Arrahmah Analysis – Al Qaidah melalui As Sahab Media kembali merilis video terbarunya di awal tahun baru 2008. Kali ini yang mendapatkan kehormatan adalah Azzam Al-Amriki, muallaf asal Amerika yang dikenal juga dengan nama Adam Gadahn. Azzam dengan tampilan khasnya, sorban warna merah dan putih gaya Arab, berkacamata dan jenggot panjang berbicara sepanjang 50 menit dengan bahasa Inggris dan sesekali diselingi dengan bahasa Arab.
Video dengan judul “Undangan ke Refleksi dan Pertobatan”(An Invitation to Reflection and Repentance) ini penuh dengan pesan dan propaganda, khususnya penjelasan rinci mengenai kelemahan kebijakan luar negeri AS dan peradaban Kristen Baratserta kekalahan mereka di tangan Islam dan kaum Muslimin. Klimaksnya Adam Gadahn – yang oleh pemerintah AS telah divonis hukuman mati dengan iming-iming hadiah uang satu juta dollar bagi informasinya – mengambil paspor AS nya dari kantong dadanya dan menunjukkan halamannya pada kamera sebelum akhirnya merobeknya lumat sebagai protes atas perlakuan AS terhadap tahanan Muslim.
Adam Gadahn, Sang Azzam Al-Amriki
Bukan tanpa alasan jika Adam Gadahn yang terlahir dengan nama Adam Pearlman di California 30 tahun silam tersebut memilih nama Azzam Al-Amriki sebagai nama perjuangannya. Penisbatan kepada Syekh Abdullah Azzam, Sang Lagenda Jihad Abad 20 memang tepat. Keberanian dan sifat propaganda jihad seakan menular dari Syekh Abdullah Azzam ke Azzam Al-Amriki ini. Tidak kurang lima video yang dirilis sejak 2004 oleh Al-Qaida menampilkan Adam Gadahn sedang menteror kuffar Amerika dan menyemangati seluruh kaum muslimin untuk berjihad. Luar biasa!
Bahkan dalam laporan The New York Times (1/4) Adam Gadahn alias Azzam Al-Amriki disebut-sebut sebagai Generasi Baru Al Qaidah yang telah muncul di bawah angkatan Syekh Usamah bin Ladin dan Syekh Ayman Al-Zawahiri. Bahkan Azzam Al Amriki disebut-sebut sebagai pengganti Syekh Khalid Sheikh Muhammad (fakkAllahu Asrah) -yang tertangkap dan kini ditahan di Guantanamo- disainer serangan-serangan Al Qaidah.
Ancaman-ancaman Azzam Al-Amriki memang tidak tanggung-tanggung. Dalam videonya terdahulu, yang dirilis di bulan Mei 2007, juga oleh As Sahab Media, berjudul “Legitimate Demands” Azzam Al-Amriki memberi tawaran kematian kepada Bush, pemerintah, dan rakyat Amerika. Di antaranya ialah :
Pertama, keluarkan seluruh personil kalian seperti tentara, mata-mata, penasehat keamanan, pelatih dan lainnya dari seluruh negeri-negeri kaum muslimin, dari Afghanistan hingga Zanzibar. Seandainya ada satu saja dari tentara atau mata-mata kalian yang tertinggal di tanah Islam, maka itu akan menjadi alasan pembenaran bagi kami untuk meneruskan Jihad ofensif melawan negara dan masyarakat kalian.
Kedua, hentikan segala bentuk dukungan militer, politik, ekonomi dan lainnya dari kalian terhadap 56 lebih pemerintahan murtad yang menguasai dunia islam. Jika satu sarat ini saja dilanggar, maka ini akan menjadi alasan bagi kami untuk terus membunuh orang-orang Amerika.
Ketiga, hentikan segala bentuk dukungan moral, militer, ekonomi, politik atau lainnya kepada NEGARA BAJINGAN ISRAEL!!! dan laranglah warga negara kalian, baik yang kristen, yahudi atau yang lainnya untuk mengunjungi Palestina yang terjajah dan daerah di sekitarnya. Jika satu sarat ini saja dilanggar maka ini akan menjadi alasan bagi kami untuk terus melanjutkan perlawanan.
Keempat, keluarkan semua aktifitas keagamaan, perkumpulan, politik dan pemerintahan dari dunia Islam. Dan tinggalkan kami sendirian untuk melaksakan kehidupan Islam yang adil, satu kata protes saja dari orang Amerika, maka kalian akan didiamkan dengan 1000 bomb!!!
Kelima, singkirkan semua media kalian yang merusak dari dunia Islam. Khususnya semua yang merusak, menghancurkan aqidah dan akhlak masyarakat kami.
Keenam, bebaskan semua orang Islam yang kalian tahan, baik di penjara-penjara atau kamp-kamp konsentrasi rahasia… Jika kalian menolak untuk melepaskan mereka, maka kami akan terus melanjutkan pertempuran hingga tiada satupun yang tertawan dari kami.
Ini bukanlah tawaran negosiasi !!! kami tidak bernegosiasi dengan pembunuh bayi-bayi dan penjahat kriminal seperti kalian !!! Tidak akan !!! tapi ini adalah tuntutan yang harus kalian penuhi tanpa syarat jika kalian tidak memenuhi tuntutan ini walau dengan alasan apapun, maka kalian dan masyarakat kalian akan melupakan tragedi yang menakutkan pada 11 september, apa yang terjadi di Afghanistan dan Irak serta serangan di Virginia.
Dalam sebuah rekaman video, Azzam Al Amriki juga pernah mengancam akan menyerang kota Melbourne di Australia. Beliau menyebut Melbourne sebagai target aksi syahid potensial, dalam rekaman video yang dirilis pada bulan September 2005 tersebut. Dalam rekaman video yang mengancam kota Melbourne itu Azzam Al Amriki mengenakan penutup wajah. Beliau dengan bersemangat mengatakan: “Kemarin London, dan Madrid,” dengan aksen Amerika menyinggung soal serangan kereta api bawah tanah di kedua kota di Eropa itu. “Besok Los Angeles dan Melbourne, atas kehendak Allah,” imbuhnya.
Pejabat AS selalu menganggap serius ancaman Azzam Al Amriki tersebut. Hal yang mengkhawatirkan, menurut pejabat AS, ancaman serius Gadahn itu ditayangkan bersama kemunculan dirinya dengan Syekh Ayman Al-Zawahiri, orang kedua Al-Qaida. “Ini bukan lagi pria bertopeng dengan senjata yang berseru, Mampuslah Amerika,” ungkap seorang pejabat senior AS yang menolak disebutkan namanya kepada koran The Los Angeles Times. Ia seorang Amerika, dan target penontonnya adalah Amerika.
Azzam Al Amriki, Warga Amerika Yang Menjadi Mujahid Al Qaida
Azzam Al Amriki dahulunya memang orang Amerika. Beliau lahir pada tahun 1978 di California, AS. Beliau adalah anak lelaki dari seorang musisi rock era tahun 1960-an yang kemudian memeluk Kristen dan menjadi peternak domba. Hidayah Allah SWT. menjumpai Gadahn ketika dia berkunjung ke sebuah Islamic Center di Orange County, itu sekitar tahun 1995. Setelah itu, pada tahun 1998, beliau pergi ke Karachi, tempat yang kemudian mengubah seluruh sikap dan pandangannya terhadap Amerika. Lahirlah Adam Gadahn yang ‘baru’ yakni Azzam Al Amriki. Sejak itu, beliau mulai muncul dalam beberapa rekaman video Al Qaidah, yakni sejak tahun 2004. Beliau termasuk warga Amerika yang memuji serangan 11 September 2001 ke New York dan Washington serta akan melakukan aksi-aksi lainnya.
Kebalikannya, pemerintahan AS menetapkan tuduhan pengkhianat terhadap Gadahn yang mana tuduhan tersebut merupakan tuduhan pertama yang ditetapkan AS sejak era Perang Dunia II. Sebelumnya, seorang Jepang-Amerika Tomoyo Kawakita dihukum karena menyiksa tawanan perang AS di Jepang pada saat Perang Dunia II. Kawakita dijatuhi hukuman mati, tapi kemudian dimaafkan.
Dengan tuduhan pengkhianatan Azzam Al Amriki diancam minimum lima tahun hukuman penjara dan maksimum hukuman mati. Pemerintah AS telah menawarkan hadiah sebesar satu juta dollar bagi siapa saja yang berhasil menangkap Gadahn. Sejak tahun 2004 Gadahn telah menjadi orang yang paling dicari oleh FBI dan fotonya telah disebar bersama 25 orang lain yang menjadi buron dalam kasus-kasus ‘melawan’ tiranisme Amerika. Tapi tentu saja pejabat-pejabat AS akan menganggap Azzam Al Amriki sebagai seorang pengkhianat.
Deputi Jaksa Agung Paul McNulty menyatakan Adam Gadahn merupakan warga AS yang memilih bergabung dan bertindak sebagai propagandis bagi Al Qaida, organisasi yang dipimpin Osama bin Laden yang menjadi musuh AS dan dituduh bertanggung jawab atas serangan mengerikan yang menewaskan ribuan warga Amerika pada 11 September 2001. “Dengan pilihan itu, kami yakin Gadahn telah berkhianat, mungkin pelanggaran paling serius yang diadili di bawah konstitusi kami,” kata Paul McNulty.
Debra Wong Yang, seorang penuntut federal AS mengatakan : “Gadahn telah menjadi sekutu yang dipercaya dan teman pemimpin Al-Qaida, bertindak sebagai jurubicara dan penyokong kelompok itu,”
“Adam Gadahn mewakili jenis baru kaum ekstremis yang tumbuh di dalam negeri yang memilih mengkhianati negeri kelahirannya dan bersekutu dengan jaringan teroris Al Qaeda,” ujar Asisten Direktur FBI Willie Hulon.
Tentu saja seluruh klaim dan tuntutan pejabat-pejabat AS ini tidak lagi bermakna bagi Azzam. Azzam Al Amriki bukan lagi warga AS yang ‘baik’. Dengan sangat yakin dan penuh kebencian beliau telah merobek-robek paspor AS nya, dan bahkan menjadi musuh AS nomer satu. Kini beliau adalah seorang Mujahid, Mujahid asal Amerika. Disinilah posisi Al Wala wal Baro’ dalam Islam. Seorang Amerika yang muslim apalagi mujahid adalah saudara kita, dan seorang Arab yang kafir atau murtad atau munafik, maka dia adalah musuh kita. Allahu Akbar!
Sambut Bush Dengan Bom Bukan Bunga
Dalam rekaman video terbarunya, Azzam Al Amriki tetap mengancam Fir’aun abad ini, Bush. “Sambut dia (Bush) bukan dengan bunga dan tepuk tangan, tapi sambut dengan jebakan dan bom, ” ujarnya. “Saya sampaikan seruan mendesak ini pada saudara-saudaraku, para Mujahidin terutama di Palestina dan semenanjug Arabia, agar bersiap-siap menyambut pelaku Perang Salib, Bush si pembantai… Dengan bom-bom,” sambungnya.
Pesan ancaman ini jelas serius. Presiden AS George W. Bush rencananya akan berkunjung ke Israel pada hari Rabu lusa, untuk membicarakan upaya perdamaian Israel-Palestina. Kunjungannya akan menjadi kunjungan pertama Presiden AS ke Israel dalam kurun waktu sembilan tahun belakangan ini.
Bush jelas sangat ketakutan dengan ancaman serius dari Gadhan ini. Tewasnya calon Perdana Menteri Pakistan ‘kesayangan’ Amerika, Benazir Bhutto di tangan Mujahidin Pakistan baru-baru ini masih meninggalkan ‘mimpi buruk’ buat Amerika dan sekutu-sekutunya. Apalagi dalam kunjungannya ke Timur Tengah kali ini, Bush berencana menghabiskan seminggu penuh waktunya untuk mengunjungi Israel – negara agresor musuh utama Mujahidin – dan negara-negara lain di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi dan Mesir.
Gordon Johndroe, juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC), memaparkan bahwa misi utama kunjungan Bush itu adalah untuk menemui para pemimpin dunia Arab. “Agendanya membicarakan masa depan yang positif di wilayah itu,” katanya. Padahal, Azzam Al Amriki sendiri dalam video itu juga mengutuk para pemimpin negara pendukung AS seperti Mesir dan Pakistan. Dia menyebut negara tersebut sebagai diktator dan tiran terburuk. Dengan demikian seruan Azzam Al Amriki kepada para Mujahidin, khususnya di negara-negara yang akan dikunjungi Bush bisa jadi akan menjadi kenyataan. Insya Allah.
Azzam Al Amriki juga mengatakan bahwa jihad terhadap AS akan diteruskan hingga negara itu membebaskan orang Islam dari penjaranya. Ia mengeluhkan mengenai perlakuan atas Mujahidin AS yang saat ini sedang dipenjara di Guantanamo, John Walker Lindh dan yang lainnya. Protes keras Azzam atas Mujahidin yang ditahan oleh AS ditunjukkan dengan dirobek-robeknya paspor AS nya di depan kamera.
“Jihad terhadap Anda akan tetap menjadi tugas kami sepanjang ada bahkan satu Muslim pun dalam tahanan Amerika,” kata Gadahn. “Itulah mengapa wajib bagi Anda (rakyat Amerika) untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk memaksa rezim di Washington untuk membebaskan tiap orang dari mereka, apapun mereka dan apapun yang diduga kejahatan mereka.”
Azzam Al Amriki dan Kekalahan Amerika
Pesan terpenting dari video Gadahn alias Azzam Al Amriki ini adalah fakta kekalahan Amerika dan keruntuhannya yang sudah di ambang pintu. Azzam Al Amriki dalam video ini ini menitikberatkan serta memberikan penjelasan cukup rinci mengenai kelemahan kebijakan luar negeri AS dan peradaban Kristen Barat serta kekalahan mereka di tangan Islam dan kaum Muslimin.
“Masalah pertama yang rakyat Amerika mungkin tanyakan adalah: benarkah Amerika telah kalah? Jawabannya adalah: iya.. dan di semua front, kata Gadahn, dengan gaya bicaranya yang santai namun meyakinkan tersebut.
Para pejabat Amerika dan koalisi telah menyatakan berulangkali bahwa mereka tidak dapat dan tidak ingin menghadapi Mujahidin di Afghanistan dan Mujahidin Daulah Islamiyyah Iraq, tetapi masih berusaha untuk memenangkan pertempuran pada hati dan pikiran, yang mana mereka juga kalah dalam fesyen spektakuler meskipun jumlah spektakuler yang sama telah mereka habiskan dalam pengeluaran dan propaganda.
Azzam Al Amriki juga menyebutkan Pakistan, Chechnya, Afrika utara dan Somalia sebagai tempat AS kalah pertempurannya melawan Mujahidin. Demikian isi video Al Qaidah di awal tahun baru ini yang dirilis oleh oleh As-Sahab Media dan telah menjadi pemberitaan di situs-situs kaum muslimin maupun situs media kuffar dalam beberapa hari ini.
Akhirnya, Azzam Al Amriki menutup pesan-pesannya di video tersebut dengan memanjatkan do’a bagi kemenangan umat Islam dalam melawan Zionis Israel, AS dan sekutu-sekutunya. Kita tinggal menunggu apakah Bush berani menginjakkan kakinya ke Israel dan Timur Tengah ? Kalau pun dia berani, akankah terjadi sesuatu padanya alias ditunaikannya seruan Azzam Al Amriki oleh Mujahidin di Palestina dan Timur Tengah sehingga menjadi ‘hadiah’ terindah bagi kaum muslimin di tahun baru Hijriyyah 1429 ini. Wallahu’alam bis showab!
12 Januari 2008
By: M. Fachry
International Jihad Analysis
Ar Rahmah Media Network
http://www.arrahmah.com
The State of Islamic Media