GAZA (Arrahmah.com) – Militer Zionis mengatakan pasukan sedang dikirimkan ke perbatasan Jalur Gaza, meningkatkan kemungkinan meluasnya operasi militer di wilayah Palestina dengan dalih merespon serangan roket yang kian intensif.
Bergeraknya tank dan artileri pada Kamis (3/7/2014) datang setelah 11 warga Palestina terluka dalam serangan udara pengecut “Israel” di Jalur Gaza ketika warga Palestina tengah mempersiapkan pemakaman seorang remaja Palestina yang dibunuh di Yerusalem Timur yang diduduki.
Serangan di Gaza dimulai saat warga tengah mempersiapkan makan sahur pada Kamis (3/7).
“Sebelas orang terluka pada malam hari, termasuk satu yang berada dalam kondisi serius,” ujar juru bicara Otoritas Kesehatan Gaza, menambahkan bahwa tujuh terluka di Beit Lahiya dan empat di kota Gaza, lapor Al Jazeera.
Operasi besar terakhir “Israel” di Gaza berlangsung pada akhir 2012 lalu.
Ketegangan meningkat menyusul penculikan dan pembunuhan tiga pemukim ilegal Yahudi di Tepi Barat.
“Israel” menuduh Hamas berada di balik tindakan tersebut dan menangkap sekitar 600 aktivis Hamas yang merupakan perburuan terbesar di Tepi Barat dalam hampir satu dekade.
Sementara itu, seorang remaja Palestina berusia 17 tahun, Mohammed Abu Khudair, dibunuh dengan keji oleh tentara “Israel” di Tepi Barat. Hal ini memicu kemarahan dan bentrokan sengit antara pemuda Palestina dengan polisi “Israel” sepanjang Rabu (2/7). (haninmazaya/arrahmah.com)