DAMASKUS (Arrahmah.com) – Dewan Syariah oposisi di Suriah, Selasa (01/07), enggan mengakui ‘Negara Khilafah’ yang dideklarasikan organisasi Daulah Islamiyah Irak dan Syam (ISIS) awal Ramadhan kemarin. Dalam sebuah pernyataan bersama, Dewan Syariah faksi perlawanan Suriah mengungkapkan bahwa deklarasi itu ‘tidak sah baik menurut Syariat maupun akal’.
Dalam pernyataan yang ditandatangani Dewan Syariah faksi-faksi besar oposisi Suriah, Dewan yang menjadi rujukan masing-masing kelompok pejuang itu mengatakan bahwa sarat pendirian Khilafah saat ini belum terpenuhi, terutama bagi organisasi Daulah. Bahkan, Dewan Syariah mensinyalir deklarasi Khilafah oleh ISIS sebagai pelarian dari kejahatan organisasi tersebut dan melegalkan memerangi kelompok-kelompok yang enggan sumpah setia kepada mereka.
Pernyataan itu menilai bahwa deklarasi ini secara tidak langsung justru melanggengkan proyek memecah belah antara negara-negara Muslim atas dasar tidak sesuai dengan kepentingan umat tertinggi. Dan juga, tambahnya, memudahkan badan-badan internasional dan regional mengeksploitasi secara langsung negara-negara Muslim.
“Klaim ISIS tentang batalnya kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi Islam lainnya karena sudah dideklarasikannya Khilafah merupakan klaim yang tidak sah dan sangat tidak benar,” tegas pernyataan tersebut.
Pernyataan itu sendiri ditandatangani Dewan Syariah faksi-faksi besar oposisi Suriah, seperti Dewan Syariah Jabhah Islamiyah, Majlis Syura Mujahidin di daerah Timur, Dewan Syariah Pusat di daerah Timur, Dewan Syariah Jaisy Al-Mujahidin, Dewan Umum Ulama Islam di Suriah, Dewan Syariah di Idlib, Dewan Syariah Aleppo dan Dewan Syariah di Pesisir.
Perlu diketahui, sebagian besar Dewan Syariah yang ikut bertanda tangan dalam pernyataan tersebut merupakan Dewan Syariah dari faksi-faksi yang bersinggungan dengan ISIS di Suriah sejak akhir tahun lalu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Daulah Islamiyah Irak dan Syam (ISIS) mendeklarasikan Daulah Khilafah pada 1 Ramadhan lalu dan membubarkan organisasi ISIS serta mencukupkan nama Daulah Islamiyah. Dalam deklarasi itu, pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi ditunjuk sebagai khalifah.
(samirmusa/kiblat.net/arrahmah.com)