seorang saksi mata mengatakan bahwa serangan itu menyebabkan banyak kerusakan di rumahnya, serta rumah-rumah lainnya di daerah yang ditargetkan.
Pesawat-pesawat tempur dan drone-drone “Israel” masih menderu di langit Jalur Gaza dan warga Palestina di Gaza takut akan adanya serangan susulan “Israel”.
Sayap militer Hamas mengumumkan bahwa tujuh warga Palestina yang syahid, in syaa Allah, kemarin malam adalah para anggota aktif dan tengah bersiap-siap untuk menghadapi serangan “Israel” di Jalur Gaza.
Sejumlah besar pasukan “Israel”, yang dipersenjatai dengan peralatan militer berat, telah memobilisasi sepanjang perbatasan Gaza dari sisi “Israel”.
Pada Ahad (6/7) “Israel” menutup satu-satunya perlintasan komersial untuk Jalur Gaza, yang sebelumnya terbuka sebagian, dan memerintahkan nelayan Gaza untuk tetap berada di wilayah tiga mil, bukan enam mil laut.
Para pejabat “Israel”, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah mengancam akan melakukan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza, seolah-olah untuk menghentikan penembakan roket dari Gaza. Hal itu dilakukan pada saat banyak pemukim “Israel” menyerukan untuk meningkatkan hukuman kolektif pendudukan terhadap warga Palestina setelah penculikan dan pembunuhan terhadap tiga pemukim Yahudi “Israel”.
Pejuang Gaza mengatakan mereka akan berhenti menembakkan roket jika “Israel” menghentikan serangan udara yang mereka lakukan sehari-hari, mengakhiri operasi militer di Tepi Barat dan menyudahi pengepungan Gaza yang telah berlangsung selama delapan tahun.
(banan/arrahmah.com)